Anne mulai membuka matanya yang terasa berat. Tubuhnya terasa sulit digerakkan. Kasur yang ditempatinya serasa terus menghasutnya untuk tidur. Suasana dingin dan selimut tebal yang menutupinya benar-benar membuat terlelap lagi bila saja sebuah suara tidak mengganggunya.
"Bangun, hey! Putri tidur" Suara itu masuk ke indra pendengarannya. Suara perempuan. Itu suara Emma.
Tapi kenapa Emma? Bukankah ia sedang bersama Julian?
Anne dengan berat hati membuka matanya dan samar-samar ia melihat Emma berdiri di samping kasurnya.
Anne terlonjak kaget. Ia tidak bermimpi. Emma disini.
"Dimana Julian, Em?" tanyanya
"Kau tidak lihat jam, tuan putri? Hari sudah malam. Sudah saatnya pangeran kembali ke istananya agar tidak tertangkap basah oleh sang pemilik istana bahwa pangeran dari negeri sebrang baru saja bercinta dengan tuan putri." jawab Emma penuh drama. Anne merasa lucu mendengar cerita yang spontan dibuat Emma.
"Oh Tuhan! Aku pasti tertidur saat memeluknya. Padahal ia pasti belum selesai.." gumam Anne. Ia menepuk dahinya dan bangkit dari tempat tidur. Mencari keberadaan handphonenya.
Anne baru sadar bahwa tubuhnya tidak dalam kondisi naked. Siapa yang melakukannya? Emma?
Anne menatap wanita itu. Emma seperti bisa membaca pikirannya, wanita itu menggeleng "ketika aku masuk kau sudah tertidur lelap mengenakan pakaian itu"
Oh Julian...
Anne harus segera menghubunginya.
"Cepatlah mandi, Anne! Kau bisa bicara dengan Julian nanti. Kita akan pergi makan sebentar lagi" ujar Emma berkacak pinggang
Anne mengangguk dan kembali meletakkan handphonenya
"Oh! Aku tadi bilang pada Charles bahwa kau kembali ke kamar untuk mengambil handphonemu. In case dia bertanya padamu nanti kenapa kau tak kembali-kembali, jawab saja ketika sampai kau berguling sebentar dan kemudian kau ketiduran" jelas Emma.
Anne terharu mendengarnya. Emma bahkan menyiapkan cerita dan alasan untuk menutupi perselingkuhannya.
"Thank you, Em"
"No prob. Cepatlah selesaikan hubungan rumitmu ini. Aku tidak yakin Charles tidak akan curiga jika hal ini terus-menerus berlangsung"
"Dia akan tahu, cepat atau lambat. Jadi katakan sebelum semuanya terlambat"
"Yeah.. kau benar, Em"
***
Meja bundar itu tampak damai dan masing-masing makhluk disana sibuk menyantap makanannya.Sial bagi Anne.
Ia duduk di antara Charles dan Julian. Benar-benar posisi yang sangat strategis.
Sangat strategis untuk membuatnya tidak nafsu makan. Tubuhnya tiba-tiba merasa makanan di hadapannya benar-benar tidak menarik dan tidak layak konsumsi.
Benar-benar sialan..
Anne tak mampu berkata-kata. Ia hanya memainkan makanannya dengan sendok dan garpu. Julian menyikutnya dan mengernyitkan dahinya.
Seperti mengirimkan pesan "apa yang sedang kau lakukan?"
Anne hanya menggeleng pasrah.
"Kenapa tidak dimakan? Apa tidak enak?" tanya Charles
"Emm? Tidak. Aku hanya tidak berselera" jawab Anne
"Apa kau ingin makan yang lain? Ingin aku belikan sesuatu di luar?" tanya Charles lagi tampak khawatir. Anne menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa dan sangat diharapkan kebijaksanaan para pembaca dalam memilih konten bacaan. *** Kejadian tak terduga saat itu benar-benar mengubah segalanya, tepatnya di hari itu pad...