Chap 2:바보선배

2.7K 277 13
                                    

Selesai melakukan pertunjukan stage, Dahyun memilih untuk melepas sepatunya karena kakinya sangat sakit dan lelah jika terus menerus memakai heels yang tinggi.

"Dahyun, apa kakimu baik-naik saja? Sejak tadi kau memijati kakimu terus." Kata Nayeon yang sejak tadi memperhatika gerak gerik Dahyun.

"Hm, sepatunya menyiksa sekali. Seharusnya tadi aku membawa sandal." Sesal Dahyun, sebenarnya dia membawa sepaty skets hanya saja dia malas untuk memakinya karena panas.

"Kalau begitu pergilah membeli minuman kaleng dingin, lalu tempelkan ke kakimu. Baru pakailah sepatu, mungkin itu ak mengurangi rasa lelah." Dahyun mengangguk dan berjalan dengan kaki telanjang menuju ke arah mesin minuman.

"Hm.." Dahyun begumam kebingungan, dia akan memilih minuman yang mana. "Oh, kita bertemu lagi." Kata Taehyung yang sebenarnya juga ingin membeli minuman.

"Anyeonghaseyo.". "Tidak perlu kaku, angap saja kita sudah kenal dekat. Kenapa tidak memakai sepatu?" tanya Taehyung menyadari Dahyun hanya membawa sepatunya dan tidak memakainya.

"Ah, kakiku..." hanya dengan kaya itu Taehyung sudah mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh Dahyun. Dia pun menyuruh Dahyun untuk tetap berada disitu sementara ia membeli sesuatu.

Dahyun hanya mengangguk mengerti mengikuti perintah Taehyung. Tak berapa lama kemudian, Taehyung datang dengan air putih yang dingin.

"Berikan kakimu." Kata Taehyung, Dahyun sedikit malu untuk itu. "Biar aku saja, sunbae, aku tidak apa-apa."

"Percaya saja padaku." Kata Taehyung yang memberikan kaki Dahyun sedikit demi sedikit air dingin tersebut. Dahyun sedikit kedinginan, namun Taehyung menyuruh Dahyun untuk duduk terlebih dahulu.

Taehyung mengeringkan kaki Dahyun dan memberikan Dahyun kaos kaki baru. "Cha, sudah selesai. Bukankah sekarang lebih baik?"

"Terimakasih atas bantuannya, bagaiman caraku membalasnya?" Tanya Dahyun sopan, "Bagaimana dengan makan ramyun bersamaku lain kali?"

"Em, baiklah, akan aku usahakan." Taehyung tersenyum mendengar komentar itu, dia pun pamit karena dia harus kembali.

>

Malamnya, Jin tengah melakukan  bagiannya dalam mencuci baju, dia harus menyelipkan jarinya satu per satu di saku setiap kain itu. Jika tidak, bisa saja salah satu dari mereka tidak sengaja meninggalkan handphone mereka di saku dan Jin yang akan disalahkan.

Saat menggeledah saku celana Taehyung dia menemukan secarik kertas, "Eih... anak ini, nomer penting seperti ini kenapa lalai sekali?"

Akhirnya Jin pun menyimpan kertas itu disakunya dan memasukkan baju-baju tersebut ke dalam mesin cuci.

"Tae! Kim Taehyung! Kertas ini penting atau tidak?" Teriak Jin yang mengangkat tinggi kertas itu, Taehyung yang tengah bermain di tiga komputernya tidak melihat ke arah Jin dan menggeleng begitu saja.

Karena mendapat tanggapan seperti itu, Jin langsung membuangnya dan membuangnya ke tempat pembuangan terakhir.

Beberapa jam kemudian, setelah Jin merebahkan punggungnya yang kaku, Taehyung berteriak histeris seperti ada hantu di kamarnya. "Hyung! Jin Hyung!"

"Kenapa?" Tanya Jin kebingungan, "Kau mencuci celanaku yang ku letakkan dilantai tadi?" Tanya Taehyung membuat membawa beberapa celana yang tadinya terlipat rapi di lemarinya.

"Iya. Kenapa?" Tanya Jin lagi. Taehyung langsung menuju celana yang tengah di keringkan oleh Jin, dan kembali lagi.

"Apa kau menemukan kertas hijau? Dengan tulisan nomer dibagian bawah?" Jin mengangguk lagi.

