Flashback
Library, two weeks ago.
"Aku bodoh. Mungkin bila aku mengetahui kebenarannya sejak awal, semua akan lebih baik dan tidak akan ada yang terluka." Anne terisak dalam tangisnya
"Iya. Kau wanita yang bodoh. Tapi aku lebih bodoh karena telah membuatmu menangis" Julian menarik Anne mendekat dan meraih wajahnya. Ia menyeka air mata wanita itu dan meraih bibirnya.
Mereka berciuman dalam waktu yang cukup lama. Seakan waktu berhenti dan hanya ada mereka di dunia ini.
Anne mengalungkan tangannya pada leher pria itu.
Tangan pria itu sudah hampir melaju lebih jauh jika saja otaknya tidak menghentikannya. Ia mendorong wanita itu pelan dan membuat jarak di antara mereka.
"Aku tidak bisa"
"Kumohon, Julian. Aku mencintaimu. Aku ingin bersamamu dan kembali seperti dulu" lirih Anne
"Tidak bisa sekarang, Anne"
"Pikirkanlah lagi apa yang benar-benar kau inginkan dan kembalilah hanya jika kau sudah menyelesaikan semuanya dan bersungguh-sungguh dengan keputusanmu."
"Sampai saat itu tiba, aku akan menunggu" Pria itu berdiri dan pergi
***
Seminggu berlalu semenjak Anne kembali menyandang status single. Kabar menyebar sangat cepat bagaikan angin. Tiba-tiba saja semua orang sudah mengetahui dan membicarakan perihal putusnya Anne dengan pria terpopuler di kampusnya.Yahh.. ia tidak terlalu peduli apa kata orang. Dan ia juga sudah memikirkan semuanya dengan baik-baik termasuk tentang melupakan Charles dan kembali bersama Julian.
Keputusannya tidak berubah.
Ia ingin bersama pria itu. Ia mencintainya. Sangat mencintainya.
Dan ini hari yang tepat untuk mengatakannya pada pria itu.
"Aku tidak berbicara dengannya selama seminggu. Kira-kira dimana pria itu sekarang?" gumam Anne berdiri di tengah kerumunan orang berlalu lalang di koridor kampus.
"Hey Anne!" sapa Zack yang kebetulan lewat
"Hey Zack!" balas Anne.
Haruskah ia ke kantin? Atau perpustakaan? Atau ke daerah loker? Atau toilet?
"Oh! Zack!" Anne berbalik dan memanggil Zack tiba-tiba
"Ya?"
"Apa kau melihat Julian?" tanya Anne
"Julian? Terakhir kali aku melihatnya di taman kampus bersama-"
"Oke! Terima kasih" ujar Anne cepat dan segera mengambil langkah
"Apa kalian berkencan?" tanya Zack
"Belum?" Anne mengangkat bahunya
Zack mengangguk dan menepuk pundak Anne "Dia memang orang yang sedikit kaku dan sulit ditebak. Kau hanya harus pintar berucap untuk dapat meyakinkannya-"
"Jadi... semangat!" ujar Zack sebelum berlalu pergi.
Anne mengangguk "Dia memang sangat sulit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa dan sangat diharapkan kebijaksanaan para pembaca dalam memilih konten bacaan. *** Kejadian tak terduga saat itu benar-benar mengubah segalanya, tepatnya di hari itu pad...