Chap 18: 나 와 너

1.7K 198 11
                                        

Namjoon memasuki kamar hotel Yoongi, dia masih tertidur karena terlalu lelah. Kemudian dia membangunkan Yoongi karena dia harus makan dan mandi, "Hyung, Yoongi hyung. Bangun dan makanlah." Kata Namjoon membangunkan Yoongi dengan hati-hati.

"Aku tidak makan." Kata Yoongi membuat Namjoon menghela nafas, tadi malam Yoongi juga hanya makan satu sendok nasi. "Kau bisa sakit jika seperti ini, setidaknya makanlah beberapa suap." Kata Namjoon membujuk Yoongi lagi.

Yoongi menghela nafas dan bangun dari tidurnya dengan pelan-pelan. Kemudian dia melihat Namjoon yang membawakan bubur untuknya, "Aku baik-baik saja. Kenapa harus bubur?" Tanya Yoongi. "Sudah diam dan makanlah, jika kau tidak mau mati kelaparan." Kata Jihyo yang entah datang dari mana sembari membawa sebotol minuman.

"Ini, makanlah. Aku akan pergi bersama Jin hyung dan Jimin untuk jalan-jalan sebentar." Kata Namjoon yang kemudian pergi meninggalkan Yoongi dan Jihyo.

Yoongi menatap Jihyo yang duduk dikursi samping kasur Yoongi. Tanpa mengatakan apapun Yoongi memakan dua sendok bubur dan meminum air di botol yang diberikan Jihyo. Lalu menutup matanya, "Kau sungguh tidak mau menghabiskannya."

"Akukan sudah bilang, aku tidak mau makan." Kata Yoongi yang sudah akan bersiap-siap untuk kembali tidur. "Kenapa?"

"Malas." Satu kata tersebut membuat Jihyo harus menutup matanya, semalas-malasnya orang mungkin akan aneh jika orang itu malas untuk mengisi perutnya. Yoongi tidak pernah berubah. "Aku akan disini sampai kau menghabiskan makananmu."

"Kalau begitu tak akan ku habiskan saja kalau begitu." Kata Yoongi cepat menjawab ancaman dari Jihyo yang sebenarnya menguntungkannya.

"Suga sunbae!". "Tanganku tidak mau bergerak." Kata Yoongi mengatakan kemalasannya lagi.

"Sunbae makanlah, aku sudah mengatakan kepada Namjoon oppa untuk membuatmu makan." Kata Jihyo entah kenapa membuat Yoongi cemburu tanpa alasan. "Aku bilang tanganku tidak mau bergerak!"

"Haahh... Baiklah, aku akan membantumu." Kata Jihyo turun tangan dan memegang sedok yang sudah terdapat bubur. Yoongi membuka matanya yang masih mengantuk, dan dimakannya beberapa suap hingga bubur tersebut habis dimakannya. Jihyo pun berniat pergi setelahnya namun Yoongi menghentikanbya dan berkata, "Yoongi Oppa."

"Huh?" Jihyo tidak mengerti dengan apa yang Yoongi maksudkan. "Panggil aku Yoongi Oppa, Jisoo." Jihyo memandang Yoongi sebentar, "Hm, aku akan mencoba. Tapi jangan memanggilku Jisoo."

"Hm.." gumam Yoongi yang kemudian kembali menutup matanya.

>

Dahyun masih melanjutkan Jung Haeinnya karena hari ini semua idol disuruh untuk menikmati hari sebelum hari esok. Kemudian pintunya diketuk dan Dahyun pun membukanya, "Oppa? Kenapa?" Tanya Dahyun lihat Taehyung yang membawa makanan ringan.

"Aku juga ingin menonton." Kata Taehyung dengan wajah tidak bersalahnya. "Bukankah-" sebelum Dahyun bertanya, Taehyung menutup bibir itu dan masuk ke kamar Dahyun. "Hei, bagaimana kau bisa masuk ke kamar perempuan begitu saja?"

"Kau perempuan?" Tanya Taehyung melanjutkan video yang menampilkan Jung Haein tersebut dan membuka makanan ringannya. "Kenapa memulainya tanpa menungguku?"

"Kau lama." Kata Taehyung yang sudah mulai masuk dalam drama tersebut.

Mereka pun semakin lama semakin masuk dalan drama, hingga tak sadar waktu satu jam telah berlalu. Taehyung merasakan punggungnya sakit, dan melihat ke arah Dahyun yang masih menatap laptopnya serius. Dan entah kenapa hal itu membuat pipi Dahyun terlihat seperti jatuh ke bawah.

Taehyung dengan pelan-pelan mendekatkan wajahnya pada Dahyun, awalnya dia bernafsu untuk mencium pipi jatuh Dahyun namun karena Dahyun menengok, Taehyung mencium bibir merah Dahyun dan hal tersebut membuat Dahyun membulatkan matanya karena terkejut dan panik.

Taehyung yang awalnya juga panik mulai merasakan rasa manis pada bibir Dahyun karena Dahyun memakan permen tadi. Dahyun mencoba melepaskan ciuman tersebut namun Taehyung menahan tangannya.

Mata Taehyung dan Dahyun tertutup, Taehyung mulai menghisap bibir bawah Dahyun sementara Dahyun hanya merasakannya. Dan ketika easa manis berada dipuncaknya pintu diketuk oleh seseorang dan hal itu membuat Taehyung dan Dahyun tersadar seketika.

Keadaan menjadi canggung seketika, "Dahyun? Apa kau di dalam?" Dahyun yang tadinya ingin menjawab langsung dibungkam oleh Taehyung dengan tangan besarnya, lalu kepalanya menggeleng, menandakan jika Dahyun harus berpura-pura jika dia tidak ada.

Setelah orang itu pergi, Taehyung membuka mulutnya, "Aku- aku... Minta maaf. Tidak ada pembelaan." Dahyun tidak berani melihat ke arah Taehyung, hal ini terlalu memalukan untuk dibicarakan. "Kenapa?"

"Karena... Entahlah. Aku tidak tau, karena itu aku mengatakan tidak ada pembelaan. Maaf." Kata Taehyung kembali meminta maaf, Dahyun menghentikan dramanya dan menutup laptopnya. Dia berdiri mencoba menghilangkan keadaan canggung tersebut, namun Taehyung ikut berdiri dan memeluk Dahyun. "Baiklah, aku menyukaimu. Puas?"

"Ka-kau menyukaiku?" Taehyung mengangguk dalam pelukannya dan mengeratkan pelukannya. "Aku tidak mengharap kau mau. Tapi, ayo buat project ini menjadi nyata." Kata Taehyung membuat pipi Dahyun memerah.

"Bagaimana?" Tanya Taehyung masih belum melepaskan Dahyun. "Baiklah." Kata Dahyun setekah memberikan jeda untuk berfikir.

TBC

IDOL VHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang