63. Membebaskan 2

899 83 1
                                    


" berikan aku obatnya , tolong aku tidak sanggup lagi,"kata Lucia memohon kepada Aldo.

"Bajingan tega kau perlakukan kekasih mu seperti ini", kata Luke dengan nada tinggi.

"Kekasih, dia tidak pernah menganggap ku kekasih, aku hanya alat nya  sukses," jawab Aldo sambil tersenyum.

"Aku tidak kuat lagi tolong , apapun permintaan mu aku berikan? " kata Lucia dengan gemetar.

"Dia sudah lama menderita, dia menyerahkan diri pada ku karena membutuhkan obat itu boss", kata Rhodiel.

"Ha...ha..ha , wanita kuat bisa bertahan lama , tetapi akhirnya jatuh juga di kubangan lumpur , he.hehhe..hee," Aldo tertawa penuh kemenangan,   ...."lumpur tu adalah Geraldo Martinez

"Sayang nya sudah tidak ada lagi obat nya, sudah habis aku bakar kemarin karena kupikir kau tidak membutuhkan lagi," kata Aldo.

"Bajingan , kau sengaja melakukan hal ini, kau sudah tahu Lucia tidak akan kuat," teriak Luke.


Ada suara pintu di ketuk.

"Luke , Lucia ,dan ohhh Aldo mengapa kalian berada di sini, ada keperluan apa dengan Marco", tanya Robin.

"Seharusnya aku yang bertanya kepada mu, bukan kan kah paman mu dan Harry sudah memecat dan mengusir Marco,"  kata Aldo.

"Aku tidak tahu, aku sakit saat terpeleset hampir mati , aku tidak sadar ,"  kata Robin,..."apa maksut mu berkata sepeti itu, apakah hubungan kekasih bisa di pengaruh serta diputuskan orang lain"...

"Lucia , kau baik-baik saja, muka mu pucat dan tubuh mu seperti kedinginan, sebaiknya kalian bawa Lucia ke dokter,"  kata Robin.

"Kakak yang bodoh , tidak tahu apa yang terjadi pada Adiknya," kata Aldo


"Siapa diri mu berani berkata aku bodoh, apa yang kau  lakukan ?" tanya Robin.

"Tolong tinggalkan kami , Robin, biar aku selesaikan sendiri urusan ku," pinta Lucia.

"Tidak , pertama kau adik ku, kedua ini rumah Marco yang secara hukum adalah milik ku,"  kata Robin.

"Bagaimana ini rumah mu? ini milik Marco" tanya Aldo.

"Marco , kekasih ku tentu ini milik ku," kata Robin.

"Bodoh , tunggu sebentar lagi kau akan di usir oleh mantan kekasih mu," jawab Aldo.

"Dia mencintai ku , bagaimana bisa?" tanya Robin.

"Dia memuaskan mu demi harta bodoh, bukan mencintai mu tetapi terpaksa mencintai mu dan manjadi pemuasmu,"  jawab Aldo.

"Tunggu saja dia datang", jawab Robin.

"Aku sudah tidak kuat lagi, berikan sekarang, atau aku akan membunuh mu", Lucia menjerit mencekik leher Aldo.

Rhodiel langsung bertindak menahan nya, "apa yang harus kulakukan , kita ikat saja dia." 

"Kau berani mengikat adik ku",  bentak Robin.

"Kakak aku kecanduan, Aldo lah yang membuat ku seperti ini, hanya dia yang memiliki obatnya, aku sudah ke dokter tetapi gagal, aku mohon kakak," Lucia menangis .

" kurang ajar, kau Aldo , akan kubuat kau menyesal", geraman Robin terdengar seperti sesungguhnya. Mereka sedang berakting.

"Tunggu sebentar ! Marco akan datang," kata Aldo,..., " kau akan tahu kenyataan bahwa keluarga kalian sangat lemah dan bodoh."

TWINS AZRÆLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang