Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.Sehun menyunggingkan senyumnya sambil memandangi wajah Jiyeon yang tengah terlelap di sampingnya. Tangannya ia ulurkan untuk menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah sang kekasih.
Merasa ada pergerakan membuat Jiyeon mulai terbangun dari tidurnya, wanita itu menggeliatkan tubuh rampingnya, membuat Sehun semakin melebarkan senyum ketika merasa tingkah sang wanita sungguh menggemaskan dimatanya.
"Selamat pagi tuan Puteri" suara rendah Sehun menyapa indera Jiyeon dengan lembut, membuat wanita itu tersenyum.
"Selamat pagi" balasnya, bukannya membuka kedua matanya, Jiyeon malah melesakkan tubuhnya kedalam pelukan Sehun, menyamankan kepalanya pada dada bidang prianya.
"Kau tak ingin bangun?" Kembali suara Sehun terdengar namun tak dibalas oleh Jiyeon yang kini menghirup wangi tubuh Sehun.
"Jiyeon?"
"Aku sangat lelah, Oh Sehun. Biarkan aku tidur sebentar lagi" Sehun terkekeh lalu mengangguk pelan. Lengannya mengalung indah pada tubuh Jiyeon, memberikan belaian lembut pada punggung Jiyeon.
"Baiklah, baiklah. Tidurlah lebih lama lagi, aku akan menemanimu" kata Sehun. Jiyeon tersenyum dibalik pelukan Sehun, lalu kembali jatuh ke alam mimpinya.
Sehun melirik kebawah, melihat wajah damai Jiyeon yang terlelap di dalam dekapannya, mencium lama puncak kepala Jiyeon lalu kembali mengelus punggung Jiyeon dengan lembut.
3 jam berlalu, Jiyeon mulai terbangun dari tidurnya. Wanita itu mengerjapkan matanya berkali-kali, berusaha menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke dalam matanya.
Jiyeon tersenyum tatkala mendapati wajah Sehun yang tengah menatapnya dalam jarak 5 senti.
"Apa tidurmu nyenyak?" Tanya Sehun sambil mengelus pipi Jiyeon.
"Hmm, berkat pelukanmu" jawab Jiyeon dengan suara seraknya.
Sehun tersenyum lalu mengecup sekilas bibir Jiyeon, "Morning kiss"
Jiyeon tersenyum lalu ikut mencium singkat bibir Sehun, "Kenapa kau tidak ikut tidur saat aku meminta tambahan waktu tidur?"
"Daripada aku ikut tidur denganmu, aku lebih senang menatap wajah damaimu ketika tertidur" Jawab Sehun membuat kedua pipi Jiyeon memerah samar.
"Ini masih pagi dan kau sudah pandai merayu, tuan Oh" gerutu Jiyeon membuat Sehun tertawa.
"Ini bukan sebuah rayuan, Ji. Aku sungguh menikmati memandangiku saat kau tertidur. Aku merasa sangat beruntung karena ketika aku membuka mata, hal pertama yang aku lihat adalah dirimu. Itu membuatku merasa jika Tuhan memberikan hal yang paling indah di dunia ini, hanya untukku"
Jiyeon tersenyum mendengar ucapan Sehun, walaupun terkesan menggelikan, tapi entah mengapa wanita itu merasakan ketulusan pada ucapan sang kekasih.
"Aku mencintaimu, Oh Sehun"
Sehun tersenyum lalu menarik wajah Jiyeon untuk mendekat kearahnya, "Aku lebih mencintaimu Park Jiyeon"
Cup. Kedua bibir itu menyatu, Sehun melumat bibir bawah Jiyeon dengan lembut, membuat kedua mata sang wanita terpejam menikmati lumatan memabukkan yang diberikan sang pria.
.
.
.
.
.Jiyeon tersenyum sambil menatap Sehun yang berjalan kearahnya dengan dua piring yang berada di kedua tangan pria itu.
"Satu porsi banana pancake sudah siap untuk tuan Puteri" Sehun meletakkan sepiring banana pancake di hadapan Jiyeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me! (COMPLETED)
Fiksi PenggemarTentang Jiyeon yang tidak percaya dengan apa yang mereka sebut dengan "Cinta". Menurut Jiyeon, "Cinta" adalah sepenggal kata yang membuat orang lain tampak bodoh juga lemah. Jika "Cinta" menurut sebagian orang adalah kebahagian. Maka, menurut Jiyeon...