14

1.6K 246 68
                                    

I... don't know what i feel
































"Kayak anak kecil."

Tahan Jiheon, tahan.

YA TUHAN, KUATKAN JIHEON AGAR TIDAK MEMBUANG MANUSIA INI KE RAWA-RAWA SEPERTI HAYATI!

Jiheon membuang napasnya yang tertahan tadi. Matanya menatap datar ke arah Yenan yang sedari tadi tersenyum datar, sedang menahan tawanya. Mukanya songong banget pula. Sok ganteng.

Jiheon memasang senyum yang manis sambil memperlihatkan eyesmilenya. Yenan aja sampai bengong.

Sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi datar kembali.

BUG!

"Anj-!" Yenan auto megang kakinya terutama bagian tulang kering yang ditendang sama Jiheon.

"Dasar behel." Ujarnya dengan datar. Gadis itu langsung melengos dari hadapan Yenan.

Pemuda itu masih memegang kakinya. Netranya menatap jengkel ke arah gadis yg sedang merangkai bunga itu.

Gila.

Cuman dia doang satu-satunya cewek yang berani sama dia. NENDANG DIA LAGI. Yenan kira tuh cewek bakalan baper atau gimana.

Yenan memegangi kakinya yg belas ditendang Jiheon tadi. Sakit sih emang. Gile lu ndro! Tulang kering coba yg ditendang!

Pemuda itu masih terus memegangi kakinya sambil meringis. Jiheon yg sedang merangkai bouquet merasa curiga. Gadis itu menoleh ke belakang dan melihat Yenan yg seperti kesakitan.

Jiheon langsung auto melotot kan ya. Paniq.

Ya panik dong! Mampus njir anak majikannya ini.

"Eh K-kak, sa-sakit banget ya? Aduh kak maaf, g--gue reflek tadi. Lagian lu sih ngatain gue bocah mulu," cicitnya saat mengucapkan kata terakhir. Jiheon beringsut ingin mendekat tapi dia ragu.

Yenan tetap meringis. Yha, sebenarnya sih dia udah ga ngerasa sakit lagi, tapi sedikit menjahili gadis ini seru juga.

JAHIL BANGET EMANG!

"K-kak, du-duduk dulu deh, gue nanti ambil P3K," Jiheon melingkarkan tangan Yenan ke bahunya. Sedikit limbung sih soalnya badan dia kan kurus banget. Kebanting sama badannya Yenan.

Mereka berhasil duduk di bangku panjang yg biasanya disediakan oleh pelanggan.

Yenan tiba-tiba menoleh ke samping kanannya. Pemuda itu tertegun melihat wajah Jiheon sedekat ini.

Kok imut? Heheh.

Yenan masih belum melepaskan pandangannya. Merasa menikmati mungkin. Gak tau, dia merasa ingin melihatnya lebih dekat lagi.

She's cuter than he thought.

"Kak--"

Jiheon terkesiap saat Yenan menatap intens ke arahnya. Gadis itu juga sama terpaku. Badannya seolah dikontrol untuk tidak bergerak. Matanya tidak bisa digerakkan ke arah lain.

Np:

Matamu melemahkanku~

Saat ku pertama kali ku lihatmu~

Dan jujur... ku tak pernah merasa-




Bzzzzzzzz

Bzzzzzzzz


Yha.

Ada Sesuatu makhluk kecil terbang merusak momen kedua insan tersebut. Ada sengat. Warnanya kuning hitam. Belang-belang. Apa namanya hayo???

Maid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang