PS: SORRY FOR TYPO🙏
***
'Aku tidak peduli tentang keselamatan diri sendiri. Yang aku peduli kamu selamat, dan aku dapat kembali melihat senyummu'
-Yudha Ganendra Wirga-***
Author's POV On
Setelah panitia mendapat kabar tentang Raina dari Venus dan yang lain, tanpa pikir panjang panitia segera menghubungi Timsar. 1 jam berlalu timsar baru lah datang. Venus menceritakan kronologis kejadian ini kepada timsar. Setelah laporan di terima, panitia beserta timsar menelusuri hutan yang ada di sana.
"Kalian semua jangan ada keluar dari area perkemahan. Biar bapak, ka Galen, ka Zai, dan timsar yang mencari keberadaan Raina. Jika Raina balik ke tenda segera hubungi bapak. Mengerti?" Titah ketua panitia bernama yono.
Semua hanya mengangguk setuju. Mereka juga tidak mungkin melanggar perintah itu. Pak Yono adalah ketua panitia paling tegas yang mereka kenal. Beliau tidak segan segan menghukum siapa pun yang melanggar perintahnya. Laki laki atau perempuan di mata beliau sama saja jika mereka melanggar larangannya.
"Saya ikut pak!" Ujar Yudha
"Saya juga pak!" lanjut Rafly
"Kalian tetap di sini" perintah Pak Yono
Bukan Yudha dan Rafly namanya jika mereka tidak keras kepala. Lebih baik mereka di ocehin pak Yono sampai subuh dari pada menunggu kabar Raina seperti orang kesetanan.
"Ngga pak. Saya harus ikut!" Ujar Yudha mulai ketus
"Iya pak. Biarkan saya dan Yudha ikut!" Lanjut Rafly dengan nada tegas tapi memohon
"Kalian berdua memang keras kepala. Yasudah bapak izinkan" Ucap Pak Yono pasrah "Venus bapak ingin kamu telpon keluarga Raina. Secepatnya" Titah pak Yono
Dengan cepat Venus langsung merogoh kantung jaketnya, mengeluarkan benda pipih dengan logo apel di gigit berwarna rose. Setelah menekan nomor yang ingin Venus hubungi, ia keluar dari gerumbunan masa itu. Mencari tempat yang sepi. Sedangkan pak Yono, Yudha, Rafly, dan Para timsar mulai menelusuri hutan.
***
Di depan tenda seorang gadis cantik yang tidak terlalu tinggi, sedang mondar mandir layaknya setrika, mengutak atik handphone nya lalu ia tempel kan di telinga nya. Begitu terus. Gadis itu adalah Venus!
"Bang Danis mana lagi? Ngga di angkat telpon nya dari tadi! Di situasi genting gini masih aja susah buat di hubungi" Gerutuh Venus
Kurang lebih sekitar 15 menit, baru lah telpon itu di angkat oleh Bang Danis yang notabene adalah abang dari Raina
"Astaga bang! Kenapa baru di angkat sih telponnya?! Ngga tau apa yah harga pulsa di konter dekat rumah lagi naik?!" Gerutuh Venus pada bang Danis
"Sorry. Tadi abis manggung. Kenapa?"
"Raina ilang bang!"
"Kok bisa?!" Tanya bang Danis dengan nada terkejut nya
"Ngga usah banyak tanya! Lebih baik sekarang bang Danis cepat cepat ke bandung!"
TutttTutttTuttt
Sambungan telpon terlebih dahulu di putuskan oleh Venus. Dia tidak mau di tanya lebih lanjut oleh bang Danis.
"Kan pulsanya tinggal lima ribu!" Gerutuh Venus setelah mencek sisa pulsanya
"Aduh kenapa jadi mikirin pulsa sih? Raina. Iya Raina. Dimana kamu Ray? Masa iya jatuh ke jurang lagi? Langganan amat sih!" Lanjut Venus setelah itu pergi berkumpul bersama teman-teman nya yang lain
***
Di sisi lain, pak Yono, Ka Galen, Ka Zai, Yudha, Rafly, beserta 3 orang timsar sedang berusaha mencari cara untuk turun ke dasar jurang. Timsar tidak ada yang berani untuk turun ke dasar jurang itu, alasannya karena jurang itu lumayan dalam. Mereka tidak mau mengambil resiko yang bersangkutan dengan keselamatan nyawa mereka.
