"Beri sedikit waktu, biar cinta datang karna telah terbiasa"
•••Gemma tertunduk saat ibu dan ayahnyanya datang dari Yogyakarta untuk menginterogasinya. Ia tidak menduga jika pasangan paruh baya itu benar-benar membuktikan ucapan mereka tempo hari.
Saat itu Gemma hanya bercanda mengatakan ingin melamar seorang gadis, tak disangka jika orangtuanya menanggapi dengan serius.
Sebenarnya pria itu memang sudah pernah melamar seorang gadis, namun hal itu berakhir dengan penolakan yang sangat menyakitkan.
Flashback on ...
"Yasmine, mungkin ini terlalu cepat. Tapi, saya merasa kamu adalah wanita yang tepat," ujar Gemma saat mereka berada di kafe terdekat dari rumah sakit.
Yasmine mengernyit bingung "Maksudnya apa ya, Mas? Aku kurang ngerti," ujarnya seraya menyeruput secangkir teh panas.
Gemma berdehem menetralkan rasa gugupnya "Jadi ... Begini ... Saya mau ... Mau." Pria itu menghembuskan napas kasar karena merasa sesak pada dada secara tiba-tiba.
Sebut saja jika ia gugup. Gemma hanya memikirkan apa yang Gafril tempo hari katanya padanya. Jadi, apa salahnya jika Gemma mencoba, toh, Yasmine adalah wanita yang baik.
"Jadi?" tegur Yasmine saat melihat Gemma melamun tanpa melanjutkan ucapannya.
Gemma mengusap pelan wajahnya, lalu menatap tepat pada mata Yasmine. Ia harus bisa kali ini. Di terima atau tidak, itu urusan belakangan, yang penting jujur!
"Yasmine," ucap Gemma dengan suara berat.
Yasmine menundukkan kepala, menghindari tatapan Gemma nan tajam itu "Apa apa ya, Mas?" tanyanya gugup.
"Saya, mau bilang sesuatu sama kamu."
"Apa?" jawabnya, masih menunduk.
Gemma mengerinyit bingung "Kamu kenapa nunduk? Saya mau bicara, gak sopan kalau orang bicara terus kamu nunduk," ujarnya.
"Maaf, Mas. Tapi aku gak biasa diliatin kaya gitu," ujar Yasmine.
"Ya sudah, terserah saja." Gemma sebenarnya ini tertawa saat melihat wajah merona milik Yasmine.
Tidak menyangka jika ada wanita manis seperti dia. Tertutup dan pemalu, namun jika sudah bertemu dengan seseorang yang cocok, malah cerewet.
Seperti saat bersama dengan Gaby, wanita itu tidak akan segan-segan mengomeli putrinya jika berbuat kesalahan, namun beberapa menit setelah itu meminta maaf karena sudah marah-marah.
Menggemaskan.
"Sebelumnya, saya mau tanya sesuatu sama kamu."
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Teen FictionBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...