Chapter 33 - END

3.3K 220 37
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.



Disisi lain, Sehun kembali kerumah orang tuanya dengan keadaan cukup kacau, rambut pria itu terlihat berantakan dan masih ada sisa air mata dikedua pipinya.

CEKLEK.

"Sehun-ah" kaget Nyonya Oh saat melihat kondisi berantakan sang anak. "Kenapa keadaanmu kacau seperti ini nak?"

Sehun tak menjawab pertanyaan sang ibu, kaki panjangnya ia bawa untuk lebih masuk ke dalam rumahnya. Namun baru beberapa langkah, Sehun berhenti ketika melihat pria paruh baya itu duduk termenung di sofa ruang tamu.

Dengan langkah lebarnya, Sehun menghampiri ayah tirinya itu. Merasa ada seseorang mendekat, tuan Park menegakkan tubuhnya, dan berdiri ketika Sehun semakin mendekat.

"Se—"

BUGHH.

"SEHUN-AH!!" Pekik Nyonya Oh saat Sehun memukul suaminya dengan keras.

"Dasar pembunuh!" Teriak Sehun lalu kembali memukul pipi tuan Park.

Nyonya Oh terkejut ketika mendengar kata 'pembunuh' dari mulut sang anak, memang wanita paruh baya itu tidak mengetahui mengenai masa lalu suaminya itu. Wanita itu masih terdiam ketika Sehun memberikan beberapa pukulan pada wajah tuan Park.

"Haahhhhh... Hahhhh... Kenapa kau muncul disaat seperti ini, hah? Kau– gara-gara dirimu semuanya kacau! Kau membuat wanita yang paling aku cintai di dunia hancur" kesal Sehun, "AKU MEMBENCIMU!" teriak Sehun pada akhirnya. Setelah mengatakan hal itu, Sehun langsung pergi dari rumah itu, meninggalkan tuan Park yang sudah babak belur dan sang ibu yang masih terdiam karena terkejut.
.
.
.
.
.

"Cepat jelaskan padaku tentang masalalumu, dan bagaimana bisa Sehun memanggilmu dengan sebutan pembunuh?" Nyonya Oh meminta tuan Park untuk bercerita. Saat ini keduanya tengah duduk berhadapan di ruang tamu.

"Ya, aku memang pembunuh" lirih tuan Park namun berhasil membuat Nyonya Oh terkejut, "Aku membunuh istriku 10 tahun yang lalu dan dia adalah ibu dari Jiyeon, kekasih Sehun" lanjutnya membuat Nyonya Oh semakin membelalakkan kedua matanya.

"Jiyeon, adalah anakku. Anak yang selama ini aku cari, yang sering aku ceritakan padamu, aku— hikss..."

Nyonya Oh masih terdiam namun kini sudah beralih menatap tuan Park yang tengah menundukkan kepalanya. "Aku tidak tau jika kau pernah membunuh istrimu sendiri. Kenapa kau membunuhnya?"

"Ini semua salahku, aku berselingkuh dan dia mengetahuinya. Maka dari itu dia meminta untuk bercerai dan ingin membawa Jiyeon pergi dariku, itu membuatku murka dan karena pengaruh alkohol, aku membunuh istriku sendiri, aku membunuhnya dengan kedua tanganku"

Nyonya Oh meneteskan air matanya, ia tak menyangka bahwa pria yang menikah dengannya 5 tahun yang lalu itu adalah seorang pembunuh, hatinya sakit mengetahui fakta itu. Tapi wanita itu lebih memikirkan bagaimana keadaan puteranya serta Jiyeon yang mengetahui kenyataan ini.

"Aku tidak tau harus berkata apa, tapi untuk saat ini aku tidak ingin melihatmu terlebih dahulu" setelah mengatakan itu, Nyonya Oh berdiri dari duduknya dan berjalan kearah kamarnya. Tuan Park tak berani mengangkat kepalanya, pria itu masih setia meneteskan air matanya.



***



Sehun menghentikan mobilnya di depan rumah Jiyeon, pria itu turun dengan lemah dan berjalan dengan langkah beratnya kerumah sang kekasih.

Sesampainya di depan rumah Jiyeon, Sehun mengambil nafas dengan banyak lalu mulai menekan bel. Pria itu terus menekan bel sampai belasan kali namun tak ada balasan dari Jiyeon. Sehun tentu bisa saja langsung masuk karena pria itu mengetahui password rumah Jiyeon, tapi entah kenapa pria itu enggan. Malahan, memilih mendudukkan dirinya di depan pintu rumah Jiyeon, menekuk kedua kakinya dan menumpukan kedua tangannya pada dengkulnya.

Trust Me! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang