Chapter 24

1.8K 204 26
                                        

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.



@ Soul Caffe

Disinilah Sehun dan Seokjin berada, disebuah Caffe yang letaknya tak jauh dari butik Jiyeon. Ditemani dua gelas kopi di hadapan mereka. Suasana cukup canggung, hanya sebuah musik yang diputar pemilik Caffe itu sebagai latar mereka.

"Ehem! Sehun-ssi, terimakasih karena sudah mau meluangkan waktumu untukku" ujar Seokjin mencoba mencairkan suasana.

"Ah ya, Seojin-ssi, tak perlu dipikirkan" jawab Sehun seadanya.

"Maaf karena membuatmu tidak jadi berbicara dengan Jiyeon, tapi sepertinya adikku itu belum siap bertemu denganmu" kata Seokjin lagi, dan Sehun tersenyum tipis.

"Jiyeon pasti sudah menceritakannya padamu, bukan?"

Seokjin mengangguk singkat lalu menyesap kopi pesanannya. "Ya, aku juga melihat foto gadis bernama Song Haerin"

Sehun terdiam, matanya menatap lurus kearah Seokjin. "Benar-benar mirip dengan Jiyeon. Tidak ada salahnya jika Jiyeon berfikir seperti itu. Awalnya aku pun berpikir sama, tapi aku yakin kau tidak akan berbuat seperti itu"

Sehun terdiam, dirinya juga mengakui kemiripan Jiyeon dan Haerin, tapi bukan itu alasan dirinya mendekati Jiyeon, Sehun rasa ia benar-benar jatuh cinta pada kekasihnya itu.

"Haerin adalah kekasihku, tetapi dia sudah meninggal lima tahun yang lalu" Seokjin menatap Sehun yang mulai menceritakan soal Haerin.

"Setelah kematian Haerin, aku tidak bisa membuka hatiku untuk siapapun. Tapi saat bertemu dengan Jiyeon untuk pertama kalinya, tanpa disadari dia meruntuhkan tembok besar yang aku bangun didalam diriku. Aku jatuh cinta padanya" lirih Sehun namun masih bisa didengar oleh Seokjin.

"Sehun-ssi, kau tak perlu menceritakannya padaku. Cukup beritahu Jiyeon semuanya, dia hanya butuh kejujuranmu" sela Seokjin. "Tapi jika aku boleh tau, kenapa Jennie memberitahu soal Haerin kepada Jiyeon? Maksudku, kau saja tidak memberitahunya." Lanjutnya.

Sehun mendecih pelan, "Jennie, dia sahabatku dan juga Haerin. Dia menyukaiku, dia tidak menyukai hubunganku dengan Jiyeon, maka dari itu Jennie memberitahu Jiyeon soal Haerin." Aku Sehun membuat Seokjin terkejut.

"Apa Jiyeon mengetahui soal perasaan Jennie-ssi kepadamu?" Tanya Seokjin yang dibalas gelengan oleh Sehun.

"Mungkinkah Jennie sengaja melakukan ini agar hubungan kalian hancur?"

Sehun mengangguk singkat, "Kau tak perlu khawatir, Seokjin-ssi. Aku akan pastikan Jennie tidak akan menyakiti Jiyeon, karena aku sangat mencintainya"

Seokjin tersenyum, pria itu dapat melihat bahwa Sehun sangat mencintai Jiyeon, terlihat dari sorot mata pria itu ketika menyebut nama adiknya itu.

"Aku percaya padamu, Sehun-ssi"

***

Jiyeon menghempaskan tubuhnya pada ranjang berukuran king size miliknya. Matanya menatap langit-langit kamarnya, pikirannya berkelana pada kejadian sepulang kerja tadi. Dimana jantungnya berdetak begitu kencang saat melihat Sehun berada didepannya.

"Hhhhh" gadis itu mendesah pelan, kembali teringat rupa gadis bernama Song Haerin. Tiba-tiba rasa sakit menyeruak dihatinya, memikirkan kemungkinan Sehun hanya menjadikannya pengganti gadis itu membuat Jiyeon menggelengkan kepalanya.

Drttt... Drttt... Drttt...

Getaran yang berasal dari ponselnya membuat Jiyeon mengubah posisinya menjadi duduk. Sesaat gadis itu terdiam saat nama pria yang tengah membuat pikirannya kacau itu terpampang di layar ponselnya.

Trust Me! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang