Chapter 18

2.1K 212 27
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.



"Silahkan diminum, Jennie-ssi" ujar Jiyeon setelah salah seorang pegawai meletakkan segelas teh untuk Jennie. Saat ini, kedua wanita itu sudah ada di ruang kerja Jiyeon.

"Terimakasih, Jiyeon-ssi" Jennie meminum tehnya, lalu matanya kembali menelusuri ruang kerja Jiyeon. "Ruanganmu sungguh cantik, sangat elegan, sama sepertimu"

Jiyeon tersenyum tipis saat mendengar pujian dari Jennie, "Terimakasih, tapi aku rasa ruanganku masih sangat berantakan. Maaf jika membuatmu tidak nyaman"

"Sama sekali tidak, aku sungguh nyaman ada disini"

"Ngomong-ngomong Jennie-ssi, apa yang membuatmu datang kesini? Maksudku, kita bahkan tidak membuat janji sebelumnya" tanya Jiyeon dengan ragu.

"Ah itu, maaf jika aku datang tiba-tiba dan tidak memberitahumu dulu. Aku datang untuk memintamu menangani gaun yang akan aku gunakan di acara Seoul Fashion Week bulan depan, apa kau bisa?" jelas Jennie.

"Aah begitu, sebentar aku akan bertanya pada Jisoo apakah masih ada waktu untuk membuat gaun untukmu" Jiyeon pun menghubungi Jisoo lalu tak lama setelah itu Jisoo masuk ke dalam ruangan Jiyeon.

"Ada yang bisa saya bantu, Desainer Park?" tanya Jisoo berdiri di samping Jiyeon.

"Duduklah dulu" Jisoo pun mengikuti perintah Jiyeon dan duduk di samping gadis itu. "Kedatangan Jennie-ssi kesini untuk memintaku membuat gaun yang akan dipakainya pada saat SFW bulan depan. Apa aku masih ada waktu untuk menerimanya?" tanya Jiyeon.

Dengan cekatan Jisoo langsung memeriksa jadwal Jiyeon yang ada di tabnya. "Jika yang dimaksud adalah SFW minggu ke 3, sepertinya masih bisa"

Jiyeon mengangguk pelan lalu beralih menatap Jennie. "Baiklah. Aku akan bertanggungjawab atas gaun yang akan kau kenakan saat SFW bulan depan"

"Terimakasih Jiyeon-ssi. Aku akan menyuruh manajerku untuk datang besok untuk mengatur kerjasama kita" kata Jennie, gadis itu berdiri dari duduknya. "Kalau begitu aku pergi dulu"

"Senang bisa bekerjasama denganmu, Park Jiyeon-ssi" kata Jennie sambil mengulurkan tangannya.

Dengan cepat Jiyeon ikut berdiri dan menerima uluran tangan Jennie. "Ya. Aku juga senang bisa bekerjasama dengan model terkenal seperti dirimu, Jennie-ssi"

Jennie tersenyum tipis lalu melepaskan tautan tangannya dengan Jiyeon. "Kalau begitu aku pergi"

"Aku akan mengantarkanmu sampai depan" kata Jiyeon lalu mengantar Jennie keluar ruangannya.

Disisi lain, Jisoo menatap kedua gadis itu dengan heran.

"Ige mwoya? Kenapa tiba-tiba seorang Jennie Kim datang kesini? Seingatku baik Jiyeon maupun aku tak memiliki kenalan disekitar gadis itu. Sangat aneh" gumam Jisoo.
.
.
.
.
.

Jiyeon dan Jennie menghentikan langkahnya ketika kedua gadis itu sampai di lobby butik Jiyeon.

"Berhati-hatilah Jennie-ssi"

"Aku pergi dulu Jiyeon-ssi. Sampai ketemu dilain hari" Jennie tersenyum didepan Jiyeon, namun sedetik setelah berbalik, wajah gadis itu langsung berubah, menunjukkan wajah yang sangat dingin.

Setelah melihat mobil Jennie melaju, Jiyeon menghela nafas lega. Entah mengapa, gadis itu merasa begitu lega setelah berpisah dengan Jennie.

"Ige mwoya? Kenapa rasanya sangat melegakan setelah dia pergi? Tadi rasanya sungguh menegangkan" gumam Jiyeon.
.
.
.
.
.

"Dia sudah pergi?" tanya Jisoo setelah Jiyeon masuk ke dalam ruangannya.

"Tentu saja sudah. Kau pikir aku akan meninggalkannya saat dia disini, eoh?" jawab Jiyeon lalu mendudukkn dirinya di sofa yang diikuti Jisoo yang duduk di sampingnya.

Trust Me! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang