7. Bila iblis tua marah

2.5K 132 2
                                    


"Kemana kau akan membawa kami,"  tanya Andrew

"Bukan kah kalian menginginkan sensasi berbeda," tanya Franco.

Mereka hanya mengangguk  dengan tidak sabar.

Mereka sampai di tengah hutan yang gelap , Franco menyalakan lampu redup yang sudah dia siapkan.

"Ternyata fantasi mu memang beda pak tua," kata William.

"Kau sudah menyiapkan untuk kami, " kata Andrew.

"Aku ingin sesuatu yang beda , seperti tadi pagi tetapi dengan udara yang dingin dan cahaya yang redup pasti beda rasanya," Franco tersenyum sambil memasang muka mesum nya.

"Dasar iblis mesum," Andrew sadar sudah terjebak oleh nafsu nya sendiri.

"Kalau aku tidak mesum apakah kalian masih terobsesi milik ku ini,  " Franco mengelus miliknya sambil mendesah.

Mereka sudah tidak sabar. Mereka berebut mendekati benda di tengah pangkal paha Franco.

Franco menarik diri  , "buka baju kalian , buat aku terangsang baby kecil ku."

Mereka pun melakukan perintah Franco , setelah itu mereka berebut membuka baju Franco....

Walaupun mereka saling berebut mendapatkan pria itu , tetapi mereka dengan kompak dapat berbagi . Mereka melumati dada Franco di dua sisi . Andrew menjilati puting kiri nya, sedangkan William menghisap lembut sisi kanan nya. Tubuh mereka telanjang bulat di tengah hutan dan udara gunung yang dingin.

Franco mendesah penuh nafsu , inilah sensasi yang dia tidak dapat Jason berikan , Franco merasakan sangat dibutuhkan. Jika terhadap Jason , Franco lah yang merasa membutuhkan , Franco tidak akan hidup tanpa Jason, seperti dia membutuh oksigen untuk bernafas.

Lidah mereka semakin ganas melewati setiap jengkal kulit Franco . Sampai turun kebawah . Mereka bergantian menjilat batang perkasa milik iblis tua.

Nasfu kedua bocah itu naik, setelah merasakan sensasi batang milik Franco. Mereka tidak sadar bukan dalam minuman yang Franco berikan , tetapi dari kulit tubuh Franco yang mereka sesapi dengan penuh nafsulah yang membuat mereka semakin bernafsu.

Walaupun gairah nya naik seorang iblis  tidak lupa diri. Franco mendesah dan mengerang penuh nafsu. Permainan lidah dan mulut mereka berdua membuat Franco naik kepuncak nya.

Tubuh Franco mengelinjang , bergetar kuat, di tariknya batang keras milik nya dan di mainkan tangan nya sendiri.  Cairan milik nya keluar dengan tekan kuat dari nafsunya, sasaran nya di arahkan ke wajah kedua bocah itu secara bergantian.

Dengan spontan kedua bocah itu saling berebut cairan kesukaan nya, Franco membagi nya secara adil. Mereka saling menjilat wajah kembaran nya , merasakan cairan nikmat yang mereka rindukan. Mereka saling melumat mereka rela berbagi dengan kembaran nya.

Tubuh Franco melemas setelah mengalami puncak nya. Franco membutuhkan waktu untuk kembali melanjutkan misi yang belum selesai.

Si kembar menyadari pemuasnya butuh rangsangan untuk kembali memuaskan nafsu mereka. Setelah saling berbagi kenikmatan bibir mereka kembali merangsang batang milik Franco.

"Jika ingin melanjutkan  buat sensasi beda untuk menaikan birahi ku," pinta Franco.

Pengaruh obat dalam tubuh mereka membuat mereka rela melakukan apapun untuk memuaskan diri mereka sendiri. "Apapun yang kau inginkan pak tua, kami akan memuaskan mu, " kata Andrew.

Dalam hatinya Franco berteriak marah, kurang ajar kalian bukan kalian yang memuaskan ku, aku tidak butuh kau puaskan , hanya kakak kalian yang bisa memuaskan ku, dasar tolol. Aku lah yang sekarang menjadi budak pemuas kalian  iblis bangsat, tunggu rasakan hukuman mu setelah ini.

TWINS AZRÆLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang