Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit, mobil milik Sehun berhenti di depan rumah Jiyeon.
"Sudah sampai" ujar Sehun dengan suara yang lemah.
Bukannya turun, Jiyeon malah menatap Sehun dengan khawatir.
Merasa ditatap oleh Jiyeon, pria itu menoleh kearah gadis itu. "Kau tak ingin turun? Masih ingin bersamaku?"
"Gwaenchana?" tanya Jiyeon ketika menyadari wajah Sehun berubah pucat.
"Hmm, gwaenchana. Masuklah, kau harus beristirahat" balas Sehun, namun Jiyeon belum juga beranjak dari mobil Sehun.
"Tidak perlu khawatir, aku tak apa" ujar Sehun ketika mendapati tatapan khawatir dari Jiyeon.
"Sungguh?" tanya Jiyeon yang dibalas anggukan oleh Sehun.
"Apakah kita harus ke dokter untuk memastikan keadaanmu? Kau terlihat sangat pucat, Oh Sehun" ujar Jiyeon membuat Sehun tersenyum tipis.
"Aku sangat senang jika kau mengkhawatirkanku seperti ini" balas Sehun dengan sebuah senyuman.
"Ini bukan saatnya untuk bercanda tuan Oh" kesal Jiyeon karena Sehun terus saja bercanda.
"Aku tidak... Akhhh!!"
Jiyeon membulatkan kedua matanya ketika tiba-tiba Sehun memekik kesakitan sambil memegangi perutnya.
"Yak Oh Sehun? Gwaenchana? Perutmu sakit? Turunlah, aku akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang juga" pekik Jiyeon khawatir.
Sehun tak merespon perkataan Jiyeon, fokus pria itu kini beralih pada sakit yang mendera perutnya.
"Oh Sehun, cepat turun dan berganti kursi pengemudi denganku!" pekik Jiyeon lagi. Gadis itu menghapus lelehan keringat yang ada di kening Sehun.
"Tak perlu kerumah sakit, aku tak kuat. Biarkan aku beristirahat dirumahmu sebentar saja" balas Sehun dengan lirih.
Dengan cepat, Jiyeon turun dari mobil Sehun. Membuka pintu kemudi dan memapah Sehun untuk masuk ke dalam rumahnya.
.
.
.
.
.Jiyeon memapah Sehun dengan susah payah, meletakkan tubuh gagah Sehun ke sofa yang ada di ruang tamunya dengan pelan.
"Kau butuh sesuatu? Aku akan mengambilkan obat untumu dulu" ujar Jiyeon namun langkah gadis itu terhenti ketika tangannya ditahan oleh tangan lemah Sehun.
"Kenapa? Apa yang sakit?" tanya Jiyeon khawatir.
"Jangan pergi" lirih Sehun tak lama setelahnya genggaman tangannya yang ada ditangan Jiyeon terlepas.
"Yak Oh Sehun! Bangun! Heii!!" pekik Jiyeon saat melihat Sehun yang jatuh pingsan.
"Oh Sehun, bangunlah!"
***
Suara jepretan berasal dari kamera yang tengah memotret model seksi bernama Jennie Kim, gadis yang memiliki visual luar biasa itu dengan apik menunjukkan beberapa pose yang mendapat pujian dari sang fotografer.
"Selesai" seru sang fotografer membuat seluruh staf yang berada diruangan itu bertepuk tangan meriah.
Jennie beberapa kali membungkuk kepada staf sambil mengucapkan terimakasih lalu kakinya ia bawa untuk memeriksa hasil jepretan untuk hari ini.
"Kau memang yang terbaik, Jennie" puji sang fotografer membuat Jennie tersenyum ramah.
"Aku terlihat Bagus karena hasil foto anda yang sangat luar biasa indahnya, Jimin-ssi" puji balik Jennie pada Jimin-fotografer-.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me! (COMPLETED)
FanfictionTentang Jiyeon yang tidak percaya dengan apa yang mereka sebut dengan "Cinta". Menurut Jiyeon, "Cinta" adalah sepenggal kata yang membuat orang lain tampak bodoh juga lemah. Jika "Cinta" menurut sebagian orang adalah kebahagian. Maka, menurut Jiyeon...