"Aku pernah merasa jadi seseorang yang paling buruk perangainya dan selalu dibandingkan dengan dia.
Namun sekarang, alam membuktikan, jika dia yang terbaik, dia juga yang mendatangkan aib."•••
Gaby dan Yasmine tertawa bahagia bersama saat mereka membuat kue di dapur.
Gaby yang pada dasarnya memiliki pribadi yang usil dan jail selalu saja menggoda Yasmine dengan berbagai guyonan garingnya. Salah satunya yaitu dengan mempraktekkan gombalan maut ala Gezza.
"Bunda, kayanya Papa Gaby naksir deh sama bunda," ujar Gaby sambil meninju pelan adonan.
Yasmine menatap Gaby dengan wajah memerah, lalu sekilas melihat Gemma yang juga sedang memperhatikan kearah mereka. Entah itu pada Gaby atau dirinya. Padahal di sebelahnya ada Megan yang menemani.
"Jangan gosip, inget gosip itu dosa lho." Yasmine mencubit gemas hidung Gaby hingga tepung yang di tangan Yasmine ikut menempel.
"Ih bunda mah dosa mulu, pacaran dosa, kasi pendapat dosa. Atau jangan-jangan, bunda juga naksir ya sama Papa?" Gaby memutar-mutarkan jarinya di depan wajah Yasmine.
Wanita berhijab itu menangkap jari Gaby, wajahnya semakin memerah karenanya.
"Udah ah, kok jadi ngobrol terus sih kita? Lagian kalo tante Megan dengar, dia bakalan marah lho sama kita," ucap Yasmine.
"Kok marah? Kan kita gak deketin Papa, kita cuma liat dari jauh aja. Kita bukan pepacor."
"Pepacor? Apa itu? Jenis kue baru?" tanya Yasmine runtun.
Gaby terkikik geli "Pepacor itu, perebut pacar orang bukan kue bunda, Hihi."
Yasmin hanya bisa geleng-geleng kepala dengan kelakuan Gaby. "Ada-ada aja deh istilahnya."
"Bunda, Gaby mau tanya sesuatu nih."
"Tanya apa? Awas ya kalo nanya pacar bunda lagi. Inget pacaran itu dosa." Yasmine langsung memeringati sebelum gadis itu kembali meledeknya.
"Iya, iya bunda ku. Gaby tau kalo bunda jones dan lagi nunggu jodohnya yang masih dijagain orang."
"Gaby ... Mau tau gak rasanya bobo di oven kaya apa?" tanya Yasmine dengan wajah yang dibuat segalak mungkin.
"Hehe peace bunda. Damai nih! Kaya Slankers cinta damai."
"Iya udah, tadi mau ngomong apa?" tanya Yasmine yang secara otomatis membalikkan topik ke awal.
Gaby menautkan ujung telunjuknya, gugup. "Umm ... Gaby cuma mau bilang, kalau nanti bunda udah punya suami dan anak, ijinin Gaby tetap panggil bunda ya, ke bunda." ucap Gaby menahan rasa sedihnya.
"Kenapa?"
"Gak papa, Gaby terlanjur sayang sama bunda. Jadi ... Walaupun harapan Gaby tentang bunda akan menjadi mama baru buat Gaby enggak dikabulkan, setidaknya Gaby masih bisa dekat sama bunda," cicit Gaby dengan suara pelan.
"Sini sayang!" seru Yasmine.
Gaby berjalan lebih dekat dan tubuh kecilnya langsung ditarik dan dipeluk erat oleh Yasmine.
"Gaby sayang, walaupun bunda nanti gak bisa jadi ibu sambung buat kamu. Kamu akan tetap jadi anak bunda, gak ada yang bisa merubah itu, karena apa? Karena bunda sayang sama kamu," ucap Yasmine terharu.
"Bunda, hati Gaby yang lembut ini bisa baper kalo diginiin," ucap Gaby terisak kecil.
"Gak papa, nanti bunda tanggung jawab kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Ficção AdolescenteBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...