Kini ali tidak bekerja dulu karena takut sewaktu2 prilly melahirkan. Prilly pun semakin takut jika waktu melahirkan nati.
"Sayang kenapa bengong sih?" tanya ali.
"Aku takut honey."
"Takut kenapa?"
"Kalo aku ga bisa jadi ibu yang baik, dan jika nanti aku tidak bisa sel_" ucap prilly terpotong-potong oleh ali.
"Kamu selamat, dan kita sama2 besarin dan didik anak kita nanti."
"Iya honey iya, masuk yuk mataharinya udah makin tinggi."
"Yaudah ayo, hati2 aja jalannya."
Saat tiba di ruang tengah prilly merintih kesakitan dan terus memegangi perutnya.
"Awwww.. Sh.. Honey perut aku sakit banget." rintih prilly sambil menintikan air mata.
"Aduh sayang, kamu mau lairan ya?" tanya ali.
"Sakit aliiiiii." pekik prilly, ali pun menggendong prilly membawanya ke rumah sakit.
Didalam mobil hanya ada rintihan demi rintihan yang prilly keluarkan, ali semakin panik saat melihat istrinya semakin pucat.
"Aduh.. Gimana sih ini." gumam ali.
"Kamu bertahan ya sayang, bentar lagi sampe." ucap ali.
"Huuh.. Ali.. Sak.. It.." Ali yang mendengar rintihan prilly pun semakin mempercepat laju kendaraan.nya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit akhirnya dia sampai di rumah sakit.
"Dokter kenapa istri saya tidak cepat2 di tangani." teriak ali emosi.
"Sabar pak ini belum waktunya, tunggu sampai bukaan terakhir." ucap dokter.
"Prilly sayang kamu gapapa?" tanya ully yang baru saja memasuki ruangan prilly.
Ya.. Mama ali, kaia dan mamih prilly sudah datang karena tadi sudah diberi kabar oleh ali. Papa ali dan papih prilly belum bisa datang dikarenakan pekerjaan yang masih banyak.
"Sakit mih.."
"Kenapa prilly belum ditangani dokter ali?" tanya resi kepada putranya.
"Iya li kenapa?" timpal kaia.
"Tunggu bukaan terakhir katanya ma, kai." jawab ali. Dan tak lama dokter dan 2 suster pun datang.
"Permisi... Kami harus segera membawa ibu prilly ke ruang persalinan, dan harus ada 1 orang yang menemani." ucap sang dokter.
"Biar saya saja dokter." ucap ali.
"Suster berikan pakaian steril untuk bapak ali." ucap sang dokter.
"Baik dok. Mari pak ikut saya." ucap suster itu, ali pun mengikutinya untuk mengambil pakaian steril.nya.
Kini ali sudah ada di dalam ruangan bersalin menemani sang istri yang mempertaruhkan nyawa untuk sang buah hati mereka.
Teriakan demi teriakan yang keluar dari mulut prilly membuat ali meneteskan air mata, karena dia tak tega melihat sang istri kesakitan seperti itu. Bahkan cakaran ataupun gigitan yang dia terima tak sebanding dengan sakit yang prilly rasakan.
Oek.. Oek...
Ali dan prillt ang melihat sang buah hati telah lahir di dunia dengan sehat dan sangat tampan.
"Saya bersihkan dulu ya pak, buk." ucap sang dokter.
Ully, resi dan kaia yang mendengar tangisan bayi dari dalam ruangan tersenyum sumringah dan mengucapkan syukur kepada sang kuasa.
Kini mereka semua telah berada di ruangan vip yang telah ali pilih untuk sang istri.
"Aduh... Mantu mamih merdu banget suaranya waktu ngumandangin adzan." puji ully waktu ali selesai mengumandangkan adzan untuk sang buah hati. Ali yang mendengar pujian daru sang mertua hanya tersenyum manis.
"Ck.. Sok manis lo." cibir kaia.
"Apa sih lo kai, sirik aja." ketus ali.
"Ali siniin mama mau gendong." ucap resi.
"Eh... Mamih aja dulu li, siniin." ucap ully
"Mama2 rempong, biar kaia aja dulu, sini li." timpal kaia.