"Biar saya yang turun!" Ujar Yudha
"Kamu yakin?" Tanya pak Yono
Yudha hanya mengangguk mantap. Tanpa banyak buang waktu Yudha menuruni jurang itu dengan bantuan tali tambang yang sudah di ikat pada pohon besar yang tidak jauh dari jurang itu. Fokus dan hati hati. Kata itu lah yang cocok menggambarkan ekspresi Yudha saat ini. Salah pijakan maka ia bisa saja jatuh ke jurang itu.
Memakan waktu 5 menit untuk sampai di dasar jurang. Sesampainya di dasar jurang Yudha memberikan kode kalau dia sudah sampai di dasar jurang. Dengan cara teriak sekeras kerasnya. Karena jarak mereka terpaut kurang lebih 50 meter.
"SAYA SUDAH SAMPAI!" teriak Yudha
"CARI RAINA!" Teriak balik Pak Yono dari atas jurang
Tanpa banyak bicara Yudha menelusuri dasar jurang itu. Mencari sesuatu, yang bisa menjadi petunjuk keberadaan Raina. Dalam hati Yudha selalu berharap bahwa Raina tidak ada di jurang ini. Dia akan membenci dirinya sendiri, kalau sampai Raina kenapa napa.
"RAINA!" Teriak Yudha
Saat melihat ke arah kanan, tak sengaja matanya bertemu dengan benda yang sangat Yudha kenal. Punya siapa lagi kalau bukan punya Raina. Sebuah gelang kumihimo berwarna warni. Yudha ingat gelang itu adalah gelang persahabatan nya dengan Raina. Dia yang membuatnya sendiri untuk Raina.
Untuk memastikan nya Yudha melihat pergelangan tangan kanannya. Sama persis dengan yang Yudha pegang. Yudha susah untuk bernafas, seperti ada yang mencekik lehernya. Yudha semakin yakin bahwa Raina berada di jurang ini. Dengan langkah seribu Yudha kembali menelusuri hutan itu tak lupa meneriaki nama Raina.
"RAI..." Teriakan Yudha seketika berhenti setelah melihat seorang gadis terbaring kaku di atas tanah dengan darah yang terus mengalir dari kepala bagian belakang.
"RAINA!" Teriak Yudha
Author's POV Off.
.
.
.
.
.HAI READERS AND DARK READERS❤️
SETELAH NGGA UP BEBERAPA HARI YANG LALU, AKHIRNYA AUTHOR BISA UP JUGA:vMAAF UNTUK KETERLAMBATAN JADWAL UP NYA🙏
AUTHOR MINTA MAAF, MINTA MAAF SEBANYAK BANYAKNYA KEPADA PARA READERS SEMUA🙏SEBAGAI TANDA MINTA MAAF AUTHOR, AUTHOR BAKAL UP 2 PART🎉
SEBENERNYA AUTHOR SENDIRI UDAH BERNAZAR SIH, MAU UP 2 PART:vYAUDAHLAH INTINYA AUTHOR BAKAL UP 2 PART.
1 PART LAGI NYUSUL YAH. KARENA PERLU DI REVISI SEDIKIT.OKELAH,
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!!!PS(2):
JADWAL UP SETIAP HARI SABTU DAN MINGGU!SEE YOU❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Paskibra Pramuka Dan Kisah Cintanya
Ficção Adolescente[REVISI SETELAH TAMAT] Anak Paskibra dan anak Pramuka adalah anak-anak yang mustahil untuk di gabungkan. Jam eksul yang sama dan sama-sama anak lapangan menjadikan mereka selalu bertengkar untuk menjadi penguasa lapang. Pelatih merekapun angkat t...