Chengxiao mondar-mandir tidak jelas di ruang tengah dorm yang tidak begitu luas. Ya gimana bisa luas penghuninya aja belasan, etapi sekarang udah berkurang sih. Ia sebenernya masih gagal paham, gimana dia bisa dikirim jadi mentor ke sebuah survival show, sementara dua temennya malah jadi peserta. Kan kampret itu namanya.
Jadi setelah dia salto guling-guling dari kamar satu ke kamar lain, Chengxiao gatau lagi harus ngapain. Mau masak sambil kayang ntar takut gosong. Mau nyuci sambil slip kamar mandinya sempit.
Chengxiao : WA udah dari jaman kapan nggak dibales!
Exy : Siapa yang berani-berani nggak bales pesan kamu? Bilang sama mamak!
Exy barusan lewat pake daster lengkap sama sapu, mau dikasih ke Dawon karena hari ini jatah piketnya dia.
Chengxiao mengernyit alay. Kalau di situasi biasa, mungkin dia sudah akan menceritakan perihal seorang yang ia maksud tadi. Tapi kan seseorang ini masuk dalam daftar "Orang2 yang tidak bisa disebut namanya" di hadapan leadernim dkk.
Chengxiao : Oh, temen aja.
Chengxiao langsung ngibrit ke kamar, padahal habis diteriakin disuruh sarapan Yeonjung pake 5 oktaf gitu.
Sampai di kamar, dia buka-buka hape. Nongol dah muka orang yang bikin dia sebel.
Chengxiao : Katanya libur, malah nggak bisa dihubungin!
Ya gitu, dia hobi ngomong sendiri sekarang. Untung pas Seola ikutan masuk kamar, dia udah kicep.
Seola : Siapa di hape lo?
Chengxiao : Hah?
Seola : Itu yang gondrong di hape lu tuh?
(Para tetangga, tebak dong siapa?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nine Percent in The Neighborhood
FanfictionLembaran baru dimulai dengan gelar baru, rumah baru, lingkungan baru, dan mungkin dengan orang baru. Halo, Nine Percent's Neighbor? PS. Semua hal 'baru' ini terjadi atas kehendak Tuhan, yang dilewatkan authors. XO ❤ @aegyopus @ulliyauleo - Start : 1...
