Chapter 10

2.6K 284 25
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Suara dentuman musik upbeat memenuhi ruang luas dengan sorot lampu warna-warni yang menerangi ruangan yang cukup gelap itu.

Jennie melangkahkan kakinya menuju meja bar, mendudukkan dirinya disana.

"Eoh Jennie-ya, kau sendirian?" tanya seorang bartender.

"Apa kau melihat aku bersama orang lain, Mino Oppa?" tanya Jennie dengan dingin membuat bartender bernama Mino itu mengerutkan keningnya.

"Apa kau sedang ada masalah?" tanya Mino.

"Jika aku tak ada masalah aku tidak mungkin akan datang kesini, Oppa" balas Jennie. "Beri aku satu botol vodka Oppa" lanjutnya.

"Eh vodka? Kau yakin?" tanyanya dan Jennie mengangguk yakin. "Hei, Sehun tidak memperbolehkanmu minum vodka. Lagipula dimana pria itu? Biasanya dia akan menemanimu datang kesini" lanjut Mino.

"Sudahlah Oppa, kau hanya perlu memberikan pesananku" ujar Jennie ketus.

Tau jika kondisi Jennie, sedang tidak baik akhirnya pria itu menuruti permintaan Jennie. Mino meletakkan satu botol serta gelas di hadapan Jennie.

"Jangan terlalu mabuk" sarannya namun tidak ditanggapi oleh Jennie. Gadis itu menuangkan vodka tersebut ke dalam gelas dan meminumnya dengan sekali tegukan.

Mino menatap gadis itu sambil menggelengkan kepalanya heran.





***




TRAKK

Sehun meletakkan secangkir teh yang baru saja dibuatnya pada meja yang ada di depan Jiyeon, lalu mendudukkan dirinya disamping gadis yang masih terdiam itu.

"Minumlah" ujar Sehun lembut namun masih tak ada jawaban dari Jiyeon.

Hampir 30 menit Jiyeon menangis dalam pelukan Sehun dan ini sudah 10 menit setelah pelukan mereka terlepas tapi Jiyeon masih belum mengeluarkan suaranya sama sekali.

"Jiyeon-ah..." panggil Sehun lembut sambil mengambil tangan Jiyeon untuk digenggamnya, membuat gadis itu perlahan menoleh kearahnya.

Hati Sehun terasa sakit saat melihat tatapan Jiyeon yang terlihat menyimpan banyak kesedihan. Lalu tangannya membelai lembut tangan Jiyeon.

"Tak apa, ada aku disini. Aku selalu ada untukmu" ujar Sehun dengan tegas namun terdengar tulus. Membuat Jiyeon memandang lurus tepat ke kedua mata Sehun.

"Kenapa kau melakukan ini padaku? Padahal aku sudah memperlakukanmu dengan buruk?" tanya Jiyeon lirih.

Sehun tersenyum lalu semakin menggengam erat tangan Jiyeon. "Karena aku mencintaimu" tulusnya.

"Aku tidak percaya dengan cinta Oh Sehun" tegas Jiyeon.

Sehun kembali tersenyum. "Aku tau. Tapi mulai detik ini aku akan membuatmu percaya. Aku akan menunjukkan bahwa cinta yang tulus itu benar-benar ada" ujarnya.

Jiyeon terdiam, menelisik ke arah mata Sehun, mencoba mencari kebohongan dalam kedua mata yang memandangnya dengan lembut. Namun, Jiyeon tak menemukan kebohongan apapun disana. Yang terlihat hanya kelembutan yang tanpa disadari membuat perasaannya menghangat. Sedetik kemudian Jiyeon mengalihkan padangan kearah lain, mencoba menepis gelanyar aneh yang menyelimuti perasaannya. Sehun yang melihat itupun hanya bisa tersenyum tipis.

"Minumlah" Sehun menyodorkan secangkir teh yang dibuatnya tadi ke arah Jiyeon dan gadis itu pun menerima teh itu dan meminumnya sedikit.

"Sudah lebih baik?" tanya Sehun lembut.

Trust Me! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang