12

1.8K 261 80
                                    

I'm a little jealous.



















"Giyashi!"

Jiheon yang sedang berjalan bersama hina dan somi pun menengok ke arah sumber suara. Hanya satu orang yg memanggil Jiheon dengan nama itu.

Jiheon mengernyit heran saat melihat pemuda yang satu kelasnya itu berjalan tergopoh-gopoh. Dia mengatur napasnya saat sudah berada di depan Jiheon.

"Seon?" Katanya heran.

"Gila, lo jalannya cepet bener sih." Katanya sampai terengah-engah.

Jiheon tertawa kecil, sedangkan cowok yang bernama Seon hanya bengong, seakan terhipnotis saat melihat gadis itu tertawa. Bibirnya terbuka sedikit.

"Lebay lo, kenapa lo manggil gue?" Jiheon melunturkan tawanya dan menggantinya dengan senyuman.

Duh, manisnya... batin Seon.

"Helloooo, Seonnn, bumi memanggilmu." Pemuda itu kemudian tersadar saat lengannya ditepuk somi. Sedetik kemudian tangannya mengusap tengkuknya canggung merasa salah tingkah.

"Hah? Tadi lo bilang apa?"

"Ck. Makanya jangan bengongg. Lo kenapa manggil gue??" Kata Jiheon sambil menatap jengkel.

"Oh heheheheh, itu, anu, gue minta ajarin materi fisika yg diajarin pak taeyong tadi dong. Gue kurang ngerti hehehehhe."

"Oalahh, kirain ada apaan. Gampang itumah. Mau minta diajarin kapan?"

Hina udah tersenyum penuh arti, sedangkan somi melipat bibirnya ke dalam. Mengerti dengan tujuan pemuda ini. Yaelah mau modus ini mah.

"Besok lo bisa ga? Di cafe holiday deket jalan sentosa."

"Uhuk! Modus uhuk!" Somi udah batuk pura-pura sambil melihat-lihat ke arah lain. Seon udah natap tajam aja ke arah tuh bule.

Untung si Jiheon gak ngerti kode yg ditunjukkin sama somi.

"Gak tau sih. Liat besok ya, ntar gue kabarin lewat line kalo bisa." Jiheon tersenyum sesudahnya yg membuat Seon nambah salah tingkah.

"Ohh okay." Seon mengacungkan jempolnya ke Jiheon.

"Okeh. Eh Seon, kita duluan pulang ya, hati-hati lo di jalan." Jiheon melambaikan tangannya ke arah Seon. Kemudian mereka bertiga berjalan menjauh dari seon.

Pemuda itu masih tersenyum sambil melihat pemandangan sosok jiheon yang kian menjauh. Perlahan ia menghela napasnya pelan.







● M A I D ●







"Ji." Panggil Hina.

"Menurut lo Seon gimana?" Tanyanya.

"Hah? Gimana apanya?" Jiheon mengernyit dahinya. Ini si Hina kenapa tiba-tiba nanyain Seon dah ke dia.

"Ya... sifatnya, perlakuan ke lo, segalanya deh."

Jiheon menaruh telunjuknya di dagu. Seraya berpikir.

"Dia baik sama gue, ganteng juga, sering nolongin semua orang, dia juga humble, terus kadang receh, terus suka makan juga." Katanya mantab sambil menatap ke Hina.

"Lo ngerasa beda gak perbuatan Seon ke lo?"

"Hah? Nggak lah, dia mah emang baik ke semua orang kali, hin. Beda apanya?"

"Tapi lo ngerasa ada perbedaan gak? Kalo ngomong sama lo atau ngomong sama cewek lain?"

"Nggak kok biasa aja. Kenapa sih emang?"

Maid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang