At that time, i just think about you and us..
"Mm.. Julian? Kau tidak ingin berganti pakaian dulu? Pakaianmu basah" tawar Anne setelah melihat Julian tampak mengecilkan pendingin mobil.
"Aku pikir kau sedang terburu-buru, Anne" ucap Julian
Anne menggeleng lalu tersenyum "It's okay. Aku tidak ingin kau sakit, Helix Cup tinggal beberapa hari lagi"
Julian mengangguk lalu menepikan mobilnya di pinggir jalanan yang cukup sepi.
"Pakaianmu juga basah, Anne. Aku memiliki kaos lebih kalau kau mau-" tawar Julian
"Kau bisa ganti di belakang. Aku tidak akan melihatnya" lanjut Julian tak ingin Anne salah paham dengan maksudnya.
"It's okay, Jul." Anne tersenyum dan menggeleng.
Julian melepas seatbelt nya lalu berbalik untuk mencari kaos yang ia letakan di kursi belakang. Setelah menemukannya, ia dengan sigap melepas kaosnya yang basah.
Dan Anne melihat itu, tubuh Julian yang kekar dan ideal terpampang di sampingnya. Ia mencoba untuk mengelak namun matanya tak mau berkompromi. Otaknya memproses segala macam hal-hal yang membuat hormonnya meningkat.
Ia membayangkan tubuh kekar itu berada di atasnya dan menjelajahi setiap inchi tubuhnya. Hentikan, Anne!
Anne tersadar dari lamunannya, Julian sudah selesai berganti dan bersiap menjalankan mobil "Ready?"
"..yeah" Anne tampak bingung namun kemudian mengangguk, suaranya terdengar serak.
Anne mengutuk Emma dan novel yang diberikannya. Otaknya tidak juga berhenti dan malah semakin liar memikirkan tubuh di balik pakaian yang ingin ia robek itu.
Julian menancapkan gas dan mobilnya kembali menembus jalanan. Suasana menjadi hening dan tanpa sadar Anne menghembuskan nafas lega.
Anne memejamkan mata sebentar untuk bernegosiasi dengan otak kotornya. Segala pikiran mengenai Julian dan tubuh sexy nya harus segera dihilangkan. Ya Tuhan... bergaul dengan Emma membuat otaknya terkontaminasi. Ditambah lagi novel erotis itu.
Ketika Anne membuka mata kembali...
Semua terjadi begitu cepat. Sangat cepat hingga ia sulit mencerna apa yang sedang terjadi.
Julian membanting stir dan kembali menepikan mobilnya, ia melepas seatbelt nya dan tubuhnya mendekat pada Anne.
Tangannya kemudian menarik dagu perempuan itu untuk mendekat dan dalam sekejap bibir mereka bertemu untuk pertama kalinya.
Julian mencium bibir Anne dengan agresif. Seakan ia telah menunggu saat ini sejak waktu yang lama. Lidahnya berontak untuk menelusup masuk. Tak perlu usaha yang keras, Anne membuka akses lebar ke dalam mulutnya. Mempertemukan lidah mereka berdua untuk saling membelit dan bertukar saliva. Anne perlahan mulai menikmati permainan yang telah dimulai oleh Julian dengan membalas ciumannya. Wanita itu melepas seatbelt nya lalu mengalungkan tangannya pada leher Julian.
"Damn, Anne. You're such a good kisser" gumam Julian di sela ciuman mereka.
"Mmhh.. you too, hh, Julianhh" Anne mengerang, Julian menggigit bibir bawah Anne dan tangan laki-laki itu mengelus bagian pahanya.
"So sexy, Anne" Julian mengelus pinggang langsingnya.
Tangan Julian kemudian berpindah untuk meremas bagian dada Anne pelan "Hh.. Sex with me, Anne"
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa dan sangat diharapkan kebijaksanaan para pembaca dalam memilih konten bacaan. *** Kejadian tak terduga saat itu benar-benar mengubah segalanya, tepatnya di hari itu pad...