18 - Decision

66.5K 2.8K 180
                                    

Wanita itu cantik. Tubuhnya tinggi, kurus, dan memiliki rambut panjang. Tapi dia biasa saja. Dia sederhana. Dia tidak pernah berusaha untuk kelihatan mencolok dibanding yang lain. Wanita itu selalu datang ke kampus dengan senyum dan gelak tawa yang menghiasi wajahnya setiap pagi dirinya berjalan menuju loker bersama temannya.

Dirinya sendiri bahkan tidak tahu sejak kapan dan bagaimana ia mulai sering memperhatikan wanita itu dan gerak-geriknya.

Satu hal yang sangat ia sukai dari wanita itu adalah senyumnya. Senyum yang selalu mampu membanjirinya dengan perasaan senang. Ia ingin senyum itu selalu ada di wajah cantiknya.

Julian mengaguminya.
Mengagumi wanita itu. Anne.

Seorang Julian Jacob telah mengagumi Anne jauh sebelum mereka dipersatukan oleh suatu kejadian di mobil hari itu.

Bunga yang selalu ia berikan setiap pagi di lokernya. Perempuan itu akan tersenyum dengan sangat indah ketika menerima bunga pemberiannya.

Julian tulus menyukainya.

Ia rela bangun pagi setiap harinya meskipun kelasnya siang atau tidak ada sama sekali hanya untuk meletakkan bunga di loker wanita itu. Dan entah sudah berapa lama, hal itu menjadi kebiasaan baru baginya.

Dan kemudian Julian tidak tahu bagaimana bisa terjadi. Hanya dua hari dirinya tidak masuk ke kampus karena sakit, dan setelah kembali masuk ia sudah melihat perempuan itu dengan laki-laki lain.

Laki-laki itu teman baiknya.

Charles.

Charles jelas tahu ia menyukai Anne. Bahkan Charles membantunya meletakkan bunga itu saat dia sakit. Charles juga orang pertama yang mengetahui tentang ketertarikannya pada perempuan itu.

Dan Charles juga yang menghianatinya dan kemudian berpacaran dengan Anne.

***
Julian terbangun dari tidurnya. Tubuhnya berkeringat dan nafasnya tampak tersengal-sengal. Mimpi buruk baru saja menghantuinya. Kejadian beberapa bulan yang lalu yang masih jelas membekas di ingatannya. Tepat ketika Charles berpacaran dengan Anne.

Hah. Kenapa Julian jadi membahas masa lalu?

Kenapa pula ia memimpikan hal semacam itu? Perasaannya jadi tidak enak.

Ah sudahlah.

Sebaiknya Julian segera bangun. Hari ini ia tidak ada kelas, tapi ia memiliki janji bertemu dengan Anne. Untuk itu sebaiknya ia bersiap

***
"Apa sudah lebih baik?" tanya Anne dengan hati-hati

Charles mengangguk dan kembali menyantap makanan yang dibawakan oleh Anne

"Berkat kau. Terima kasih. Pasti sulit bagimu beberapa hari ini bolak-balik dari kampus-apartment dan rumahku hanya untuk mengantarkan makanan" ucap Charles

Anne menggeleng "Tidak apa-apa. Kau harus lekas pulih dan kembali masuk kuliah, Char. Waktu cuti kuliahmu sudah hampir habis tapi kau malah demam seperti ini" Perempuan itu mengganti kompres Charles agar panasnya turun

Charles mengangguk "Terima kasih"

Setelah kepergian ibunya. Kakak Charles membawa ayah mereka untuk tinggal bersama mereka. Setidaknya istri kakaknya bisa membantu mengurus sang ayah. Charles juga diajak untuk pindah, tapi pria itu menolak. Selain karena jaraknya yang lumayan jauh dari kampus juga karena Charles masih belum rela meninggalkan rumah yang berisi kenangan dengan ibunya.

Akhirnya ia sekarang tinggal di rumah itu sendirian. Jadi ketika ia sakit tidak ada yang mengetahuinya dan mengurusnya sampai Anne datang dan menemukan pria itu mengalami demam tinggi.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang