TIGA PULUH ENAM:AMARAH YUDHA

1.7K 75 4
                                    

Sorry for typo🙏

***
'Kamu tau? Ada sesuatu yang tidak bisa kita paksakan untuk menolaknya, meskipun kamu telah tersakiti.

***

Author's POV On

BRAK!

Dengan amarah yang mengebu Yudha membuka pintu ruang inap Raina dengan kasar. Raina yang melihat ekspresi Yudha sudah memohon kepada tuhan agar Rafly selamat dari amukan Yudha. Sedangkan Rafly, dia menatap takut dan terkejut ke arah Yudha

Dengan langkah cepat Yudha menghampiri Rafly dan menarik bagian atas hoodie Rafly. Venus, Adam, Tiyo, dan Febi hanya berdiri di depan pintu. Mereka takut dengan amukan Yudha.

Bugh!

Bogem mentah berhasil di luncurkan Yudha ke wajah Rafly. Rafly yang mendapat bogem secara tiba-tiba dari Yudha hanya tersungkur di lantai. Darah segar keluar dari sudut bibir Rafly. Semua yang melihat itu spontan teriak.

Raina tidak bisa melakukan apa apa. Dia memberikan kode kepada Adam dan Tiyo untuk memisahkan mereka. Tapi, Adam dan Tiyo hanya mengeleng gelengkan kepala mereka dengan wajah ngeri menatap Yudha.

Tanpa ampun Yudha terus memukul Rafly. Mereka harus segera di pisahkan. Ralat! Maksudnya Rafly harus segera di jauhkan dari Yudha. Jika tidak Rafly akan mati di tangan Yudha.

Dengan cepat Raina membuka infusan di tangan kirinya. Menyingkirkan rasa sakit di tangan dan kepalanya. Raina berusaha menarik tubuh Yudha. Tapi justru itu membuat Yudha semakin brutal. Hanya ada 1 cara membuat Yudha mendengar ucapannya.

"YUDHA BERHENTI! ATAU AKU AKAN MARAH BESAR SAMA KAMU!!!" Bentak Raina yang membuat Yudha spontan memberhentikan pukulan nya.

Yudha yang mendengar ucapan Raina langsung menoleh ke arah Raina.

"Kamu bentak aku cuma karena cowo ini?!" Tanya Yudha dengan nada tinggi

Sumpah demi baso legendaris bulek baru pertama kali dalam seumur hidup Raina di bentak. Bahkan orang tua dan kedua abang nya pun tak pernah berbicara dengan nada tinggi seperti itu.

"A...aku ngga ngebela Rafly" Jawab Raina gugup

Yudha menatap tajam ke Raina dengan tatapan kecewa. Tanpa banyak bicara Yudha keluar dari ruang inap Raina. Entah dia pergi kemana. Tanpa memperdulikan Yudha, Raina langsung membantu Rafly duduk di sofa dan mengobati luka Rafly

"Ray, ngga ngejar Yudha?" Tanya Venus

"Lebih baik kejar Yudha. Di pasti kaget banget kamu bentak kayak tadi" Lanjut Febi

"Itu kedua kalinya kamu bentak dia Ray" Tambah Adam

"Kejar deh sana. Tar Yudha malah ngelakuin yang engga engga lagi" Tambah Tiyo

Sebenernya hati Raina menyuruhnya untuk mengejar Yudha tapi bagaimana mungkin dia meninggal Rafly yang babak belur seperti ini?

"Ray, lebih baik kamu kejar Yudha. Aku bisa obatin ini sendiri" Ucap Rafly lirih

"Tapi... "

"Kejar atau Yudha bakal marah besar sama kamu" Potong Rafly cepat

"Aku akan kejar Yudha, setelah ngobatin kamu" Ucap Raina lalu melanjutkan mengobati wajah Rafly.

"Raina" Panggil seseorang yang baru saja datang.

"Astagfirullah kamu kenapa dek?" Tanya orang itu yang tidak lain adalah bang Danis

Paskibra Pramuka Dan Kisah CintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang