57.2 HONEYMOON PART.priv (deleted)

2.8K 132 124
                                    

Sengaja di updtnya sekarang biar inget H-1 sebelum puasa harus diapus

Happy Reaaaadingg!!!!

Jomlo jangan baca! Yang belum pernah ena-ena juga jangan baca! Tapi toh karena yang nulis pun jomlo dan belum pernah ena ena maka. . . never mind of what I said 



Here's my love, take it.

Here's mu soul, use it.

Here's my heart, don't break it.

Here's my hand, hold it and together we will make it forever

- Anymous













Aku mengalihkan dari mobil yang ditumpangi Gemma dan suaminya ke arah Ken yang terdiam sejak tadi. Beberapa keluargaku, terutama orangtuaku, memberikan salam perpisahan untuk pengantin yang pergi berbulan madu sebelum kembali memasuki rumah.

"Ada apa dengan bibir itu?" Aku bertanya sambil menunjuk bibir Ken.

Ken tidak menatapku tapi bertanya balik,"kenapa dengan bibir ini?"

"Bibirmu cemberut, Sayang. Ada sesuatu?"

"Bibirku tidak cemberut."

"Bibirmu cemberut."

"Tidak."

"Kamu sedang kesal?" Aku adalah pria dengan kepekaan yang akurat. Tinggal bersama ibu dan kakak seperti Anne dan Gemma sejak kecil membuatku menjadi ahli dalam merespon kondisi rawan perempuan karena moodnya mulai bermain.

"Tidak," jawabnya lagi dengan jutek.

"Kamu tahu jika aku akan tetap mendapat jawabannya sampai bibir itu kembali tersenyum. Sekarang katakan padaku, apa yang membuatmu kesal?"

Ken menggigit bibir bawahnya. Wajahnya merah karena malu. Entah malu karena tidak punya pilihan atau malu-malu kucing. Beda tipis tapi tetap manis.

"Aku ingin ikut." Bisiknya.

"Eh?"

"Aku ingin ikut. . ."

"Ikut siapa?" Tanyaku.

"Gemma."

"Apa?"

Ken menatapku dengan mata bulatnya. Bulu mata lentiknya melambai-lambai setiap ia mengedipkan mata. Lalu wajahnya lebih merona lagi sehingga bintik-bintik di sekitar hidung dan pipinya jadi terlihat mencolok. Cara dia mengigit bibir bawahnya membuatku ingin meletakkan jempolku di dagunya yang terbelah dan menariknya ke bawah. Sialan. Betapa beruntungnya aku memilikinya.

"Aku juga ingin bulan madu. Kamu tahu? Aku tidak ingat jika kita melakukannya. . ."

Aku tercenung beberapa saat.

"Aku tahu ini konyol. Tidak seharusnya aku memintanya. Kamu sedang sibuk dan hanya aku yang lupa. Jadi untuk apa kita melakukan bulan madu lagi? Tapi aku sangat iri. Sungguh. Tapi jangan pedulikan itu. Aku bisa mengatasinya. Aku baik-baik saja. Mungkin bibir ini akan kembali seperti biasa jika aku. . . Harry? Kamu mendengarku?" Ken memberhentikan ucapannya karena kini menatapku yang sedang menunggu sambungan telpon diangkat. Mungkin ia merasa tidak nyaman di saat ia tengah bicara dan aku malah menelpon seseorang.

Beberapa detik kemudian sambungan terangkat. "Moring Mr. Styles. What can I do for you?"

Aku memainkan rambut Ken sambil berbicara, "Maxwell. Aku ingin kau sediakan pesawat untukku dan istriku. Sekarang."

Same Old Love and Mistakes (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang