Cap 26

5K 181 7
                                    

Sudah 3 tahun umur alfaro dan kini dia sudah semakin lincah dan tumbuh menjadi anak yang pintar.

"Ama, usul apa antol." oceh baby al.

"Iya mama buatin makan siang buat papa dulu ya, nanti kita susul papa ke kantor." balas prilly sambil tersenyum kearah putranya.

"Angan ama2 ma."

"Iya sayang" tak lama prilly pun siap dengan rantang tupperware berisi makan siang untuk ali.

"Ayo kita berangkat." ajak prilly kepada putranya.

"Angkat... Usul apa." pekik baby al.

      Prilly pun mengendarai mobil sport.nya yang mirip dengan punya ali, dan baru beberapa minggu dibelikan oleh ali. Awalnya prilly menolak inggin memakai mobil pemberian papihnya tetapi ali memaksa dan prilly hanya bisa diam saja selai menurut dengan perkataan suaminya.

"Ama ayo cepet anti apa pelgi." ajak baby al yang tak sabar bertemu dengan sang papa.

"Iya baby al." balas prilly.

     Selama di perjalanan menuju ruang ali tak henti2nya karyawan yang ada di dalam kantor ali melihat prilly sambik tersenyum, prilly pun membalas senyuman itu. Tetapi berbeda dengan alfaro, dia hanya menampilkan wajah datarnya seperti ali, sifat dan wajahnya pun sempurna seperti ali hanya saja matanya lebih mirip prilly, berwarna hazel.

"Honey ak_" ucap prilly terhenti saat melihat wanita duduk di pangkuan ali, sedangkan ali hanya diam tak memberontak. Rantang yang prilly bawa pun jatuh.

"Apa agi apa ama ante jahat?" tanya baby al.

"Sayang, kamu ngapain kesini?" tanya ali.

"Masih berani manggi sayang atas apa yang kamu perbuat di bandara belakang aku hah?" tanya prilly sambil berlinang air mata.

"Mana janji kamu yang bakal setia sama aku, bakal jagain aku sama al. MANA HAH?" bentak prilly.

"Ama angan anis." ucap baby al sambil menghapus air mata prilly.

"Itu ga seperti yang kamu liat." sangkal ali.

"Ga kayak apa yang aku liat? Mata aku masih utuh, masih normal juga ali." pekik prilly ,al yang melihat orang tuanya bertengkar pun ikut menangis.

"Sini baby al, sama papa." ucap ali sambil mengambil baby al. Tapi sebelum ali mengambil alih al, prilly menepis tangan ali.

"Ga usah cari aku sama al lagi. Silahkan kamu berhubungan dengan siapapun. Dan sekarang itu bukan urusanku lagi." ucap prilly lalu pergi meninggalkan ali bersama wanita itu.

     Diperjalanan menuju parkiran prilly dan al menjadi sorotan bingung dari para karyawan ali. Jika seperti biasanya mereka jalan dengan senyum sedangkan baby al datar, tapi kini mereka berdua berjalan dengan berlinangan air mata.

     Prilly pergi pulang untuk mengemasi baju2nya dan baby al untuk pergi. Tetapi dia meninggalkan mobil sport.nya. Saat di parkiran prilly berfikir dia tidak berhak lagi dengan mobil itu, akhirnya dia dan baby al pulang menggunakan taksi.

"Ama kita mau emana?" tanya baby al saat dia sudah berhenti menangis.

"Baby al mau ikut mama kan sayang?" tanya prilly, dia tak tega jika al harus besar tanpa kasih sayang dari seorang ayah, tetapi mau bagaimana lagi, hatunya sudah terlanjur sakit akibat ulah ali.

"Bibi al itut ama, bibi al ndak au itut apa, apa ahat ikin ama nanis." oceh al, sedang prilly hanya tersenyum karena sang anak masih begitu perduli dengannya meskipun usia al masih sangat kecil.

KAMU MILIK KU ~ Ali^Prilly.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang