Latihan TWICE selesai, saatnya mereka turun panggung dan bergantian dengan BTS yang akan melakukan latihan. Dahyun yang mendapat sepatu dengan heels yangbtinggi merasa ragu untuk turun dari panggung karena dia takut akan terjatuh dan mengenai anggota yang lain, jadi dia memilih untuk turun paling akhir.
Tawhyung melihat Dahyun yang sepertinya kesulitan untuk turun, setelah dia mendapatkan micnya, dia berjalan ke arah tangga dan mengulurkan tangannya pada Dahyun. "Kemari." Kata Taehyung yang bersiap menangkap Dahyun. "Kau yakin?" Tanya Dahyun yang bahkan tidak yakin pada dirinya sendiri.
"Hm, akan kutangkap." Kata Taehyung yang bersiap menangkap punggang Dahyun. Dan karena Dahyun percaya kepada Taehyung dia pun turun dengan Taehyung yang mengangkatnya. "Ganti sepatumu, kau tidak bisa bergerak dengan sepatu ini."
"Aku tidak apa-apa hanya kesulitan untuk turun dari tangga." Kata Dahyun menjelaskan, sepertinya mereka tidak melihat ke empat belas orang yang memandang mereka dengan pandangan aneh. "Hei, beritanya masih nanti malam. Jangan terburu-buru." Kata Jin membuat Dahyun dan Taehyung merasa udara tiba-tiba panas.
"Ck, sudahlah. Ayo naik!" Kata Taehyung yang tidak ingin mendengar celotehan yang membuat telinganya memerah lagi. Meski pun bibirnya tersenyum malu pada Dahyun. Setelah BTS naik, Jihyo bertanya kepada Dahyun empat mata tanpa member lain.
"Dahyun, apa kau mempunyai rasa pada Taehyung?" Tanya Jihyo tiba-tiba membuat Dahyun kebingungan harus memulainya dari mana. "Eh... Itu.. sebenarnya.."
"Jika memang iya, aku harap kalian bisa bertanggungjawab pada perasaan kalian masing-masing. Mengerti?" Tanya Jihyo yang diangguki oleh Dahyun, kemudian mereka pun kembali ke ruang tunggu. Dahyun tidak tau kenapa Jihyo begitu terdengar serius tentang hal itu.
>
Dahyun sedari tadi melihat ke arah handphonenya, dia ingin melihat bagaimana tanggapan publik nanti tentang mereka. Namun belum ada berita, padahal lima grup sudah masuk ke panggung. "Menghawatirkan sesuatu Dahyun?" Dahyun melihat ke arah orang tersebut.
"Oh, Yoongi Oppa! Ah, tidak juga. Lagi pula ini tidak sungguhan." Yoongi yang tadinya hanya mempaerhatikan Dahyun sembari meminum kopinya tersenyum kecil pada ekspresi Dahyun sebenarnya benar-benar terlihat. "Tidak masalah ini sungguhan atau tidak. Apapun yang terjadi kau dan Taehyung akan tetap bertanggung jawab."
"Bertanggungjawab ya? Benar juga, apa yang terjadi dengan BTS dan TWICE nanti jika mereka tidak menyukainya." Yoongi menepuk dahi Dahyun dan berkata, "Bukan itu! Jika itu JYP dan BIGHIT akan merencanakan sesuatu yang lain. Bertanggungjawablah dengan diri kalian nanti."
"Oh, itu... Jihyo unnie juga mengatakannya kepadaku." Kata Dahyun merapihkan poninya lagi.
"Itu karena kita pernah melakukannya." Kata Yoongi bergumam, dan Dahyun tidak begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Yoongi. "Huh? Apa?"
"Tidak, Aku pergi." Yoongi pun meinggalkan Dahyun lagi. "Dahyun unnie! Kita naik!" Kata Chaeyoung mengajak Dahyun untuk duduk di samping panggung, sementara yang lain sudah naik terlebih dahulu. Ketika berjalan ke arah meja Dahyun memberi tanda hormat pada beberapa sumbaenya hingga dia melihat Taehyung yang berdiri menyambut tanda hormat Dahyun.
Melihat Dahyun dengan baju yang imut, Taehyung menggigit bibir bawahnya karena merasa baju itu sangat imut untuk Dahyun. "Duduklah sebelum semua orang melihatmu seperti orang mesum." Kata JB yang berada di samping Taehyung.
"Ah... Hyung-nim..." Kata Taehyung entah kenapa merasa gugup. "Jangan panggil aku Hyung-nim. Ternyata kau rubah yang mencuri adikku yang paling cantik!"
"Eh? Ah... Maaf, aku berbohong padamu." Kata Taehyung yang memegang tangan JB, agar JB memaafkannya. "Cih, akan ku maafkan. Tapi jangan menyakitinya, jika kau sakiti. Dia punya lebih dari tujuh kakak." Taehyung menelan ludahnya dan mendekatkan kursinya pada Jungkook.
"Mati kau." Kata Jungkook yang tidak melihat ke arah Taehyung yang tadinya ingin meminta pertolongan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL VHYUN
Fiksi PenggemarBerawal dari makanan ramyun hingga handphone tertukar, hal ini membuat kedua idol yang memiliki marga yang sama itu terikat dalam drama yang dibuat oleh kedua perusahaan mereka. Dapatkah mereka memainkan peran mereka sebagaimana alur yang telah dit...