39. Keraguan

1.2K 96 1
                                    


Pagi hari mereka bangun seperti biasa nya dan mandi membersihkan tubuh mereka bergantian. Sergey meminta mereka menyiapkan makan pagi dengan mengunakan stok bahan makanan yang ada di lemari pendingin nya. Sikembar hanya mengangguk , mereka tentu saja tertarik pengalaman baru yang tidak pernah mereka lakukan selama tinggal di rumah mewah dengan banyak pelayan atau kakaknya Jason yang menyiapkan jika semua pelayan tidak ada. Mereka terobsesi melihat Franco selalu memuji masakan Jason yang memang terasa  enak setelah Jason belajar memasak dengan tekun.

Mereka tidak sadar kakaknya membutuhkan waktu belajar memasak untuk melayani Franco. Mereka ingin Sergey memuji masakan mereka seperti Iblis tua memuji masakan Jason.

Sikembar menyiapkan makan pagi mereka .

Saat menikmati makan pagi, Sergey mengerutkan alisnya dan memuntahkan apa yang ada di mulutnya. "Apa yang kau masukan di makan ini," teriak Sergey.  Lidah nya merasakan rasa aneh, Sergey langsung menyruput kopi didepan nya dan lembali menyemburkan  , membuat kotor seluruh meja maka  di rumah nya lagi.

"Apa yang terjadi?"  tanya William dengan Polos nya. "Gila , kau membuat meja makan yang sudah kutata rapi menjadi kotor dan berantakan," teriak Andrew. Memang Andrew menyiapkan meja se indah mungkin , bahkan dia rela mencari dan memetik bunga dengan aroma wangi di luar rumah untuk menghiasi meja tersebut demi kekasihnya.

"Siapa yang membuat omlet telur ini?" teriak Sergey tidak sabar. "Aku,"  jawab William tanpa rasa bersalah.

"Kau tidak mencoba rasa nya sebelum menaruh nya dimeja", tanya Sergey, William hanya mengeleng kepala.

"Sekarang coba kaurasakan," kata Sergey sambil mengarahkan sedok penuh dengan omlet telur ke mulut Wiliam. Tanpa rasa ragu William pun membuka mulut nya da "huekkk...." William memuntahkan makanan nya. Muka William merah kepedasan. William memasukan merica kebanyakan mungkin hampir semuanya satu botol dia pakai untuk tiga omlet . 

Andrew mengambil sendok  dan mengambil omlet itu sedikit, rasa penasaran membuatnya ingin merasakan omlet buatan kembaran nya, "huekkk..., mampus rasa apa ini?"  bahkan untuk mengetahui kesalahan apa yang dimasukan  William ke masakan nya itu tidak dapat dipikirkan oleh Andrew. 

"Siapa yang membuat kopinya?"  tanya Sergey kembali. "Aku" jawab Andrew sambil mengangkat telunjuk jarinya, kali ini dengan perasaan waspada  kesalahan apa yang dilakukan semoga tidak se fatal kembaran nya. 

"Coba kau rasakan ,"perintah Sergey. Dengan ragu Andrew merasakan   sedikit gelas kopi yang tadi di minum Sergey, tanpa jeda waktu langsung Andrew memuntahkan isi mulutnya dan mengambil air putih untuk berkumur. Meja makan semakin kotor berantakan .

Sergey hanya bisa menepuk  jidatnya dengan keras. "Semalam aku sudah seperti pelacur melayani mereka , sekarang aku harus mengantikan peran mereka jika tidak ingin kelaparan , impian ku ternyata tidak akan terlaksana dengan baik, mereka  bukan istri yang baik yang melayani suami mereka, sekarang aku lah yang harus melayani mereka,"  pikir Sergey

"Bersihkan saja meja ini!  Buang semua makanan nya!  Aku akan memasak ulang untuk kalian," perintah Sergey.

Mereka hanya mengangguk menurut.

Sergey memakai apron memasak seperti seorang cheff profesional. "Pantas saja telur nya terasa aneh, hampir habis bubuk lada ini dipakai nya, padahal baru kemarin dia berbelanja lada itu", guman nya .

Dua iblis melihat Sergey memasak , tetapi di otak mereka justru tidak ada keinginan belajar memasak malah memikirkan Sergey milik mereka terlihat sangat sexy saat mengaduk telur omlet di wajan teflon . William yang lebih agresif tidak bisa menahan diri memeluk dari belakang dan mencium leher Sergey.

TWINS AZRÆLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang