Harry P.O.V
Aku sudah membuang nafas berat untuk kesekian kalinya hari ini. Perasaan hitam terus kurasakan setelah ia pergi. Pergi menjauh dari ku. Dan aku tidak bisa menyalahkannya, karena memang inilah kesalahanku. Tetapi melihat dirinya kembali semperti semula, seperti tidak ada yang terjadi dan seperti ia tidak terluka karena ku, membuat diriku bertanya-tanya, Apakah ia telah melupakan ku? Melupakan kenangan kami dahulu kala? Dia bahkan tidak berkata apa-apa setelah mengetahui kebrengsekan ku, ia hanya diam lalu kemudian pergi. Sejujurnya, lebih baik ia memaki ku, memarahiku, atau menamparku sekali pun ketika semua ini terungkap. Tetapi kenyataannya, menganggap ku ada pun tidak.
"Hai, mate. How ya doing?"
Aku mendengakkan kepalaku dan melihat Niall yang sudah berdiri di depan ku, ia memperhatikan ku yang terus terdiam dan enggan menjawabnya.
"Diam mu kuartikan kau tidak baik-baik saja. Ku tebak jika kau pasti lapar. Ayo ke kantin!"
Niall segera mendorong tubuh ku dari belakang agar melangkah kedepan menuju kantin. Dia benar-benar! Bahkan aku malas untuk melakukan apapun dan sialnya aku juga malas untuk menolaknya.
Memasuki kantin, aku bisa mencium aroma makanan junkfood yang disiapkan di kantin, batin ku meringis mengetahuinya. Bahkan makanan tidak sehat itu adalah makanan kesukaanku dan dirinya dulu ketika kami bersama. Ia pasti akan selalu menyuapi ku kentang goreng dan membersihkan mulutku dengan sapu tangannya jika ada sisa saus. Ia melakukannya dengan penuh cinta.
Lalu pandangan ku tertuju pada gadis yang saat ini sedang membaca novelnya sembari mengunyah kentang goreng yang berada di meja depannya. Itu adalah novel kesukaannya, ia selalu mengulang untuk membacanya karena menurutnya novel itu adalah inspirasinya. Dia tidak berubah. Kecuali sikapnya padaku.
Lalu tiba-tiba matanya di tutup oleh tangan seseorang, sehingga ia meletakkan novelnya lalu memegangi punggung tangan orang yang menutupi hampir seluruh wajahnya.
"Harry! Boys disana." Niall berseru di samping ku, sehingga aku harus membuang pandangan dan mulai berjalan mengikuti Niall. Aku pun segera menduduki kursi yang bisa berhadapan dengannya. Dan ketika aku sudah duduk, ia sudah saling tertawa dengan seseorang yang telah menggantikan ku, Ansel.
"Jangan melihat mereka seperti itu, Harry. Kau seperti ingin memangsa mereka." Aku memutar bola mataku mendengar Louis berkata seperti itu.Bukan urusannya jika aku seperti ini, lagi pula bukan dia yang aku tatap. Jadi apa masalahnya?
"Ini sudah sangat lama, tidakkah seharusnya kau melupakannya? Ia saja sudah melupakanmu." Aku segera membuang muka ku ke samping. Mendengar kenyataan jika ia meluapkan ku, membuatku merasakan kekecewaan yang luar biasa. Karena dulu dia lah yang sangat mencintai ku terlebih dahulu dan sekarang dia juga yang melupakan ku terlebih dahulu.
"Aku sudah bilang padamu jika kau pasti mendapatkan karma jika kau menyakiti Kendall. Dan lihat dirimu sekarang. Jatuh cinta padanya? Hukuman yang setimpal agar kau merasakan sakitnya."
Aku terdiam mendengar ucapan Liam, dia yang salalu mencegah ku untuk bermain-main dengan Kendall dan kini semua yang ia ucapkan padaku benar adanya. Sungguh, aku menyesal telah melakukan seperti itu padanya. Ini bermula karena permainan bodoh yang ku jalani, sehingga aku harus berpura-pura berpacaran dengannya. Awalnya aku biasa saja, tetapi ketika aku merasakan kasih sayangnya padaku, memperdulikan ku karena ia fikir aku pun menyayanginya, dan selalu membuatku was-was karena ia adalah gadis yang sangat ceroboh, membuatku melupakan apa tujuanku mendekatinya. Aku justru larut dalam pelukannya yang sangat nyaman, dan aku pun larut akan semua yang ada pada dirinya. Kecupannya, pelukannya, sentuhannya, senyumnya, tawanya, sedihnya, dan cintanya untuk ku yang tidak pernah ku dapatkan dari siapapun telah membuatku benar-benar jatuh cinta teramat dalam padanya. Oh, Kendall... Kembalilah padaku. Aku berjanji akan memperbaiki semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Old Love and Mistakes (Hendall)
Hayran Kurgu-Blubr- Kendall - Aku tidak pernah menyangka akan menjadi pengantin seorang Harry, bajingan yang kubenci dengan teramat sangat. Demi Dewa Luficer! Aku tak akan membuat lelaki itu bahagia. Aku akan membalas apa yang sudah digoreskan oleh lelaki...