Alberto pov.
Pablo adalah cinta pertama ku, mungkin lebih tepat ku sebut cinta masa remaja ku, seseorang yang berkorban banyak untuk ku. Bahkan nyawanya pun di berikan untuk menyelamatkan ku.
Fabio seseorang yang membangkitan iblis didalam jiwa ku, karena cinta aku rela mengorban kan segala nya termasuk harga diri ku yang terinjak-ijak, karena dia aku takut jatuh cinta lagi.
Arash pangeran tampan , sebenar dia bukan pangeran , tetapi pria paling tampan yang bisa mencuri hati ku. Hanya Arash seseorang yang bisa membuat ku menjadi pemberi dalam bercinta. Aku tidak akan pernah bisa melupakan pria tampan ini, bagi ku dia sudah mengisi satu titik kecil dalam hidup ku yang tidak akan ku lupakan
Mario seorang malaikat tampan yang tidak pernah bisa kulupakan, sampai sekarang aku selalu merindukan kebaikan dan aroma khas tubuhnya yang tidak pernah aku lupakan, meskipun tidak ada cinta diantara kami demi dia aku rela mengorbankan apa pun untuk nya. Mungkin untuk membayar hutang nyawa ku pada kakak nya , tetapi seiring nya waktu aku sadar Mario yang berjiwa seperti malaikat memang layak untuk di sayangi.
Amed seseorang yang berhasil menghidupkan cinta sekaligus hasrat hidup ku. Setiap bersama nya hasrat ku selalu bangkit .Aku mencintai nya , aku mencintai Amed bin Amran. Pria kuat yang sanggup menjaga dan melindungi ku. Sampai kapan pun waktu yang di berikan Tuhan bersama nya aku merasa tidak akan pernah cukup.
.......
Setelah duapuluh tahun kami bersama Amed , setiap hari ku di penuhi cinta . Setiap saat tanpa melihat waktu pagi , siang atau malam kami bercinta saling memuaskan. Bahagia ku bisa memuaskan seorang Amed bin Amran.
Setiap bercinta Amed selalu membuat ku mendesah , membawa ku melayang terbang ke atas awan.
Hingga suatu saat .. setiap kami bercinta, aku merasa sesuatu yang tidak biasanya. Selalu merasakan kesakitan saat milik nya yang sangat besar memasuki lubang belakang milik ku. Awalnya kupikir hanya hal biasa saja , tetapi aku merasakan perubahan nya pada diri ku. Setiap Amed hendak melakukan aku merasa ketakutan , bukan ketakutan yang sengaja kubuat sebagai akting untuk membuatnya tampak perkasa. Aku benar-benar ketakutan.
Kemudian kejadian semakin parah kurasakan , malam itu kami bercinta . Walaupun takut aku tetap melakukan semuanya , aku mencintainya, aku bahagia jika kekasih ku selalu terpuas kan.
Setelah kami bercinta milik ku berdarah sangat banyak, setiap aku membuang kotoran selalu bercampur dengan darah , aku sangat ketakutan aku takut akan kematian pertama kali dalam hidup ku. Lebih tepat bukan takut pada kematiaan, aku takut berpisah dari Amed.
Aku menyembunyikan semuanya dari Amed , aku tidak ingin dia kuatir . Setiap Amed hendak melakukan berbagai alasan ku berikan untuk menolaknya. Hingga suatu malam terpaksa aku melayani ya aku tidak ingin dia kecewa . Kusembunyikan rasa sakit ku . Keesokan harinya , kembali milik ku berdarah dan sangat sakit.
Aku putuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Hasil yang diberikan dokter membuat ku resah, ada sesuatu di dalam lubang milik ku , semacam daging atau bisul yang aku sendiri tidak tahu jelasnya, dokter memintaku menghentikan aktivitas sex ku sementara. Aku di beri dua alternafit pilihan , untuk di obati atau di operasi.
Tentu aku takut jika di operasi . Aku memilih untuk di obati. Menunggu kesembuhan ku dengan berbagai alasan ku alihkan keinginan Amed saat ingin menjamah ku. Hati ku sangat sakit melihat Amed yang kecewa karena kutolak. Bahkan beberapa kali aku menemukan Amed melakukan nya sendiri dengan tangan nya.
Akhirnya kurencanakan sebuah kecelakaan dengan membayar dokter untuk memalsukan sebuah hasil laporan kesehatan. Aku terpaksa berpura-pura duduk di kursi roda untuk menghindari berhubungan adan dengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS AZRÆL
General Fiction( Bacaan untuk orang dewasa ) Jeritaan kepuasan nafsu mereka selalu dibarengi dengan jeritan kematian lawan bercinta nya. Mereka berdua selalu memilih korban nya yang menurut mereka layak menerima hukuman akibat dosa -dosa yang mereka lakukan. Sepe...