"Biar adil papa aja dulu li, sini." ucap anadrean yang tiba2 sudah ada di dalam ruangan prilly.
"Papih dulu lah li." timpal rizal yang sudah ada du ambang pintu ruangan prilly.
Oek... Oek...
"Tuh kan anak ali jadi nangis gara2 kalian, biar dibawa prilly aja ahh." omel ali kepada semua orang yang ada di ruangan itu. Yang diomeli pun hanya menyengir kuda.
"Nanti ali bikin.in cucu yang banyak biar ga rebutan." dan ali mendapat jitakan dari sang papa.
"Sakit pa." ringis ali sambil memegangi kepalanya.
"Kamu juga sih, kalo ngomong ga bisa di jaga." ketus papa andrean. Prilly hanya tersenyum melihat tingkah laku keluarga besarnya.
"Wesss... Gue udah punya keponakan aja." pekik kirun yang baru tiba di dalam ruangan.
"BERISIK." ketus semua orang yang ada di ruangan kecuali prilly. Sedangkan kirun hanya menyengir kuda.
"Maaf2 gue kan lagi seneng, adek abang gakpapa kan?" tanya kirun yang sudah ada di dekat prilly.
"Gakpapa kok bang." balas prilly sambil tersenyum.
"Abang mau gendong boleh ga pril?" tanya kirun. Prilly mengangguk dan menyerahkan anak.nya kepada kirun.
"Namanya siapa pril?" tanya.nya lagi.
"Oh.. Iya siapa namanya li?" tanya andrean.
"Santai ali udah siapin nama yang bagus buat jagoan ali sama prilly." ucap ali.
"Udah deh li, gak usah berbelit2, tinggal kasih tau aja pakek berbelit2." ketus kaia.
"Sirik aja lo kai. Namanya Alfaro Gamaniel Latucosina Syarief." ucap ali.
"Wes.. Tu nama apa rel kereta li, panjang amat." cletuk kirun, ali yang mendengar itu hanya mendengus sebal.
"Bagus li." puji resi dan ully.
"Kirun, sini gantian papih juga mau gendong alfaro." ucap rizal. Akhirnya kirum memberikan alfaro kepada papihnya.
"Kalo kamu capek istirahat aja ya sayang." ucap ali kepada prilly.
"Iya. Nama.nya bagus, kita panggil dia baby al aja ya honey." usul prilly kepada ali.
"Iya sayang." balas ali sambil tersenyum manis.
"Makasih buat semuanya sayang." lanjut ali sambil mencium tangan prilly berulang kali.
"Sama2 honey. Tapi aku minta satu sama kamu, jangan pernah tinggalim aku demi apapun itu" ucap prilly sambil menintikan air mata.
"Iya sayang, aku ga akan ninggalin kamu demi apapun itu. Bahkan aku rela nukar nyawa aku bila itu demi kebahagiaan kamu dan buah hati kita sayang. Aku cinta kamu." ucap ali lalu dia menghapus air mata wanita yang dia cintai ini.
"Kalian so sweet banget sih." cletuk kaia yang juga menintikan air mata.nya
Hari ini keluarga besar itu berkumpul di ruangan prilly. Canda tawa, obrolan2 hangat tercipta di ruangan itu. Terlihat jelas bahwa ke2 keluarga besar itu benar2 bahagia.
"next lagi kan.... Tapi cuma bisa dikit, lain kali aku kasih yang panjang lagi. Makasih juga buat semuanya yang udah baca, dan buat yang muji karya aku."
"Beberapa part lagi bakalan ada konfliknya, kira2 keluarga kecil ali dan prilly bakalan hancur ga ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU MILIK KU ~ Ali^Prilly.
DiversosBerawal Dari Tatapan Yang Mampu Membuat.Ku Hanyut Dalam Pesona.Mu ~Aprilyana Putri Latucosina~ . Sesulit Apapun Cobaan aku Akan Tetap Ada Disamping.Mu ,Itu Selalu~Muhamad Aliandhika Syarief~ "Tahap Revisi~"