7

1.6K 285 38
                                    

Hai.



















"Yenan, apa kabar?" Yejin Kemala, gadis yg menyapa Jeongin tadi tersenyum manis ke arahnya.

Yah, gadis itu memanggil namanya Yenan, panggilan dulunya saat masih berpacaran dengan gadis itu.

Jeongin masih menatap gadis itu dengan wajah yang datar. Setelah itu ia tersenyum kecil. Keciiiiiiiil banget.

"Gue baik, lo gimana?"

Gadis itu tertegun. Dia bisa merasakan perbedaan pemuda yang dihadapannya ini. Yenan yg sekarang sangat berbeda dengan yang dulu. Jika dulu Yenan yg Yejin kenal itu selalu nyengir setiap saat memperlihatkan behelnya, namun sekarang pemuda itu lebih banyak diam. Senyumnya juga beda.

Yejin agak canggung, merasa bersalah karena meninggalkan pemuda tersebut saat lagi bahagianya. Yejin lebih memilih Mark dibandingkan yenan yg dulu katanya masih terlihat seperti anak kecil. Tetapi Yenan yg sekarang lebih terlihat dewasa, mungkin.

"Kak, udah selesai nyari komiknya?" Jiheon menoleh ke yenan yg sedang melihat ke depan. Jiheon merasa aneh.

Ada seorang gadis yg juga menatap kakak kelasnya itu dengan tatapan agak sendu.



Uh-oh, sepertinya Jiheon telah mengganggu.


Yenan segera menolehkan kepalanya ke samping kiri. Ditemukan Jiheon yg sedang bingung. Pemuda itu tersenyum. Jiheon pusing.

"Kamu udah selesai?"

HAH?

KAMU?! ETTT APA NEH? JIHEON CURIGA!

"Hah?" Sumpah Jiheon bingung, jatohnya kayak tukang keong.

"Jin, ini namanya Jiheon, pacar gue."

Jiheon melongo. Apa-apaan?! Bisa ga sih ga bikin orang panik melulu sehariiii aja?

Yejin terdiam. Dia melihat canggung ke arah jiheon. Berusaha menahan sesuatu yang bergejolak di hatinya. Pantes tatapannya beda ke gadis yg ada di depannya ini. Ternyata dia kekasihnya. Pikirnya begitu.

Yenan menoleh ke arah Jiheon yg sedang menatapnya seolah-olah berkata, "kak, lo apa-apaan sih?!"

"Ikutin aja." Jeongin juga mengkode.

Mau tidak mau Jiheon akhirnya mengikuti alur drama ini. Dia tersenyum ke arah Yejin sambil memperlihatkan eyesmilenya.

"Hai, aku Giyashi Jiheon Nandira, salam kenal." Jiheon mengulurkan tangannya ke Yejin. Kemudian Yejin juga tersenyum membalas tangan Jiheon.

"Yejin Kemala."






Kemudian canggung lagi.






Ugh, i don't like this situation, batin Jiheon.

"Emm... kak, udah belom dapet komiknya?" Jiheon akhirnya memecahkan keheningan tersebut.

"Eh? Udah kok, yuk bayar. Jin, kita duluan ya,"

"Eh iya,"

"Duluan ya kak Yejin," Jiheon dan Jeongin menjauh dari pandangan Yejin. Gadis itu menatap sendu ke arah pemuda itu, kemudian ia tersenyum miris.




"Yenan, maaf..."




● M A I D ●




Gak tau kenapa emang jiwa cewek tuh kayak ditakdirin buat kepo. Jadinya jiheon merasa gatal banget nih bibir pengen nanya.

Maid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang