Chapter 20

1.9K 189 28
                                        

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.



Jiyeon terlihat menatap beberapa makanan pada meja yang ada di ruang kerjanya. 20 menit yang lalu, Sehun memesan makanan cepat saji dan baru saja tiba beberapa menit yang lalu.

"Kau yakin hanya akan makan ayam goreng ini?" tanya Sehun saat melihat satu paket ayam goreng yang tengah di sajikan oleh Jiyeon.

"Hmm. Kurasa ini lebih dari cukup" jawab Jiyeon. Well, tadi saat Sehun menawarkan ingin memesan apa, Jiyeon hanya meminta di pesankan ayam goreng dan saat Sehun menawari makanan lain, Jiyeon dengan tegas menolak.

"Apa kau sering melakukan ini?" tanya Sehun.

"Melakukan apa?" tanya balik Jiyeon.

"Makan ayam goreng saja seperti ini"

"Tidak sering sih, tapi jika malas keluar aku biasanya memang makan dengan ini" jawab Jiyeon.

"Hei mulai sekarang berhentilah memakan ayam goreng ini saja, tidak baik untuk kesehatanmu. Kau ini sangat sibuk, setidaknya kau harus makan nasi untuk makan siangmu, mengingat kau hanya sarapan dengan pancake atau bahkan segelas susu saja" nasihat Sehun.

"Aigoo... Kenapa kau cerewet sekali eoh? Seperti Jisoo saja" sahut Jiyeon sambil terkekeh pelan.

"Aku dan Jisoo sama-sama cerewet karena mengkhawatirkanmu" balas Sehun.

"Aigoo kekasihku ini sangat perhatian ternyata" timpal Jiyeon sambil mengelus pipi Sehun lembut.

"Cah makanlah" Jiyeon menyodorkan sepotong ayam goreng pada Sehun yang langsung diterima oleh pria itu.

"Bagaimana? Enak, 'kan?" tanya Jiyeon.

"Tentu saja enak, apalagi disuapi oleh gadis secantik dirimu" jawab Sehun membuat dirinya mendapat sebuah tabokan dari Jiyeon.

"Kau ini cheesy sekali, tuan Oh"

Sehun tertawa mendengar gerutuan Jiyeon. Keduanya pun menikmati makan siang mereka sambil sesekali saling menyuapi satu sama lain.

10 menit kemudian, kedua sejoli itu menyelesaikan makan siang mereka.

"Minumlah"

Jiyeon menyodorkan segelas air putih pada Sehun. Pria itu pun meminumnya dan menarik Jiyeon untuk duduk disampingnya.

"Apa hari ini kau akan lembur?" tanya Sehun yang dijawab gelengan oleh Jiyeon.

"Syukurlah" gumam Sehun lalu menarik Jiyeon untuk bersandar pada tubuhnya.

"Kau tau, setelah ku perhatikan, tubuhmu semakin kurus sejak pertama kali kita bertemu" kata Sehun sambil sesekali mengelus lengan Jiyeon.

"Benarkah?"

"Hmm. Cobalah untuk banyak makan dan kurangi pekerjaanmu. Aku tidak mau kau jatuh sakit nantinya"

Jiyeon tersenyum mendengar kekhawatiran sang kekasih lalu tangannya mengalung indah pada perut Sehun.

"Baiklah. Aku akan menuruti apa katamu"

CUP. Sehun mendaratkan sebuah kecupan pada dahi Jiyeon.

"Kau tak ingin kembali ke kantormu?" tanya Jiyeon.

"Kau mengusirku?"

Jiyeon terkekeh mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut pria itu.

"Bukannya mengusir. Tapi ini sudah hampir jam 2 dan kau punya tanggungjawab pada perusahaanmu." jawab Jiyeon, "Jadi lebih baik kau kembali ke kantormu sekarang, selesaikan pekerjaanmu dan jemput aku jam 6 nanti" lanjutnya.

Trust Me! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang