19

1.5K 224 57
                                    

Basketball...





















Jiheon tidak tahu sudah berapa lama ia melamun. Teman-temannya ia abaikan. Padahal mah sekarang jam istirahat. Jam favorit sejuta anak pelajar. Tapi beda sekarang untuk jiheon.

Hina dan somi hanya memperhatikan jiheon yg entah sudah berapa kali menghelakan napasnya. Kalau tidak salah sudah 23x somi menghitungnya.

"Woy ji,"

"..."

"Jiheon?!"

"..."

"JIHEON!"

"Hah? Siapa?! Siapa?!"

Hina menghelakan napasnya lelah. Heran deh nih sama sahabatnya yang sering ngelamun hari ini. Tadi pelajaran pak kris juga gitu. Untung aja pak kris gak notis. Kalo ketauan bisa-bisa jiheon diomelin sama tuh guru abis-abisan. Pak kris galak bor.

"Lo kenapa sih? Dari tadi bengong mulu, ada masalah?" Somi ikut khawatir. Pasalnya gak seperti biasanya si Jiheon kayak gini.

Kalo ada masalah jiheon pasti cerita. Tapi gadis itu tetap bungkam daritadi.

"Ji, lo ada masalah? Kalo ada masalah tuh cerita aja." Hina ikutan juga nanya Jiheon.

"Nggak kok, hehehehehe, emang gue kenapa sih?" Jiheon terkekeh canggung sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

"Ji, kalo ada masalah gak usah sungkan buat cerita sama kita," somi memegang bahu jiheon.

"Nggak kok gue gapapa, gue cuman kecapean aja, hehehhehehe, udah, kalian gak usah khawatir. Gue juga kalo ada apa-apa cerita ke kalian kok," jiheon tersenyum setelahnya, memberitahu kalau semuanya baik-baik aja.

Bohong.

Jiheon nyatanya gak baik-baik aja.

Dia masih kepikiran sama kejadian kemarin. Kejadian yang membuatnya melamun seharian ini. Sebenernya sih bukan masalahnya, tapi ini mengganggu pikirannya.




Flashback

Jiheon mengerjapkan matanya perlahan. Gadis itu meregangkan ototnya yg kaku gara-gara tidur ga ngerubah posisi sama sekali. Saking nyenyaknya mungkin.

Matanya bergulir memandang sekeliling ruangan yg tampak familiar, tapi dia tau ini bukan kamarnya dia.

"Loh? Gue kok.... ada disini?"

"Sekolah?!"

Eh tapi dia baru inget.

"Eh, hari minggu ya sekarang."

Jiheon melihat jam dinding yg menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Jiheon menghelakan napasnya. Matanya menatap kosong ke arah depan.

Pikirannya mengulang kejadian kemarin sore. Saat dirinya tiba-tiba dipeluk oleh Yenan. Seketika wajah Jiheon memanas.

"Kenapa sih dia tiba-tiba ngelakuin itu? kalo gue ketemu sama dia pasti malu banget huhuhuhu." Jiheon menutup wajahnya sambil meringis.

"Parahnya lagi gue ngebales pelukannya." jantungnya tiba-tiba berdetak dalam tempo yang cepat.

"Arrghhh! What's wrong with you, jiheon?"

DRAP DRAP DRAP

Jiheon mendengar langkah kaki seseorang yg mendekati kamar yg ia tempati. Jiheon buru-buru berbaring lagi dan memakai selimut sampai dada. Pura-pura masih tidur.

Maid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang