Chap 11:Couple Item

1.9K 208 3
                                        

"Apa-apaan ini?" tanya kedua orang yang menjadi korban love scenario dari agensi mereka, ketika mendapatkan beberapa barang yang diberikan oleh manager mereka.

"Apa yang kau perlukan hingga orang-orag menanyangka jika kalian mempunyai hubungan khusus?" tanya Namjoon yang terdengar seperti MC acara kuis.

"Apa?" tanya Taehyung tidak mengerti.

"Couple Item!" kata Jihyo dan Namjoon bersamaan.

"Ah... Apa ini sangat perlu?" Tanya Taehyung melihat pernak- pernik yang sekarang ibi berada di tangannya. Dari anting, gelang, kalung, cincin hoodie, kaos sampai celana. Kenapa tidak pakaian dalam sekalian saja?

"Hm, nah, saat kalian memakainya, usahakan untuk mempostingnya." Jelas Jihyo, Dahyun dan Taehyung pun hanya bisa menghela nafas dan menuruti perintah kedua orang di depan mereka tersebut.

"Baguslah kalau kalian mengerti. Mulai hari ini kalian memakai cincinnya terlebih dahulu. Kemudian besok anting, besoknya kalung, dan besoknya hoodie dan-". "Baiklah, kami mengerti." Kata Taehyung menyela kalimat Namjoon yang tengah menjelaskan lebih detail.

"BTS! 5 menit!" Kata salah satu staff meminta seluruh member BTS untuk menuju ke panggung. Mendengar itu, Namjoon dan Taehyung langsung meninggalkan tempat itu. Namun sebelum pergi, Namjoon berbisik pada Jihyo.

"Setelah ini ada yang ingin bertemu denganmu."

>

Dahyun melepas sepatunya, kakinya lecet karena sepatu yang ia gunakan bagian belakangnya masih kaku dan tajam. "Unnie, apa kau membawakanku seoatu lain?" Tanya Dahyun.

"Oh? Tidak, aku tidak membawanya. Karena tadi kau bilang tidak perlu." Kata manager unnie yang membaut Dahyun menyesali apanyang dia katakan tadi siang.

"Ya sudahlah kalau begitu, aku akan ke kamar mandi dulu." Kata Dahyun yang berencana membersihkan lukanya terlebih dahulu, kemudian memberikan plester pada kakinya.

"Ada apa dengan cara berjalanmu?" Tanya seseorang yang sudah diketahui Dahyun siapa orangnya hingga dia tidak perlu menengok untuk melihat orang itu.

"Kakiku lecet." Kata Dahyun mesih berjalan, namun orang itu masih mengikutinya.

"Kau memakai sepatu baru ya?". "Seperti itu, sepatu yang lain terlalu besar untukku." Kata Dahyun menjawab. Hingga akhirnya mereka berada di depan kamar mandi perempuan.

"Stop!" Kata Dahyun berbalik ketika dia merasakan orang yang sedari tadi bertanya dan mengikutinya akan ikut masuk ke dalam kamar mandi.

"Kenapa?". "Tuan Kim Taehyung, apakah kau ingin dicap sebagai pria mesum gila karena memasuki kamar mandi wanita?" Tanya Dahyun sembari memperlihatkan tanda jika itu adalah kamar mandi wanita dengan telunjuknya

"Kau yakin busa mengobati kakimu sendiri? Kaukan pendek. Kaki dan tanganku juga pendek bukankah begitu?" Tanya Taehyung entah kenapa terdengar menjengkelkan.

Dahyun menghirup udara dan berkata, "Aku anggap itu sebagai pujian. Sekarang, pergilah."

"Okey! Jangan memanggilku!"

>

"Ada apa?" Tanya Jihyo ketika melihat Yoongi yang duduk berjongkok membelakanginya sembari melihat keluar kaca gedung.

"Kenapa menyetujuinya?" Tanya Yoongi langsung pada intinya, lagi pula Yoongi tau Jihyo tidak bisa diajak berbasa-basi.

"Kenapa? Kau mengira aku menyetujui kontrak itu hanya untuk bisa melihatmu setiap waktu?" Tanya Jihyo dengan nada yang terdengar meremehkan.

"Iya, aku berfikir seperti itu." Jawab Yoongi berdirindannmulai menghadap Jihyo. Yoongi menatap Jihyo dengan tatapan yang Jihyo inginkan. Tatapan seperti orang yang tidak oernah melakukan hubungan sama sekali.

Jihyo yang tadinya tesenyum meremehkan menghilangkan senyumnya dan menjadikan senyum itu bibir yang datar. "Aku melakukannya untuk perusahaan." Kata Jihyo berbalik untuk beranjak pergi dari tempat itu.

"Oho, sepertinya aku pernah mendengarnya. Itu... Adalah kalimatku." Jihyo menghela nafas mendengar kalimat yang keluar dari bibir Yoongi, dia kembali melangkah. "Kau bilang kita harus bersikap seolah tidak mengenal satu sama lain." Kata Yoongi menghentikan Jihyo untuk kedua kalinya.

"Tapi... Aku masih bisa merasakan perasaan Park Jisoo disini. Dan, hal itu tidak akan pernah hilang." Jihyo masih berdiri disana, tidak bergerak satu senti pun.

"Kau terlalu berharap Yoon- Suga." Yoongi tersenyum, berjalan ke arah Jihyo yang tak menengok ke arahnya. "Jisoo... Park Jisoo. Kau tau, aku memang selalu berharap. Dan itu tidak akan pernah berhenti."

"Kau mengganti namamu dengan nama panggung Jihyo... Hanya untuk meninggalkan nama aslimu. Ah.. tidak.. meninggalkan memorimu. Dan aku... Min Yoongi. Akan selalu mengingatkanmu." Kata Yoongi melanjutkan, dan pergi mendahului Jihyo yang menundukkan kepalanya dan memainkan kedua tangannya karena merasa tidak nyaman dengan suasananya.

TBC

IDOL VHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang