Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.Saat ini Jisoo sudah duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumah Jiyeon, di depannya ada Sehun yang duduk dengan tidak nyaman. Oh ayolah, bagaimana bisa pria itu duduk dengan nyaman jika sedari tadi Jisoo terus memandangnya dengan tatapan penuh selidik. Bahkan pria itu terus berdeham karena situasi saat ini benar-benar membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.
"Ekhmm... Jisoo, minumlah tehmu" ujar Jiyeon sambil meletakkan segelas teh di meja depan Jisoo lalu gadis itu mengambil duduk di samping sahabatnya itu.
Tak ada jawaban dari Jisoo, yang ada malah gadis itu terus menatap kearah Sehun. Melihat hal itu pun membuat Jiyeon menghela nafas pelan.
"Matamu bisa keluar jika kau terus menatap Sehun seperti itu"
Mendengar hal itu membuat Jisoo menegakkan tubuhnya lalu beralih menatap Jiyeon dengan tatapan yang sama seperti ia menatap Sehun tadi.
"Aku menyuruhmu berhenti menatap Sehun seperti itu bukan berarti kau beralih menatapku seperti itu juga" ujar Jiyeon merasa kikuk dipandang oleh Jisoo.
"Kalau begitu cepat jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian berdua" tuntut Jisoo membuat Jiyeon hanya bisa terdiam.
"Kenapa diam saja, eoh? Kenapa Sehun-ssi ada disini pagi sekali? Dan juga kenapa tadi dia... Dia tidak mengenakan atasannya?" tanya Jisoo dengan nada pelan dibagian bawahnya. Entah kenapa pipi gadis itu sedikit memerah ketika kembali teringat tubuh atletis milik Sehun. Oh ayolah, dia juga gadis normal. Bagiamana bisa dia bersikap biasa saja saat melihat otot-otot Sehun yang sangat kekar membungkus tubuh bagian atasnya itu?
"Ekhmmm" suara dehaman Sehun membuat Jisoo dan Jiyeon beralih menatapnya. "Sepertinya kita harus mengatakan apa yang sebenarnya pada Jisoo-ssi"
Jisoo memandang Sehun dengan penuh tanya sedangkan Jiyeon hanya bisa memejamkan kedua matanya, mencoba pasrah dengan keadaan saat ini. Toh dia tidak bisa menyalahkan Jisoo yanh tiba-tiba saja datang ke rumahnya saat Sehun masih ada didalam bersamanya, mengelak pun rasanya sudah tidak mungkin.
"Begini Jisoo-ssi, aku dan Jiyeon saat ini sedang menjalin hubungan. Kami berkencan" Sehun mengatakan itu sambil menatap lurus kearah Jisoo.
Tak asa jawaban dari Jisoo, membuat Sehun juga Jiyeon saling melempar tatapan bingung.
"Jisoo-ya..." panggil Jiyeon sambil menyentuh lengan Jisoo pelan.
Jisoo pun merespon dengan menatap Jiyeon dan Sehun bergantian. Membuat Sehun semakin bingung dengan tingkah teman kekasihnya itu.
"Kyaaaaaa!!!!" jerit Jisoo sambil berdiri membuat Jiyeon maupun Sehun berjengit kaget.
"Yak! Kenapa kau berteriak? Ada apa?" tanya Jiyeon sambil menarik Jisoo untuk kembali duduk disampingnya.
"Kau? Kau dan Sehun-ssi sungguh berkencan?" tanya Jisoo dengan excited yang dibalaa anggukan pelan Jiyeon.
"Sungguh? Benarkah Sehun-ssi? Kau tidak berbohong bukan?" Jisoo beralih menatap Sehun.
"Ya, kami memang berkencan Jisoo-ssi" jawab Sehun yakin.
"Kyaaaaaa!" Jiyeon membulatkan matanya saat tiba-tiba Jisoo menarik tubuhnya kedalam pelukan gadis itu.
"Aku sungguh tidak percaya, ini bukan mimpi, 'kan? Kau benar-benar berkencan, Ji? Sungguh? Kyaa! Aku benar-benar senang mendengarnya" seru Jisoo sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Jiyeon.
"Yak! Yak! Lepaskan! Kau membuatku susah bernafas" Jiyeon berusaha melepaskan pelukan Jisoo dan tak lama kemudian berhasil.
"Sungguh aku benar-benar senang mendengar kabar ini. Hahhhh sepertinya hari ini akan selalu tersenyum" ujar Jisoo

KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me! (COMPLETED)
FanfictionTentang Jiyeon yang tidak percaya dengan apa yang mereka sebut dengan "Cinta". Menurut Jiyeon, "Cinta" adalah sepenggal kata yang membuat orang lain tampak bodoh juga lemah. Jika "Cinta" menurut sebagian orang adalah kebahagian. Maka, menurut Jiyeon...