"Aku tetap disini menunggun Robin sadar," kata Marco.
"Memang siapa dirimu ?" tanya William.
"Aku kekasihnya," jawab Marco. Marco sadar pundi penghasilan nya akan lari darinya. Dia berusaha memperbaiki keadaan nya.
"Kekasih?, benar kah? " tanya Andrew.
"Benar,"jawab Harry, membenarkan pengakuan Marco .
"Aku tidak setuju , keponakan ku memiliki kekasih seperti dirimu," bentak Andrew.
"Apa alasannya? mengapa kau tidak setuju?" tanya Marco.
Harry melihat wajah Andrew seolah ikut bertanya alasannya.
"Jika kau ada disana tadi, kau sebagai kakaknya tentu juga tidak akan setuju," ucap Andrew
"Apa yang terjadi?", tanya Harry.
"Disaat adik mu hampir jatuh masuk jurang, Brado tanpa berpikir langsung menarik ya. Brado ikut terseret, mereka berdua hampir mati, tetapi pria penakut ini justru menghindar saat aku berteriak supaya dia menolongnya, padahal dia berada disebelahnya," Andrew menjelaskan kan
" dasar penakut , jauhi adik ku ! " teriak marah Harry.
"Tinggal kan tempat ini, aku mengusir mu, dan besok jangan lagi datang ketempat kami, aku memecat mu," kata Harry...."ayo kita pulang!"
"Wajah nya sudah tidak pucat lagi, melihatnya terjatuh rasa nya sangat sakit di hati ku," pikir Brado.
"Merasakan ketakutan nya saat maut hampir saja merenggut nyawanya, tubuhnya gemetar, wajah pucat , ingin kuberikan rasa aman ," otak Brado berulang-ulang terlintas pikiran yang sama.
Brado memandang wajah damai yang sedang tertidur pulas.
Tangan tidak bisa menurut pada jalan pikiran otaknya. Jemari kasar karena pekerjaan keras mengelus pemuda tampan itu, mata nya memandang wajah yang sekarang sudah terlihat damai. "Maaf aku sudah menyakitimu, aku sudah membuatmu menempuh jalan yang salah", sudut mata Brado terlihat basah, hatinya sakit melihat pemuda yang di jaganya sejak anak-anak merusak diri dengan mencintai pria yang salah.
Robin merasakan tangan mengusap kepalanya, ada rasa nyaman yang sudah lama hilang darinya, sejak pria ini memilih ibunya , sejak penolakan cinta yang amat menyakitnya. Hati bekunya meleleh saat dekapan pria dewasa menghangatkan nya , saat jiwanya hampir saja keluar dari raganya, pria itu menariknya kembali masuk menyelamatkan nya dari kematian.
Yang dirasakan Robin pada Brado adalah cinta, setelah hati nya membeku karena di tolak oleh Brado hanya menyisakan nafsu. Hanya Pelampiasan Nasfu lah yang dilalui Robin bersama Marco.
Robin pov...
"Aku bukan pria bodoh yang bisa ditipu penjahat dengan topeng cinta seperti Marco, aku sengaja membuat semuanya menjadi rusak untuk menarik perhatian mu, aku mencintai mu," kata yang di ucapkan Robin tetapi hanya bisa didengarkan olehnya sendiri.
Aku tahu paman ku seorang Iblis , kurasakan kaki ku tersentil benda keras yang membuatku oleng terjatuh , sempat terpikir dia membalas dendam dengan dengan membunuh ku, aku ketakutan . Saat Brado menyelamatkan ku aku semakin ketakutan kami berdua hampir mati bersama. Saat melihat pria penakut dan egois enggan menolongku aku tidak mempermasalahkan aku sadar aku tidak menaruh hati padanya.
Kemudian paman ku menolong ku, aku berpikir dia melakukan untuk mengancam ku agar tidak lagi meremehkan nya.
Sekarang aku dikamar ini berdua dengan pria yang kucintai, aku sadar dan yakin semua memang direncanakankan oleh iblis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS AZRÆL
General Fiction( Bacaan untuk orang dewasa ) Jeritaan kepuasan nafsu mereka selalu dibarengi dengan jeritan kematian lawan bercinta nya. Mereka berdua selalu memilih korban nya yang menurut mereka layak menerima hukuman akibat dosa -dosa yang mereka lakukan. Sepe...