Happy Reading :)
"KAU MENAIKI UNTA??"
Sial, alih-alih menutup pintu rumah rapat-rapat agar Gissel tidak masuk, aku malah jadi menutup kuping rapat-rapat. Sepupu cerewet yang sebelas duabelas dengan Gemma datang dan berteriak sesuka hatinya. Aku bahkan tidak tahu bagaimana mereka para warnita memiliki suara melengking tajam bak tikungan jalan.
"Ya, Fahad bahkan mengijinkanku untuk membawa satu ekor kesayangannya jika aku mau. Sayangnya pertenakan Papa hanya menampung kuda dan domba."
Gissel menggeleng cepat, "kau bisa menyewa orang untuk merawatnya."
"Hey, bodoh! Mana ada ceritanya unta hidup di Eropa?" Kataku sambil melempar satu biji popcorn yang aku ambil dari pangkuan Ken yang duduk di sampingku. Dia hanya tertawa kecil saja melihat Gissel dan wajah Gemma yang ada di layar laptop sambil memakan popcorn-nya.
"Di kebun binatang London ada."
"Karena mereka memiliki pengatur suhu. Udara dingin di Inggris tidak terlalu cocok dengan binatang gurun pasir."
"Apa yang dikatakan Harry benar. Lagi, aku juga tidak mau menaikinya lagi."
"Arggh rasanya ingin sekali menyusulmu. Aku lihat posting fotomu yang berada di istananya dan makan malam romantis yang sialan aku inginkan."
"Untuk ukuran pria terhormat dia memang hebat. Sayangnya aku tidak berminat dengan anak kecil."
"Peduli amat dengan umur. Selama cocok kenapa tidak?"
Gemma hanya memutar bola matanya. Pandangannya lalu jatuh padaku yang duduk sambil merangkul pundak Ken.
"Am I missing something?"
"Tidak ada. Aku hanya tetap menjalani hari membosankan di Inggris. Sepertinya aku harus pergi berliburan juga. Mungkin ke Florida––"
"Dia tidak berbicara denganmu." Lagi-lagi aku melemparkannya popcorn. Sayangnya karena dia juga duduk di samping Ken, membuatnya dengan mudah membalasku. Dia menarik rambutku, tidak sakit tapi malunya minta ampun. Membuat Ken menahan tawanya sambil mengisi popcorn ke mulut.
"Lupakan. Aku akan pulang tiga hari lagi, dan aku ingin mendengar 'semua' cerita yang terlewatkan."
"Kau yang pergi, mengapa kau yang ingin dengar cerita?"
Gemma terlihat mengelus dadanya, sabar. Mungkin Gissel dan Gemma memiliki kesamaan cerewet dan heboh sendiri, tetapi perbedaannya kakakku itu lebih pintar dari Gissel.
"Well, aku harus pergi. Sebentar lagi Fahad ingin mengajakku ke suatu tempat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Old Love and Mistakes (Hendall)
Fanfiction-Blubr- Kendall - Aku tidak pernah menyangka akan menjadi pengantin seorang Harry, bajingan yang kubenci dengan teramat sangat. Demi Dewa Luficer! Aku tak akan membuat lelaki itu bahagia. Aku akan membalas apa yang sudah digoreskan oleh lelaki...