Chap 37: 나의사랑

1.2K 146 11
                                        

-Interview majalah T-

"Saat Dahyun diwawancarai, kami menyinggung tentangmu. Kami bertanya tentang kepribadianmu. Menurutmu apa yang akan dikatakannya?" Tanya pewawancara itu kepada Taehyung.

Taehyung berfikir sejenak dan berkata, "Menyenangkan, baik, tampan, dan.. penyayang?" Kata Taehyung ragu, perempuan paruh baya itu terkekeh karena kepercayadirian Taehyung pada dirinya sendiri.

"Dahyun mengatakan jika kau adalah orang yang baik, namun kekanakan." Taehyung tersenyum karena jawaban Dahyun itu.

"Sepertinya kau tetap kau saat di televisi." Kata pewawancara beropini. Sementara Taehyung hanya tertawa kecil mendengarnya.

>

Setelah pekerjaan selesai, Taehyung dan Yoongi mampir ke dorm TWICE. "Oh, kalian..." Kata Jihyo terdengar lesu melihat Yoongi dengan wajah datarnya dan Taehyung. "Bagaimana Dahyun? Apa dia masih sakit?"

"Hm, dia masih harus beristirahat." Kata Jihyo tersenyum mencoba agar Taehyung tidak mengetahui aura sedih darinya, "Kalau begitu berikan ini. Jika terjadi apapun hubungi aku." Kata Taehyung yang berniat untuk pergi, namun Yoongi masih berdiri di depan Jihyo.

"Hyung?". "Pergilah dulu, aku menyusul." Kata Yoongi yang dimaklumi oleh Taehyung karena dia sudah mengetahui hubungan Jihyo dan Yoongi.

Setelah Taehyung tidak terlihat, Yoongi memeluk Jihyo erat. Dia tidak mau pergi dari Jihyo lagi, jangan lagi. Lebih dari dua tahun ia menunggu, dan dia akan semakin jauh dari Jihyo lagi. "Yoongi, masih ada dua bulan lagi."

"Dua bulan adalah waktu yang singkat. Menurutmu segila apa aku nanti?" Tanya Yoongi masih mengeratkan pelukannya. Jihyo mengelus rambut Yoongi pelan dan berbisik, "Kita akan baik-baik saja."

>

Sementara itu Dahyun masih menatap lantai dengan tatapan nanar, di dorm hanya ada Jihyo dan dia. Sedangkan yang lain tengah mengikuti acara dan  yang lain, mereka belum mengetahui beritanya.

Air mata jatuh lagi ke pipi Dahyun untuk kesekian kalinya, "Tidak, jangan menangis. Seorang idol harus tersenyum, yah, pada awalnya semua ini hanya untuk agensi bukan? Benar... Tidak, tidak, bukan seperti ini." Kata Dahyun memukul kasurnya sendiri dan menghela nafas.

"Dahyun?" Suara Jihyo membuka kamar Dahyun, dia memberikan sebuah bubur yang tadinya diantarkan oleh Taehyung.

Terdapat tulisan Taehyung disana. 'Untuk Cintaku, cepatlah sembuh!'

"Masih ada dua bulan Dahyun, jika kau tidak mau menyakiti Taehyung, setidaknya manfaatkan dua bulan itu." Kata Jihyo yang melihat rambut Dahyun sudah kusut. Dahyun menghela nafas dan berkata, "Benar, aku tidak boleh berfikiran sempit." Kata Dahyun mencoba tersenyum.

Tapi jika tidak menyakitinya, apa benar mereka akan baik-baik saja? Tanpa merindukan satu sama lain? Tanpa merasakan depresi karena ada yang terasa kurang?

>

Dua hari kemudian setelah mengurung diri di dorm dengan alasan sakit, Dahyun dan Taehyung akhirnya berjalan-jalan tanpa masker dijalanan. "Sudah lama tidak berjalan-jalan seperti ini. Apa kau senang?" Tanya Taehyung yang diangguki oleh Dahyun, Dahyun memeluk lengan Taehyung sembari berjalan.

"Kalau begitu jangan memaksa bekerja, nanti kau sakit lagi." Kata Taehyung mencubit hidung Dahyun. Mereka pun membeli makanan untuk dijadikan makanan ringan saat berjalan. Tanpa sadar Dahyun melihat ke arah orang yang menjual aksesoris jalanan.

Sebuah kalung yang cantik namun tidak mencolok, Dahyun menyukainya. Taehyung yang melihat Dahyun mengamati sebuah tempat bertanya, "Apa kau ingin membeli sesuatu?" Tanya Taehyung yang diangguki oleh Dahyun.

"Kami akan meninggalkanya dulu." Kata Taehyung yang menghampiri tempat yang dilihat Dahyun langsung bertanya pada Dahyun, "Pilihlah, akan aku belikan." Kata Taehyung yang membuat Dahyun menunjuk ke arah kalung yang mempunyai liontin yang berbentuk lipatan burung bangau kecil.

"Terimakasih." Kata Taehyung mendapatkan kalung tersebut dna langsung dipakaikan ke ke leher Dahyun, "Jika aku kembali dari Amerika, aku akan mendapatkan kalung yang lebih bagus." Kata Taehyung yang membuat senyum Dahyun sedikit luntur, namun dengan cepat diganti oleh senyuman dari Dahyun.

"Tidak perlu, aku suka yang ini. Sudahlah, ayo, sepertinya makanan kita sudah siap." Kata Dahyun menggandeng Taehyung. Taehyung yang menyukai Dahyun menghemat uangnya hanya tersenyum, seperti takdir saja.

Mereka pun berhenti di sebuah rumah makan, mereka memilih tempat yang tidak ramai pengunjung. "Apa yang harus aku makan?"

"Tempat ini bagus, tidak banyak pengunjung dan sebagainya. Bagaimana jika kita berada disini saja?" Tanya Taehyung kepada Dahyun yang langsung diangguki Dahyun tanpa sadar, satu jam dengan Taehyung membuatnya terlupa dengan kontrak itu.

"Oh iya, aku mendengar TWICE berada diperingkat dua, apa agensimu tidak mengatakan apapun?" Tanya Taehyung menyeruput minumannya.

"Huh? Uh... Tidak, mereka hanya mengatakan agar kami melakukan yang terbaik."

TBC

IDOL VHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang