Klik 🌟 di pojok bawah dong.
----------------------------------
"Everything I do"
♡♡♡
Gaby langsung menghempaskan badannya ke atas kasur, tanpa mempedulikan apa yang sudah tertata rapi di atasnya. Ia sangat lelah sekali.
"Ini hotel kotor banget sih? Kelopak mawar dimana-mana, abis ritual kayanya. Kenapa gak sekalian saja bawa pohon beringin ke sini?" oceh Gezza, sambil menendang kelopak mawar yang bertaburan di lantai.
Gezza meniup semua lilin aromaterapi yang menyala, lalu menghidupkan lampu utama "Ini lagi! Pake lilin-lilin segala, kebakaran baru tau rasa!" masih dengan ocehannya.
Setelah selesai, Gezza bergerak meletakan ranselnya ke atas sofa dan ikut merebahkan diri di samping Gaby "Geser sana! Maruk banget kasur segede ini cuma buat lo doang," ucapnya pada Gaby.
Gaby yang masih setengah sadar, dan tak mau mencari masalah. Kantuk yang mendera ini lebih penting dari ocehan Gezza. Akhirnya ia menggeser badannya juga.
Mereka mulai terlelap bersama dengan sepatu yang masih melekat pada kaki masing-masing, tidak peduli jika kelopak mawar yang ditabur di atas kasur.
***
Suara bel mengusik tidur nyenyak Gezza, Dia membuka mata, duduk sambil mengumpulkan nyawa, ia berdiri dan membukakan pintu. Gezza menatap petugas hotel dengan tatapan kesal. Sedangkan yang ditatap tersenyum ramah.
"Maaf mengganggu Tuan, saya kesini membawakan koper Tuan dan Nyonya," ujarnya sopan, tanpa menjawab, Gezza hanya mengangguk, menggeser badannya, mempersilahkan petugas hotel itu masuk.
Petugas dengan name tag Kemal itu masuk sambil menarik dua koper ke dalam. Ia juga mengatakn jika sudah lima kali kembali kesini dan baru sekarang membuahkan hasil
Setelah kepergian petugas hotel itu, Gezza melihat jam yang melingkar di tangannya. Menunjukkan jika hari sudah senja. Dengan segera cowok itu membersihkan dirinya, dan berganti pakaian dengan kaos oblong berwarna putih.
"Kebo banget! Bangun oi, udah maghrib ini, gak mandi apa?" tanya Gezza membangunkan Gaby.
Gaby menggeliat meregangkan badan, menjawab pertanyaan Gezza dengan anggukan, lalu berjalan sempoyongan ke kamar mandi.
"Woi! Handuk lo bawa! baju sekalian jangan pake baju di luar!" perintah Gezza. Gaby berbalik, mengambil baju, handuk, dan perlengkapan mandi lainnya. Setelah itu dia melesat masuk ke kamar mandi.
Gezza terkekeh pelan, saat melihat banyak kelopak mawar yang melekat di rambut kusut cewek itu.
***
Keesokan harinya....
"Gezza, kita ke Gunung Rinjani yuk!" ajak Gaby.
"Gak mau, capek habis nyapu kelopak mawar pake baju."
"Ish, cemen banget!"
Gezza yang sedari tadi sibuk dengan ponsel, mengalihkan tatapannya ke wajah Gaby "Lo bilang apa tadi?" desisnya.
"Aku bilang, Gezza itu cemen! Baru beresin hal kecil kaya gitu aja capek, gimana nanti mau kasih makan anak-anak kita!"
Gezza menatap Gaby dengan muka datar "Gue gak mau punya anak, gue gak mau nikah, dan gue gak mau repot! Ngerti!?" ucap Gezza dengan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Novela JuvenilBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...