Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
."Kau???" seru Jiyeon ketika melihat sosok Sehun-pria yang menabraknya kemarin siang- sedang berdiri beberapa meter diruang kerjanya.
Sehun melangkahkan kakinya untuk lebih masuk ke dalam ruang kerja Jiyeon, diikuti Jongdae dibelakangnya.
"Annyeonghaseyo. Kita bertemu lagi" sapa Sehun tak lupa dengan senyum manisnya.
Jiyeon masih terdiam karena terkejut. Membuat Sehun semakin melebarkan senyumnya.
.
.
.
.
.
."Rupanya kau adalah desainer sekaligus pemilik Empire Boutique, nona Park" ujar Sehun. Saat ini, Sehun, Jiyeon serta Jongdae duduk di sofa yang ada diruang kerja Jiyeon.
"Ada perlu apa anda kemari?" tanya Jiyeon dengan dingin.
"Sehun, Oh Sehun. Kau bisa memanggil namaku nona Park Jiyeon" sahut Sehun sambil membaca papan nama di meja kerja Jiyeon.
"Ah sebelumnya aku meminta maaf untuk kejadian tempo hari lalu. Aku tidak sengaja menabrak juga menumpahkan kopiku di kemejamu" lanjut Sehun. Jiyeon masih terdiam, wajah itu menunjukkan ekspresi dinginnya.
"Kau datang kemari hanya untuk mengatakan hal itu?" tanya Jiyeon dengan dingin.
Sehun tersenyum mendengar pertanyaan Jiyeon yang terkesan dingin.
"Tidak. Aku datang kesini karena ingin melihat gadis cantik"
"?"
"Kau. Gadis cantik yang ingin aku temui adalah dirimu" lanjut Sehun membuat Jiyeon dan Jongdae mengerutkan keningnya.
'Apa yang Sehun lakukan? Dia cari mati ya?' gumam Jongdae.
"Kau tidak salah bicara Tuan Oh??" dingin Jiyeon. Sehun terkekeh pelan.
"Ah maafkan aku. Aku hanya ingin mengatakan apa yang aku lihat. Kau sangat cantik nona Park" balas Sehun.
"Jika kau hanya ingin bermain-main, sebaiknya anda keluar dari ruangan saya. Masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan" ujar Jiyeon dengan dingin.
"Maafkan Tuan Sehun, Nona Park. Dia terkadang memang suka bercanda seperti ini" sahut Jongdae.
"Aku mengatakan apa yang ada dipikiranku, hyung" sahut Sehun.
"Aiishh diamlah Oh Sehun!" geram Jongdae. Sedangkan Jiyeon hanya menatap kedua orang didepannya ini dengan datar.
"Jadi maksud kedatangan kami kemari untuk memepertanyakan mengapa Anda menolak untuk bekerjasama dengan perusahaan kami. Kami rasa tidak ada yang salah dengan pembagian keuntungan yang kami dapatkan nantinya untuk perusahaan anda" jelas Jongdae.
"Apa anda pikir saya menerima sebuah pekerjaan hanya karena pembagian keuntungan?" tanya Jiyeon dengan dingin.
"Saya rasa sekretaris saya sudah mengatakan alasan kenapa Empire Boutique tidak bisa menerima kerjasama dengan perusahaan anda. Kami tidak akan menerima pengajuan kerjasama dengan perusahaan yang dulu pernah membatalkan kontrak secara sepihak dengan kami. Karena tidak menutup kemungkinan perusahaan anda melakukan hal itu kembali" lanjut Jiyeon.
"Tapi Nona Park..."
"Jika hanya itu yang ingin kalian katakan, silahkan keluar dari sini. Saya harus melanjutkan pekerjaan saya" potong Jiyeon, gadis itu beranjak dari duduknya. Saat hendak melangkahkan kakinya menuju kursi kerjanya, Jiyeon merasa sebuah tangan menyentuh lengannya.
"Apa begini caramu memperlakukan seorang tamu?" tanya Sehun dengan dingin. Membuat Jiyeon menatap Sehun dengan cukup terkejut.
Beberapa menit kedua manusia itu hanya saling bertukar pandang. Sehun menatap Jiyeon dengan tajam sedangkan gadis itu hanya menatap pria iti datar.
![](https://img.wattpad.com/cover/148889038-288-k719221.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me! (COMPLETED)
FanfictionTentang Jiyeon yang tidak percaya dengan apa yang mereka sebut dengan "Cinta". Menurut Jiyeon, "Cinta" adalah sepenggal kata yang membuat orang lain tampak bodoh juga lemah. Jika "Cinta" menurut sebagian orang adalah kebahagian. Maka, menurut Jiyeon...