**_Author Pov_**
Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan terus berlalu. Kini ali dan prilly sudah resmi mengikat cincin di jari mereka masing*. Bisa dilihat dari raut wajah kedua keluarga itu sangat bahagia saat acara pertunangan itu berlangsung.
"Mih... Prilly mau berangkat kuliah dulu ya." pamit prilly kepada mamih.nya
"Kamu berangkat sendiri? Kan ali belom dateng bie." ucap mamih prilly.
"Ali hari ini ga bisa jemput hari ini mih, jadi prilly berangkat sendiri." ucap prilly ,sambil mengambil roti yang telah dibuatkan oleh mamaihnya.
"Yaudah, kalo gitu kamu hati* di jalan, jangan ngebut* awas kalo sampe kamu kenapa* mamih ga bakal ijinin kamu naik mobil lagi." terocos mamih ully, prilly hanya terkikik melihat betapa cerewet mamihnya itu.
"Sudah selesai pidatonya mih? Kalo gitu prilly berangkat dulu. Assalamualaikum." ucap prilly sambil mencium punggung tangan mamihnya.
"Waalaikumsalam."
Seperti pesan ully, prilly mejalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, dia sedikit santai karena jam menunjuk.kan bahwa hari masih pagi.
Saat prilly melaksanakan mini konser di dalam mobil.nya,tiba* saja mobil prilly terhenti di pinggir jalan. Dan terpaksa prilly harus turun dari mobi.nya. Bertepatan dengan itu ada mobil sport warna hitam berhenti di samping prilly.
"Nathan..." ucap prilly saat seorang pria tampan turun dari mobil.
"Kenapa pril?" tanya nathan
"Tau nih, tiba* mogok padahal ya bensinya itu tadi malem baru dibeliin supir gue."
"Gimana kalo berangkat sama gue aja, daripada lo telat."
"Emm..."
"Santai aja, nanti gue nyuruh bawahan gue nganter mobil lo ke bengkel."
"Yaudah, oke deh."
"Silahkan masuk tuan putri." ucap nathan saat membukakan pintu mobil untuk prilly. Lalu prilly masuk sambil terkekeh.
"Lo itu sama aja kayak ali tau ga sih." ucap prilly, sedangkan nathan diam tak menjawab.
"Emm... Apa omongan gue salah." ucap prilly hati*
"Eh.. Ga kok, ga ada." balas nathan gelagapan.
"Makasih ya than, gue ga tau gimana jadinya gue kalo ga ada lo." ucap prilly tulus.
"Sama* ,biasa aja kalo pril, lo mah gitu, ntar gue besar kepala lagi." ucap nathan sambil terkekeh.
"Yaudah yuk turun." lanjut nathan ,lalu keluar untuk membukakan pintu mobil untuk prilly.
"Hehe.. Makasih sekali lagi." ucap prilly sambil melihatkan deretan gigi rapi dan putih bersih miliknya.
Tanpa di sadari ada sepasang mata yang mengamati mereka dari kejauhan. Rahangnya tampak mengeras, wajahnya merah padam menahan amarah.
"PRILYYY." teriak seorang lagi* saat putri sedang berjalan di koridor bersama nathan. Dan para mahasiswa/i di sana memperhatikan mereka.
"A.. A.. Ali." ucap prilly terpotong-potong.
"Ini ga seperti yang lo kira." ucap nathan membela prilly.
"Diem lo. Gue ga butuh penjelasan dari lo." tekan ali kepada nathan.
"Setidaknya lo dengerin dia jelasin semuanya." ucap nathan lagi, dan ali melayangkan pukulan ke perut nathan hingga dia jatuh tersungkur. Prilly pun membantu nathan berdiri sehingga membuat ali semakin marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU MILIK KU ~ Ali^Prilly.
AcakBerawal Dari Tatapan Yang Mampu Membuat.Ku Hanyut Dalam Pesona.Mu ~Aprilyana Putri Latucosina~ . Sesulit Apapun Cobaan aku Akan Tetap Ada Disamping.Mu ,Itu Selalu~Muhamad Aliandhika Syarief~ "Tahap Revisi~"