"Dimana?". "Sudah ku buang. Bukankah kau tadi bilang jika kau tidak membutuhkannya?" Tanya Jin yang membuat Taehyung berfikir ulang dan men-flashbackkan waktu dipikirannya.

"Tidaaaaak!" Teriak Taehyung sembari duduk bertumpu dengan lutut, sementara yang lain menatapnya gila. Tangannya mengepal memukul-mukul lantai menyesal.

"Aigoo, malang sekali anak ini." Kata Yoongi, mrnggeleng dan kembali berjalan menuju studio sekaligus tempat tidurnya.

"Memang ketas berharga macam apa itu?" Tanya Jimin duduk disamping Jin. "Kertas yang sulit didapatkan dan kudapatkan secara gratis tanpa mencoba~" kata Taehyung masih belum menaikkan badannya.

"Aih, kenapa kertas nomor saja sulit sekali kau dapatkan? Yah, meskipun akan beda jika nomor itu dari presiden korea." kata Jungkook merendahkan rasa frustasi Taehyung yang tengah meluap.

"Kalau kau pikir begitu mudah, coba dapatkan nomor Kim Dahyun TWICE!" kata TAehyung membuat ruangan sepi seketika, mereka langsung tau apa yang membuat Taehyung gila setengah mati.

Hanya karena gadis berparas cantik tersebut.

"Cih, dasar mabuk cinta! Minta saja dengan kembarannya!" kata Namjoon meneriaki Taehyung, "Kembarannya?"

>

"Hyung-nim."

"Oh, Taehyung? Ada apa kau memanggilku. Dan ada apa dengan panggilan Hyung-nim?" tanya orang pada panggilan tersebut.

"Eh... begini... aku ingin meminta salah satu nomor teman dekatmu." kata Taehyung sedikit ragu jika orang yang dikatakan Namjoon adalah kakak paling dekat dengan Dahyun ini akan memberikan nomor Dahyun dengan cepat.

"Huh? Teman dekat? Aku rasa kau sudah memiliki nomor semua memberku." katanya membuat Taehyung semakin mendekati inti dari pembicaraan mereka.

"Bukan personilmu, aku meminta nomor Kim Dahyun." Semua member BTS mulai melingkari handphone Taehyung yang volumenya memang di keraskan oleh Jungkook agar mereka semua bisa mendengarnya.

"Dahyun? Memangnya untuk apa kau memintanya?" Jin pun berbisik kepada Taehyung sebagai jawaban dari pertanyaan orang itu.

"Ah... ada yang ingin ku bicarakan dengannya." keheningan terjadi untuk beberapa detik, "Pembicaraan seperti apa?" Semuanya terdiam, pertanyaannya terlalu sulit untuk dijawab.

"Eum.. ah... dia berhutang beberapa uang untuk membeli minuman." kata Taehyung spontan dan membuat para member bangtan yang lain, kecuali Yoongi yang tengah melakukan sesuatu di kamarnya, menepuk dahi mereka.

Sepertinya ini adalah akhir yang membuat Taehyung tidak akan mendapat nomor handphone Dahyun, pikir semua orang itu. "Baiklah, jika kau tidak juga bertemu dia kau bisa memintanya kepadaku." Semuanya pun menatap kaget fenomena itu.

"Akan ku kirimkan nomernya.". "Ba-baiklah! Terimakasih." setelah panggilan itu berakhir, Taehyung pun melompat snenang seperti ia mendapatkan jackpot.

"Tak kupercaya Jaebum percaya dengan alasan bodoh itu." kata Jin kembali fokus televisi, begitu juga yang lain. Taehyung pun langsung menuju kamarnya dengan senang.

>

Sementara itu Yoongi tengah mengotak-atik handphonenya membuka instagram dengan akun palsu yang tidak menyertakan namanya sama sekali. Bahkan pengikutnya hanya ada 30, dan yang ia ikuti hanyalah...

twicetagram.

Terdapat postingan baru, yang memperlihatkan senyum perempuan yang ia lihat dari kejauhan setelah beberapa tahun. 'Hari ini terimakasih karena sudah menonton! Aku harap hari ini kalian mendapatkan kebahagian kalian!'

Dengan cepat wajah serius Yoongi berubah menjadi wajah yang tersenyum cerah, dia mengetikkan sebuah komentar disana, "Jihyo-ya! Kau cantik seperti biasa."

TBC

Eotte?

IDOL VHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang