"BAHKAN PASIR SAJA AKAN JADI INDAH JIKA KAU MAMPU MENGHIASNYA"
-greenpeanute-
♡♡♡
Cahaya matahari pagi menyilaukan wajah cantik seorang gadis yang tengah terlelap nyaman, Perlahan ia mengeliat meregangkan otot-otot badannya. Gaby tersenyum samar, saat melihat seorang lelaki tidur dengan baju koko dan sarung yang masih melekat pada tubuhnya.
Inilah salah satu alasan Gaby memilih untuk jatuh cinta pada Gezza, yaitu ketaatannya pada agama dan sifat patuh pada orang tua. Gaby berharap suatu saat lelaki akan membuka hatinya, dan membalas rasa cintanya.
Gaby bergegas membersihkan dirinya. Tak berselang lama, gadis itu sudah rapi dan terlihat lebih segar. Gaby terkekeh kecil melihat Gezza yang masih menikmati tidurnya.
"Gaby pesan sarapan dulu aja deh!" serunya, lalu bergerak menelpon pelayan hotel agar mengantarkan sarapan mereka. Tak lama kemudian, sarapan mereka datang. Gaby bergerak membangunkan Gezza.
"Gezza bangun! Ayo sarapan dulu," ucap Gaby, menggoncang bahu Gezza.
Tidak ada sahutan. Gaby memanggil lagi, dengan suara yang lebih keras, namun tetap tak ada sahutan.
"Gezza,ayo bangun! Ini hari terakhir kita liburan, besok kan harus pulang!" seru Gaby dengan suara keras, sambil menggoncang tubuh Gezza.
Lelaki itu melenguh dan menggeliat, karena tidur yang terganggu. Ia mengerjapkan mata, menatap gadis di depannya.
"Lo kenapa sih? gak bisa apa, biarin hidup gue tenang sebentar aja. Badan gue pegel tidur di sofa semalem," rengeknya.
"Gezza pikir Gaby nggak gitu, kamu tidur di paha aku, kebas tau gak! Gaby sampai ketiduran juga!" sungut Gaby garang.
Gezza sedang malas untuk berdebat dengan gadis itu, ia lebih memilih untuk mengganti pakaian sholatnya dengan kaos oblong. Setelah itu ia berjalan ke arah meja kecil yang di sediakan untuk makan. Ia duduk di hadapan Gaby, dan memakan sarapannya tanpa banyak bicara.
"Gezza, kamu masih inget janji kamu yang kemaren kan?" tanya Gaby ragu-ragu.
"Hmm," Gumam Gezza, sambil mengangguk.
"Jadi ... kita jalan-jalan kan nanti?"
Gezza menatap gadis itu sejenak "Sore ya, sekarang masih panas."
Gaby tersenyum, lalu mengangguk "Oke!" serunya, lalu mereka kembali melanjutkan sarapan yang tertunda.
***
Saat ini mereka berjalan-jalan mengelilingi kota Lombok, menjelajah jajanan malam kota itu dan juga pemandangan pinggir jalan yang indah.
Sejak sore tadi, Gaby tak henti-hentinya mengoceh kegirangan, kaki kecilnya seperti tidak lelah berkeliling hingga malam menjelang. Hingga membuat Gezza kewalahan mengikuti langkah gadis itu.
"Gezza, foto-in Gaby dong! Di sini!" Gezza memutar jengah bola matanya, namun tetap mengambil kamera yang di sodorkan oleh Gaby, lalu mengambil beberapa gambar gadis itu.
"Mau sampai jam berapa nih? Gue udah pegel seharian jalan kaki," keluh Gezza.
"Gezza tenang aja, nanti Gaby pijitin kakinya, sekarang kita jalan dulu. Kesana yuk! Kayaknya di situ banyak makanan deh Gezza!" serunya lagi, sambil menepuk pelan pipi Gezza.
Gezza mendesah pasrah, ia membiarkan gadis ini menarik tangannya kemana saja. Sampai mereka berhenti di sebuah warung pinggir jalan, yang menjual berbagai camilan yang ditusuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Teen FictionBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...