61. Berkorban demi Cinta

951 78 1
                                    


Luke pov...

Tiba-tiba pisau melengkung terbang kearah kami . Aku ketakutan , perhatian Arkaz tertuju pada pisau yang terbang melingkar i kami. 

Kesempatan kudorong tubuh Arkaz selagi konsentrasiinya tertuju pada pisau itu, kutarik Lucia mundur menjauh dari pisau Arkaz sekuat mungkin, menyesal dimasa lalu aku tidak pernah berlatih fisik maupun berolahraga apa pun, semua waktu ku habis untuk belajar dan bekerja untuk kebutuhan aku dan ibu ku.

Arkaz sadar kami sudah lepas darinya. Dia membalik tubuh nya menyabetkan pedang ke arah Lucia . Kudekap tubuh munggil wanita itu.

"Ahkk.."  caku menjerit . Sesuatu mengenai punggung ku.....

Lucia pov.....

"Pria bodoh , apa yang Mac Griff berikan untuk mu. Tengah   malam masih ikut campur urusan p..,keluarga ku."

Para pemburu yang dikirim Aldo mengejarnya . Dia berlari dan salah jalan . Luke memasuki jalan buntu dan terpojok.

Seharusnya aku mencari Aldo , aku butuh zat adictif untuk membuat ku kembali tenang, melihat nya terpojok tentu aku tidak  bisa diam. Barang kali jika aku yang tertangkap pemburu itu akan menyerahkan ku pada Aldo. Sekali menyelam dua pulau terlampaui. 

Sengaja kudorong tumpukan kardus bekas dan beberapa sampah.

Aku berlari mengalihkan perhatian mereka, dan benar sesuai rencana ku , mereka tanpa memperhatikan mengejarku , Aku berharap Luke menemui Harry atau paman ku.


Aku tertangkap....

"Lepaskan dia, tangkap aku saja", kata Luke.

"Bawa saja aku ketemu Aldo, "perintah ku pada anak buah Aldo.

"Plakkk!!!", rasa sakit di pipi ku. Aku merasa pusing dan tidak tahu apa yang terjadi.

...........


Tiba-tiba ada yang menarik ku dan teriakan jerit kesakitan . Luke memeluk ku punggung nya tersabet pisau demi melindungi ku, pria tolol.

Pandangan kabur melihat pertarungan . Pria yang melukai Luke terkapar  penuh darah , bulu kuduk  ku berdiri , aku merasa ngeri . Aku mencoba untuk sadar sekelilingku. Ternyata kedua paman ku dan kekasih nya datang menyelamatkan ku.

Aku mengigil kedinginan, kurang ajar Geraldo Martinez lah yang membuatku seperti ini. Aku harus kuat , aku seorang Mac Griff itulah yang selalu kudengar dari Mulut Harry kakak ku.

Ternyata darah Mac Griff memang luar biasa, aku terkagum melihat paman kecil ku William  bertarung dengan tangkas dan luar biasa, seumur hidup ku pertama kali kali aku melihat pertarungan seperti ini. Bahkan Sergey kekasihnya hanya diam melihatnya. Andrew lah yang melempar pisau membunuh penjahat di samping ku. Andai memang ingin membunuh , Harry kakakku sudah tewas oleh pisau itu juga tahun lalu.

"Selesaikan aku sudah tidak sabar, my honey,"teriak Sergey.

William mengangguk , mata ku kabur antara melihat jelas dan seperti bayangan. Teriakan orang terdengar mengerikan , darah berhamburan entah senjata apa yang William gunakan aku tidak bisa melihat jelas. 

"Lari !!!" teriak salah satunya.

"Mau lari dari kami , tidak mungkin, jangan membuat nama Twinz Arzæl menjadi buruk dimata pemburu  duni,"  teriak Andrew. Andrew melempar pisaunya seperti menyilang. Jeritan kesakitan  seseorang , pisau nya jauh dari musuhnya , tetapi mereka bercucuran darah dan tewas.

TWINS AZRÆLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang