Happy Reading
.
.
.
.
.
.
."Siapa itu Song Haerin, Oh Sehun?"
DEG!
Kedua mata pria itu terbelalak, jantungnya terasa sesak, seperti terhantam sesuatu yang amat sangat keras ketika nama gadis yang ada di masa lalunya itu terucap dari bibir gadis yang berstatus sebagai kekasihnya kini.
Inilah yang Sehun takuti, ketika dia bisa mencintai seseorang lagi, tetapi harus berantakan ketika nama gadis itu kembali muncul. Menimbulkan luka lama yang ada di lubuk hati pria itu.
"Kenapa diam saja? Aku bertanya siapa gadis bernama Song Haerin?" Suara lirih Jiyeon terdengar begitu menyakitkan di indera Sehun.
"Ba– bagaimana kau bisa tau Haerin?" Gagap Sehun.
Jiyeon tertawa sinis, sorot mata itu menatap Sehun dengan tatapan nanarnya.
"Kenapa? Kau terkejut aku tau soal Song Haerin? Kau terkejut karena pada akhirnya aku tau alasanmu mendekatiku?"
"Apa maksudmu, Ji?" Tanya Sehun tak mengerti.
Jiyeon mendecih pelan, "Jangan pura-pura tidak tau, aku sudah tau semuanya. Kau– kau mendekatiku hanya karena aku mirip dengan mantan kekasihmu itu kan?"
Sehun terlonjak kaget, spontan kepalanya menggeleng yakin, "Tidak. Kenapa kau berpikir seperti itu, Ji? Kau sama sekali tidak ada kaitannya dengan Haerin"
"Berhenti mengelak Oh Sehun! Aku benar-benar tidak bisa percaya denganmu lagi" setelah mengatakan itu Jiyeon melangkahkan kakinya, namun dengan cepat Sehun mencegah dengan menggenggam sebelah tangan Jiyeon.
"Dengarkan penjelasanku dulu, Ji."
Jiyeon terdiam, ingin mendengarkan apa yang akan dikatakan Sehun selanjutnya.
"Aku– soal Haerin, maaf tidak memberitahumu sebelumnya. Haerin, dia–" kali ini Sehun terdiam, seperti tidak bisa melanjutkan apa yang ingin dikatakannya pada Jiyeon.
"Kenapa berhenti, Oh Sehun? Bahkan kau tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi kepadaku" ujar Jiyeon.
"Kalau begitu biar aku bertanya satu hal padamu. Apa benar, aku mirip dengan gadis bernama Song Haerin?" Pertanyaan Jiyeon lagi-lagi membuat Sehun bungkam.
Jiyeon memandang Sehun dengan penuh harap, tak bisa dipungkiri gadis itu merasa cemas dengan jawaban yang keluar dari mulut kekasihnya itu.
"Ji, aku—"
Jiyeon menggigit bibir bawahnya dengan cukup keras, air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.
"Cukup, Sehun-ah. Kau bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan sesimpel itu" ujar Jiyeon lalu tertawa sinis.
"Jangan temui aku sampai kau bisa mengatakan semuanya dengan jujur" setelah mengatakan itu Jiyeon pergi dari hadapan Sehun. Sedangkan pria itu tetap bergeming, tak ada niatan untuk mengejar gadisnya.
"Hhhhh..." Helaan nafas Sehun terdengar putus asa. Perlahan tubuh itu merosot ke tanah, tak memperdulikan beberapa pasang mata yang menatapnya aneh.
***
Jiyeon melangkahkan kakinya dengan gontai saat masuk ke dalam rumah megahnya. Gadis itu membaringkan tubuhnya pada sofa panjang yang ada diruang tamu.
Kedua mata itu menatap langit-langit rumahnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Sedetik kemudian, lelehan air mata berjatuhan dari kedua mata cantiknya. Tak ada isakan yang terdengar dari mulutnya, gadis itu menangis dalam diam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me! (COMPLETED)
FanfikceTentang Jiyeon yang tidak percaya dengan apa yang mereka sebut dengan "Cinta". Menurut Jiyeon, "Cinta" adalah sepenggal kata yang membuat orang lain tampak bodoh juga lemah. Jika "Cinta" menurut sebagian orang adalah kebahagian. Maka, menurut Jiyeon...