Permintaan maaf...
Kacau.
Yenan gak memperkirakan kalau jiheon bakalan kesini. Salahnya dia juga yang gak ngeliat handphone yang banyak chat dan telepon dari jiheon.
"ANJIRLAH!"
Pemuda itu tanpa aba-aba langsung mengambil kunci motornya dan mengeluarkan dengan cepat motornya dari garasi. Setelah itu, yenan dengan melesat cepat meninggalkan rumahnya, tanpa menghiraukan yujin yang kayak linglung gitu ngeliat yenan yang panik banget.
Yujin hanya memandang diam sampai sosok yenan menghilang di tikungan. Dengan perasaan tak menentu, yujin segera berlari menuju gerbang, berharap seon belum pergi atau sosoknya masih dekat di sekitar rumah yenan.
Yujin menoleh ke arah kiri-kanan. Tadi sih dia ngeliat motornya seon berbelok kanan, yaudah dia lari ke arah belok kanan. Udah setiap ruko atau tempat destinasi kayak cafe dan segala bentukannya, tapi tetap aja gak ada tanda-tanda dari seon.
Gadis itu bertumpu pada lututnya karena lelah habis berlarian yang jaraknya mungkin sudah cukup jauh dari rumah yenan.
"Yah. Kayaknya dia udah pergi jauh," Gumamnya pelan.
Sesaat yujin berbalik arah untuk balik ke rumah yenan lagi, dia melihat sosok yang sedang dicarinya itu melihat ke arahnya dan menepikan motornya ke pinggir trotoar.
"Seon..."
Yujin menghampiri seon dengan sedikit jalan cepat.
"Gue kira lo udah pulang."
"You promised me to not bother them." Ucap seon.
"Gimana rasanya ngancurin hubungan orang lain?" Ucapnya lagi.
Yujin yang merasa dipojokkan seketika tidak terima dan kesal sekali rasanya.
"Lo nuduh ke gue tanpa mau denger cerita yang sebenarnya?" Tanya yujin dengan nada yang kesal.
"Kapan-kapan aja kalo inget. Lo pasti ada sesuatu kan sama yenan? Gue sama jiheon ngeliat kok tadi."
"Sesuatu apa? Lo gak tau apa-apa gak usah nyari kesalahan."
Seon hanya menggedikkan bahunya asal. Bibirnya mengulum ke dalam sambil melihat kendaraan yang berlalu lalang.
"Gue rasa kejadian tadi menimbulkan banyak masalah. Gue cuma gak mau ngeliat jiheon sakit hati cuma gara-gara pacarnya berduaan sama cewek lain."
Itu kalimat sindiran, yujin tau hal itu. Padahal udah jelas-jelas seon gak ngeliat apa yang terjadi antara dirinya, jiheon, dan yenan.
"Emangnya lo tau gue ngapain di rumah yenan? Emangnya lo tau gue harus nahan rasa sakit gue disana? Emangnya lo tau gue yang harus menyerah disini? Emangnya--" yujin berhenti berkata-kata, gadis itu menghela napasnya berat.
Rasanya begitu berat saat dia pengen memperbaiki semuanya tapi pas ada salah satu yang dikorbankan.
"Gue kira lo yang paling ngerti perasaan gue, yon."
"..."
"Gue kira lo paling tau apa yang gue mau saat ini."
"..."
"Tapi sekarang lo malah menyalahkan gue atas semuanya yang udah terjadi tanpa tau kalo gue berusaha buat memperbaiki semuanya."
"Tapi ini bukan kejadian yang gue mau, atau mereka, atau lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maid ✓
FanfictionFt. Jeongin and Jiheon [Completed] Aku tidak peduli dengan yang terjadi di alam semesta karena aku buta dengan keindahan. Namun ku akui sekarang aku bodoh tidak menyadari bahwa keindahan yang nyata itu ada, karena aku sudah melihat keindahan yang se...