Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
Sehun mematikan mesin mobil saat mobil yang dikendarainya sudah berhenti tepat di depan Empire Boutique. Senyum Sehun mengembang ketika membayangkan wajah kaget Jiyeon saat melihat dirinya datang ke kantor gadis itu untuk menemuinya.
Pria itu melepaskan seatbeltnya, saat hendak membuka pintu mobilnya, Sehun mengurungkan niatnya saat melihat Jiyeon turun dari sebuah mobil dengan seorang pria yang membukakan pintu untuknya.
Mata hazelnya terus memandang kearah Jiyeon dan Seokjin, sedikit merasa iri ketika Jiyeon memperlihatkan senyumnya pada pria itu. Hatinya terasa sakit tatkala melihat Jiyeon terlihat nyaman dengan pria selain dirinya.
"Andwae! Jangan menyerah Oh Sehun! Tak peduli siapa pria itu, yang pasti kau harus tetap menunjukkan bahwa kau mencintai Park Jiyeon!" seru Sehun pada dirinya sendiri.
Sehun pun dengan semangat membuka pintu mobilnya lalu langkahnya ia bawa untuk mendekati Jiyeon dan Seokjin.
Sehun mengangkat sebelah alisnya ketika melihat tangan Seokjin hendak mengusap rambut Jiyeon, dengan cepat Sehun pun memanggil nama Jiyeon dengan keras.
"Park Jiyeon!"
"Oh Sehun?" kaget Jiyeon.
"Selamat pagi" sapa Sehun sambil memamerkan senyum manisnya, sedangkan Jiyeon mengerutkan keningnya heran.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jiyeon
"Tentu saja untuk menemuimu" balas Sehun cepat, ia menolehkan kepalanya kearah Seokjin. "Annyeonghaseyo, Oh Sehun imnida" sapa Sehun sambil mengulurkan tangannya.
"Ah ne annyeonghaseyo, Kim Seokjin imnida" balas Seokjin menerima uluran tangan Sehun.
"Jiyeon-ah, kalau begitu aku pergi dulu. Jika kau ingin pulang, hubungi saja aku" ujar Seokjin pada Jiyeon.
"Tak perlu Seokjin-ssi, Jiyeon akan pulang bersamaku" sahut Sehun membuat Jiyeon menoleh kearahnya.
"Ne?" tanya Seokjin tak mengerti.
"Jiyeon akan pulang bersamaku, Seokjin-ssi. Jadi kau tak perlu menjemputnya" lanjut Sehun.
"Ah begitu, baiklah. Aku pergi dulu, Ji. Semoga harimu menyenangkan" setelah mengatakan hal itu, Seokjin meninggalkan tempat tersebut.
"Kenapa?" tanya Sehun saat melihat Jiyeon menatapnya dengan sinis.
"Kenapa kau mengatakan jika aku akan pulang bersamamu?" tanya Jiyeon kesal.
"Karena kau memang akan pulang bersamaku, aku akan menjemputmu nanti" jawab Sehun enteng.
"Percaya dirimu sungguh tinggi tuan Oh. Tapi sayang sekali aku tidak akan pulang denganmu" sahut Jiyeon lalu mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam butiknya.
"Kau tetap akan pulang bersamaku" ujar Sehun mengikuti langkah Jiyeon. "Akan ku pastikan itu Park Jiyeon" serunya saat melihat Jiyeon sudah masuk ke dalam butiknya.
"Hhh... Sampai kapan dia akan bersikap dingin kepadaku? Aku pikir karena kejadian semalam, sikapnya akan sedikit melunak padaku, ternyata tidak sama sekali" gerutu Sehun menatap punggung Jiyeon yang mulai menghilang di balik lift.
Sementara Jiyeon tanpa sadar tersenyum tipis saat wajah Sehun terlintas dalam benaknya. "Dasar gila!" maki Jiyeon pelan.
***
Jam sudah menunjukkan 12 siang, Jiyeon terlihat merapikan beberapa berkas yang ada di meja kerjanya. Merasa sudah rapi, Jiyeon berdiri dari duduknya lalu berjalan ke luar dari ruang kerjanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me! (COMPLETED)
FanfictionTentang Jiyeon yang tidak percaya dengan apa yang mereka sebut dengan "Cinta". Menurut Jiyeon, "Cinta" adalah sepenggal kata yang membuat orang lain tampak bodoh juga lemah. Jika "Cinta" menurut sebagian orang adalah kebahagian. Maka, menurut Jiyeon...