Chap 15:미안

1.7K 191 8
                                        

Jihyo datang tepat waktu, dia tengah menunggu seseorang membuka pintu studio yang ditunjukkan oleh Namjoon, karena Namjoon juga berada di sana saat itu. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka menampakkan Yoongi yang tengah memakan sebuah permen dengan rasa coklat.

"Masuklah." kata Yoongi menyuruh Jiho untuk masuk ke dalam studio tersebut, kemudian Jihyo pun berjalan ke dalam tanpa mengatahui Yoongi yang mengunci pintu studio tersebut. "Apa kau sudah mengetahui lagunya?" tanya Yoongi yang diangguki Jihyo.

"Aku sudah mendengar lagunya dan juga mencoba menyanyikannya. Lagi pula bagianku tidak terlalu banyak. Masalahnya, aku tidak yakin jika suaraku bisa dimasukkan di-" Jihyo menghentikan kalimatnya ketika dia merasa seseorang memandanginya terus tak henti, dan tentu saja itu adalah Yoongi.

Melihat Jihyo menatapnya Yoongi langsung meangalihkan pandangannya dan berkata, "Ehem, lalu apa masalahnya?" tanyaYoongi agar terdengar senatural mungkin meskipun dia tau dia sudah tertangkap basah.

"Masalahnya, aku tidak yakin suaraku bisa dimasukkan ke dalam lagunya." kata Jihyo yang terdengar sedikit menghela nafas, dia mengetahui hal ini akan terjadi. Jika saja JYP tidak mengatakan ini adalajh sebagian dari rencana, dia tidak akan mau melakukannya.

"Untuk itu tenang saja, aku sudah merubahnya ke nada suaramu. Bagianku juga sudah selesai, sebelum kau datang. Masuklah." kata Yoongi memberikan arahan agar Jihyo memasuki ruang rekaman dan menyanyikan lagi tersebut.

Lagu dimulai, Yoongi tak berhenti memandangi Jihyo dan menengarkan dia menyanyi. Rasanya seperti surga dunia dimana kesempatan itu mungkin hanya beberapa kali akan datang. "Okey, satu kali lagi. Dan kita dengarkan seluruhnya." kata Yoongi kembali memberikan arahan yang langsung diangguki oleh Jihyo sendiri.

Setelah rekaman selesai, Jihyo keluar, handphonenya berdering menandakan adanya panggilan masuk. "Matikan, tidak ada handphone di studioku." kata Yoongi tidak menatap Jihyo sama sekali. Jihyo pun berkata, "Tapi ini dari-". "JYP?"

"Bukan, ini-". "Keluargamu? Managermu? atau mungkin pacarmu? Jika bukan tutup." kata Yoongi yang entah kenapa malah terdengar memerintah, dan itu cukup membuat Jihyo kesal. Jihyo pun mematikan panggilan yang berasal dari Nayeon yang mungkin ingin bertanya sedang apa dia disana.

"Duduk. Dan. Dengarkan." Lata Yoongi menyuruh Jihyo untuk duduk di sofa dibelakangnya dan melakukan apabyang disuruhnya. Jujur saja, Jihyo sedikit kesal dan takut. Ini pertanda jika Yoongi sudah marah, kalimatnya semakin tidak enak didengarkan.

Setelah lagu selesai, Yoongi memutar kursinya agar menghadap ke arah Jihyo yang tidak sengaja melihat ke arah handphonenya karena ada pesan masuk. "Apa kau memperhatikan?". "Huh? Eum, aku mendengarkan dari tadi."

"Berikan handphonemu. Siapa yang meneleponmu tadi?" Tanya Yoongi semakin terdengarbtidak menyenangkan. Jihyo menyembunyikan handphonenya, lalu mengatakan jika itu adalah membernya dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun tangan Yoongi masih berposisi seolaheminta paksa handphone yang tidak bersalah tersebut.

"AISH! SIALAN! BERIKAN PADAKU ATAU KATAKAN YANG SEBENARNYA!" Teriak Yoongi sembari menggebrak meja yang membuat Jihyo yang tadinya sedikit takut merasakan jantungnya berdegup lebih cepat karena terkejut dan juga tangannya bergetar.

Yoongi menundukkan kepalanya, dia merasa bersalah telah meneriaki Jihyo seperti itu dan terlalu melibatkan perasaannya didalam hal tersebut. "Ah... Aku, tidak bermaksud.."

"Aku-aku rasa, ini sudah saatnya aku pergi. Tenangkan dirimu." Kata Jihyo mengambil yasnya dan mencoba pergi, namun pintu terkunci. Yoongi menariknya agar Jihyo dapat dipeluk olehnya.

"Sunbae-". "Maaf, maafkan aku."

>

"Ah, aku lapar." Kata Tawhyung merasakan perutnya bergetar tiba-tiba. Dia melihat ke sekeliling dorm. Entah kenapa dorm terasa sepi, dan makanan pun tak ada. "Hobi hyung, kemana semua?" Tanya Taehyung kepada Jhope atau satu-satunya orang yang terlihat di dorm tersebut.

"Pergi." Kata Jhope yang tengah menonton film kesukaannya. "Kemana?" Tanya Taehyung lagi setelah meminum air putih dari gelasnya.

"Entahlah." Mendengar jawaban singkat dari Jhope Taehyung mendatarkan bibirnya hingga lubang hidungnya membesar. "Aku lapar, ayo kita makan." Kata Taehyung untuk yang terakhir lakinya.

"Aku sibuk! Pergilah dengan orang lain." Cukup, rasanya Taehyung ingin mendatarkan bibirnya sedatar-datarnya hingga tak tersisa bibir disana. Dan memilih untuk kembali ke kamarnya, "Ah~ aku lapar! Lapar! Lapar! Lapar!" Kata Taehyung marah kepada dorm karena tidak ada makanan di dalamnya.

"Haaaaaaahh... Masa iya aku pergi sendirian?" Tanya Taehyung yang meletakkan kepalanya di atas bantal dengan ekspresinya yang tertekuk. Hingga satu nama muncul dikepalanya, Dahyun.

Dia pun segera menelepon Dahyun yang seharusnya tidak mempunyai jadwal apapun sama sepertinya, "Dimana kau?"

"Dorm, ada apa?"

"Sudah makan?"

"Omo, sunbae, kepalamu terbentur lantai ya? Ada apa dengan pertanyaanmu?" Tanya Dahyun yang terdengar sedikit ketakutan karena Taehyung berbicara seperti itu.

"Auh, jika kau ada disini akan ku jambak rambutmu." Kata Taehyung yang sebal dengan kalimat Dahyun yang seolah-olah membuatnya terlihat jahat.

"Ah, sudahlah ada apa kau menanyakan seperti itu?" Tanya Dahyun dari suaranya, dia seperti tengah menyiapkan sesuatu.

"Ayo makan. Aku lapar, dan tidak ada yang menemaniku." Kata Taehyung dengan cepat.

"Sebentar, aku tau sunbae berfikiran pendek tapi, bukankah menanggung resiko sekali. Jika kita keluar, kau seharusnya tau apa yang terjadi nanti."

"Ck, sudahlah, ayo keluar. Aku menunggumu di toko swalayan yang seperti biasa. Jangan terlambat."

Dan... dengan itu Taehyung mematikan panggilan penting tersebut.


IDOL VHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang