Waktu berjalan sangat cepat, tak terasa minggu depan kita mulai berjuang merebut gelar juara terbaik. Acara tahunan ini adalah ajang paling bergengsi seprovinsi DKI Jakarta bagi ekstrakulikuler Paskibra dan Pramuka. Selain mendapatkan gelar juara, siapapun yang menjadi pemenang akan di segani dan di hormati oleh seluruh sekolah yang bersangkutan. Sekolah kami tepatnya SMA Merah Putih selalu mendapatkan juara 2 dalam gelar 'Ekstrakulikuler terbaik' dari paskibra maupun Pramuka dan mendapatkan juara 1 dalam gelar 'The best participant of the year' selama 3 tahun berturut turut dari aku sendiri hehe. Selama 4 tahun ini kami selalu menjadi juara 2 terbaik setelah sekolah SMA Karya Nusantara dan tahun kemarin aku menjadi juara 2 'The best participant of the year' karena ada sabotase. Nanti akan ku ceritakan tentang kejadian itu.
Oh iya aku lupa bilang ke kalian, kalau sekolah kami itu punya 2 gedung. Gedung pertama untuk SMP dan gedung ke kedua untuk SMA. Belum lagi sekolah kami tidak pernah menukar murid setiap tahunnya. Jadi kami tidak perlu repot repot beradaptasi setiap tahunnya seperti sekolah lain. Seperti tahun tahun sebelumnya, seminggu sebelum acara itu kami selalu menyempatkan diri untuk berkumpul. Entah demi nama baik sekolah atau takdir tuhan, kami selalu damai seminggu sebelum acara tahunan di mulai. Rumah aku adalah markas tahunan. Kalian tau kan? Selain rumahku mewah, rumahku juga sepi ga ada orang. Selain mbok inah asisten rumah tanggaku dan pak irjan supirku. Kalian bertanya soal bang Danis? Dia sudah berganti profesi menjadi bang toyip, Jarang pulang semenjak banyak job untuk mengisi acara. Yah bisa ku maklumi, yang terpenting dia pulang bawa duit. Ralat! Maksudku di pulang dengan selamat hehe.
Kami memilih bersantai dan berbincang bincang di gazebo belakang rumahku. Tempat itu menjadi markas kami setiap tahunnya. Selain udara di sana sejuk, gazebo itu sengaja dirancang sangat mewah dan terdapat kolam renang di depannya, ada beberapa kursi yang sengaja ku letakan di sana. Pikirku ga mungkin semuanya duduk di dalam gazebo. Mbok inah sudah terlebih dahulu mempersiapkan cemilan dan minuman yang super duper banyak. Kurang lebih ada 25 orang yang berada di rumah ku saat ini. Kami berbincang dari yang berfaedah sampe yang unfaedah.
"Jadi apa strategi kita untuk tahun ini?" Ucap Febri
"Ga ada" Ucap ku santai lalu memakan keripik yang sudah di sediakan oleh mbok inah.
"What?!!!" Ucap mereka semua kompak
"Jangan maen maen. Ini ajang bergengsi loh Ray" Ucap Galih
"Raina sehat? Biasanya kan kamu yang paling antusias" Ucap Cacha
"Masih trauma sama kejadian tahun kemarin?" Tanya Yudha lalu menyeruput jus yang dia pegang
"Wah iya tentang penyabotasean tahun kemarin yang bikin kita turun raiting" Ucap Tiyo mengingat kejadian tahun kemarin
"Masih penasaran siapa pelakunya" Ucap Adam
"Selidikin jangan?" Tanya Venus
"Jangan. Lagi juga kita ga ada waktu buat hal ga penting kayak gitu. Orang itu cuma iri. Biarin aja lah. Percaya sama aku, kebenaran akan selalu ada satu langkah di depan kebohongan. Roda berputar" Ucapku
"Ga salah kalau Raina dapat julukan ibu negara sama kita" Ucap Zuhdi "Raina bisa menghadapi masalah negara dengan santai"
"Apa sih di?" Tanya ku sedikit tertawa "Yang terpenting sekarang adalah kepercayaan diri dan semangat"
"Akwu Sewjutuw" Ucap Venus yang mulutnya penuh dengan kue brownies
"Makan mah makan aja jangan sambil ngomong" Ucap Adam sambil melempari Venus dengan kue kering yang ia pegang.
"Eh, itu makanan jangan di buang buang. Mending sini buat aku deh" Ucap Tiyo sambil merebut toples kue yang di pegang Adam
Semua yang melihat tingkah Adam dan Tiyo hanya bisa tertawa. Sesekali berteriak seolah olah ada pertandingan tinju di hadapan mereka. Aku masih terhanyut dengan kejadian tahun kemarin yang menyebabkan aku harus masuk rumah sakit akibat terjatuh dari jurang dan endingnya aku menjadi juara 2 untuk peserta terbaik. Jujur, aku juga penasaran dengan dalang di balik peristiwa itu. Entah kenapa aku punya feeling kuat kalau SMA Karya Nusantara adalah dalang di balik penyabotase ini. Karena menurut ku SMA KarNus (Karya Nusantara) tidak puas dengan kemenangannya sebagai ekstrakulikuler terbaik seprovinsi. Sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk menjadi yang terhebat. Tapi aku ga boleh nuduh sembarangan. Aku harus cari bukti sebelum menuduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paskibra Pramuka Dan Kisah Cintanya
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] Anak Paskibra dan anak Pramuka adalah anak-anak yang mustahil untuk di gabungkan. Jam eksul yang sama dan sama-sama anak lapangan menjadikan mereka selalu bertengkar untuk menjadi penguasa lapang. Pelatih merekapun angkat t...