65. Eksekusi 2

1.2K 87 20
                                    

Tubuh Harry gemetar , mata nya melihat Twinz Azræl dengan kejam membalas sakitnya pada Ferlia. Harry tidak pernah membayangkan cara paman nya menghukum sangatlah kejam. Harry lupa kekejaman nya sendiri saat menghabisi keluarga Anna dimasa lalu, pengaruh obat dari Ferlia yang membuat rapuh hati Harry belum sepenuhnya hilang.

"Sekarang giliran mu", Andrew membentak sambil menuding ke wajah Marco.

Marco terlihat pucat ketakutan.

"Badan mu saja yang terlihat seperti pria sejati tetapi nyali seperti tikus," kata Andrew.

"Bentangkan tubuh nya , aku ingin melihat sehebat apa penis nya , sampai membuat Robin tergila-gila pada tikus jelek ini,"  perintah William mendekat

Kedua negro dengan tubuh telanjang menarik seluruh baju Marco hingga tersobek-sobek.

"Besar juga penis mu", sindir William sambil menyentilnya. Marco menjerit kesakitan.

Andrew tertawa geli melihat tingkah kembarannya.

Sergey ikut mendekat ,"harus kau cuci jarimu dengan cairan antiseptic, awas kalau tidak kau cuci bersih akan kupotong jari mu", bentak marah Sergey ke arah William.

Andrew semakin terkekeh mendengar ucapan Sergey.

William sengaja menjilat jari nya di depan Sergey, "meskipun banyak bakteri di jari ku , kurasa kau tidak akan menolak ku". William menarik Sergey dan merayunya.

William meremas dibalik celana Sergey hingga mengembung, kemudian membuka resleting nya di depan Marco.

Mata Marco terbelalak kaget melihat milik Sergey yang sudah mengeras. William jongkok didepan kekasihnya dan sengaja  menjilat milik Sergey. Sergey mendesah penuh nafsu.

"Aku ingin kau memasang seperti ini pada nya," kata William.

Marco kaget , "ampuni aku, aku terpaksa mengikuti perintah mereka."

"Terpaksa !!!!, setelah penis mu menghamili wanita tidak bersalah , dan tidak mau bertanggungjawab , sekarang kau bilang terpaksa," bentak Andrew.

"Aku terpaksa, aku tidak melakukan dengan sengaja," kata Marco

William menancapkan jarum suntik ke bahu Marco,"ini akan membuat mu lebih nikmat".

Wajah Marco memucat ketakutan,"ampuni aku", Marco berulang kali memohon

Andrew ikut mendekat dan memasang ring ke penis Marco.

Setelah reaksi suntikan beraksi , miliknya mengeras. Marco meringis menahan sakit, "ampuni aku, lepaskan , sakit sekali."

Terdengar jeritan Ferlia ," lepaskan , sakit, achhhhhhhhhhh."

Marco melihat kearah Ferlia, tubuh wanita itu di himpit dua pemuda negro dan penis mereka berdua tertanam di dalam lubang belakang dan depan.

"Buat mereka puas dengan mulut mu, jika tidak lubang mu akan membusuk seperti wanita itu," bisik William.

Tak lama kemudian Marco sudah menjerit -jerit minta di ampuni, meskipun Marco melakukan yang diperintahkan William  , mengunakan mulutnya untuk memuaskan dua negro berpenis besar, tetap lubang belakangnya di masukin penis besar itu.

Marco ingin mencapai puncaknya tetapi ring ketat manahan nya, Marco sangat menderita dan berteriak-teriak minta ampun.

"Dia pantas menerima nya ," ucap Robin di tempat tersembunyi sambil menoleh kebelakang saat Brado memeluknya erat dari belakang.

Harry yang biasanya terlihat kuat justru gemetar ketakutan  melihat kekejaman pamannya.

Lucia dengan semangat menanti giliran Aldo. Otaknya memikirkan penyiksaan paling kejam untuk Aldo.

TWINS AZRÆLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang