Chapter 30

1.6K 186 25
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.


Seluruh pasang mata menatap kagum kearah dua manusia yang berjalan memasuki gedung X'O Group sambil bergandengan tangan dengan mesra. Beberapa orang berbisik iri melihat kecocokan diantara keduanya.

"Oh Sehun, lepaskan tanganku! Kau tidak lihat hampir semua karyawanmu melihat kearah kita?" Bisik Jiyeon sambil mencoba melepaskan tautan tangannya dari Sehun.

"Biarkan saja, aku tidak peduli" Bukannya menuruti perkataan Jiyeon, Sehun malah semakin mengeratkan tautan tangan mereka.

Jiyeon hanya dapat menghela nafas, gadis itu menundukkan wajahnya, merasa malu dengan tatapan orang-orang di sana.

Sehun tersenyum tipis saat melihat rona merah menghiasi kedua pipi kekasihnya. Sejujurnya Sehun pun merasa risih dengan tatapan para karyawannya, akan tetapi pria itu ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa gadis itu miliknya.

"Tidak usah pedulikan tatapan mereka, mereka itu hanya iri dengan kita" setelah mengatakan itu Sehun semakin mengeratkan genggamannya lalu membawa Jiyeon masuk ke dalam ruangan kerjanya.

"Haahhhhh"

Sehun tersenyum tipis saat mendengar helaan nafas dari Jiyeon, gadis itu mendudukkan dirinya di sofa yang ada diruang kerja Sehun, sedangkan pria itu menyampaikan mantel miliknya pada kursi kerjanya dan menyusul sang kekasih, ikut duduk disampingnya.

"Ada apa, hmm?" Jiyeon menoleh kearah Sehun, bukannya menjawab pertanyaan sang kekasih, Jiyeon malah mendekatkan tubuhnya kepada tubuh gagah itu, melesakkan tubuhnya kedalam dekapan sang pria.

Sehun kembali tersenyum lalu mengelus punggung sang kekasih, sesekali memberikan ciuman pada rambut sang gadis yang beraroma stroberi. "Aku sangat suka dengan wangi rambutmu"

"Benarkah? Kalau begitu kau boleh memakai shampooku"

Sehun terkekeh lalu mencium singkat ujung hidung Jiyeon, "Aku memang menyukai wangi rambutmu, tapi bukan berarti aku ingin memakai shampoomu juga"

Kali ini Jiyeon yang tertawa, kepalanya yang bersandar pada dada bidang Sehun mendongak, "Itukah alasannya kau selalu menciumi rambutku setiap ada kesempatan?"

Sehun mengangguk, "Apalagi saat rambutmu ini berkeringat saat kita bercinta. Entah kenapa wanginya semakin bertambah."

PLAK.

"Ouch!" Sehun memekik saat tangan Jiyeon mendarat cukup keras di dadanya.

"Tuan Oh, saat ini kita berada di perusahaanmu. Berhenti mengatakan hal mesum seperti itu, bagaimana jika ada karyawanmu yang mendengarnya?" Nasihat Jiyeon.

"Tidak akan, Ji. Bahkan jika kita bercinta disini dan kau mendesah sangat keras tidak akan ada yang mendengarnya karena ruanganku kedap suara" balas Sehun.

Mendengar jawaban Sehun yang cukup menjengkelkan membuat Jiyeon kembali mengangkat tangannya, namun belum sempat tangan indah itu mendaratkan di tubuh Sehun, pria itu lebih dulu menangkap tangan Jiyeon.

"!!!" Jiyeon berjengit kaget saat tiba-tiba Sehun memasukkan jari tangannya kedalam mulut pria itu. Gadis itu memejamkan mata ketika merasakan Sehun menjilat seduktif jari-jari tangannya.

Sehun tersenyum tipis disela kegiatan mengulum jari Jiyeon, lalu beberapa saat kemudian melepaskan jari-jari Jiyeon dari dalam mulutnya.

"Kau selalu menyuruhku diam tetapi kau sendiri tidak bisa menolak jika aku mempraktekkannya" goda Sehun membuat Jiyeon tersadar lalu kembali memukul dada Sehun.

"Kau sungguh menyebalkan!" Gerutu Jiyeon, "Cepat ambil barang yang kau maksud tadi. Ingat kita harus bertemu dengan Seokjin Oppa dan Jisoo siang ini" lanjutnya.

Trust Me! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang