**_Ali Pov_**
Udah 2 hari gue ngehindar dari prilly. Dan kata kaia gue sering diem, dan murung. Ternyata pengaruh prilly bener* basar bagi gue. Tapi gue kecewa sama dia, masa dia berangkat ke kampus sama si nathan* itu. Saat ini gua ada di rooftop kampus, gue rasa tempat ini bener* bikin gue tenang.
"Ali." hah? Ada yang manggil gue? Apa di sini ada hantu? Tapi mana mungkin ini kan siang* ,tapi gue kenal sama suara ini. Seperti suara.. Prilly.
"Ngapain lo kesini." ucap gue dengan nada dingin.
"Kamu masih belum maafin aku?" tanya.nya ,gue ga marah pril tapi gue kecewa aja sama lo.
"Gue ga marah.""Selalu itu jawaban kamu setiap aku minta maaf."
"Emang gue ga marah."
"Kalo ga marah mana mungkin kamu diemin aku selama 2 hari."
"Bukan urusan lo."
"Bagitu fatal kesalahku sampe* kamu kaya gini?"
"Lo punya otak ga? Seharusnya lo pikir, apa yang bakal di omongin semua orang yang ada di kampus ini, kalo liat tunangan orang jalan sama laki* lain."
"Dia cuma nolong aku."
"Terserah, gue ga peduli." lalu gue tinggal dia di sana, udah 2 hari ini juga dia nyusul gue ke rooftop, dan pada akhirnya kayak gini juga. Gue tinggal dan dia nangis di sana. Gue ga tega tapi mau gimana lagi.
Gue jalan nyusurin koridor kampus. Rencana sih gue mau nunpang tidur di perpus, mau pulang juga males, akhir*nya juga dapet omelan dari kaia juga. Saat gue jalan santai pakek banget, ada yang nabrak gue dari belakang.
"Ma.. Ma.. Maaf." ucapnya gugup dan nundukin kepalanya. Dari ciri*nya sih familiar banget bagi gue.
"Gapapa." ucap gue lalu dia dongak natap gue, seketika gue membeku di tempat.
"Al.. Ali." ucapnya terbata*
"Gladis." spontan gue meluk dia. Dan tiba* bayangan masalalu itu hadir lagi dan ngebuat gue dorong dia.
"Kenapa ali? Aku kangen kamu." ucapnya dengan nada memelas.
"Kenapa lo ada di sini?" ucap gue dengan nada dingin.
"Aku kuliah di sini. Dan baru kemarin aku pindah." ucapnya. Gue langsung pergi ninggalin dia, dia ngikutin gue dari belakang dan neriakin nama gue.
"Stop buat ngikutin gue." lalu dia meluk gue, gue lepas tapi sulit. Gue jadi sorotan anak* di sini.
"ALLIIII." gue noleh dan, shit itu prilly. Dia jalan ngehampirin gue.
"Gini ya kelakuan kamu. Kamu nuduh aku selingkuh dan ternyata apa? Kamu yang peluk*an sama dia didepan umun kayak gini." ucap dia dengan wajah merah padam nahan amarah dan tangisnya.
"Ali itu siapa." ucap gladis, dia lengah lalu gue dorong dia dan nahan tangan prilly, belum nyetuh dia nepis kasar tangan gue.
"Lo ga tau siapa gue?" tanya prilly ke gladis dengan tatapan tajam.
"Ga usah banyak ngomong lo. Lo siapanya ali Hah?" bentak gladis ke prilly.
"GA USAH BENTAK* TUNANGAN GUE." bentak.ku di depan wajahnya.
"A.. A.. Ap.. Apa." ucapnya terbata* dan di ikuti oleh ekpresi wajah kaget.
"Iya kenapa? Lo ga terima hah!" desis prilly tajam. Dia bener* marah saat ini.
"Pasti lo ngegoda ali kan bitch?" ucapnya dengan nada santai.
PLAKK...
PLAKK...
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU MILIK KU ~ Ali^Prilly.
De TodoBerawal Dari Tatapan Yang Mampu Membuat.Ku Hanyut Dalam Pesona.Mu ~Aprilyana Putri Latucosina~ . Sesulit Apapun Cobaan aku Akan Tetap Ada Disamping.Mu ,Itu Selalu~Muhamad Aliandhika Syarief~ "Tahap Revisi~"