"Hanya tidak suka melihat dia meminta bantuan pada orang lain. Aku lebih suka dia bergantung pada ku."
•••
Gaby yang sedang enak-enakan makan serabi di kantin jadi terlonjak kaget saat seseorang mengebrak meja.
"Maksud lo apa deketin dan pacaran sama Gezza? Selama ini gue cuma liatin aja ya!" bentak seorang gadis yang mengebrak meja tadi.
Gaby memberengut sebal karena serabi yang tadi dia nikmati sudah tergeletak tak berdaya di atas meja dan juga mangkuk plastik nya sudah terbalik seperti pesawat UFO.
"Bella! Liat tuh serabi Gaby jadi terbalik kan gara-gara kamu pukul mejanya!" ucap Gaby sebal.
"Gue gak peduli sama serabi buntut itu! Yang jelas sekarang gue mau lo jauhin Gezza, dia itu milik gue. Ngerti lo?!" bentak Bella keras, hingga perhatian beberapa orang disana tertuju padanya.
"Emang kamu siapa nyuruh-nyuruh aku? Kalau kamu mau aku jauh dari Gezza, suruh dia pindah rumah aja, jangan tinggal di depan rumah aku."
Bella melototi Gaby yang dengan santai menjawab ucapannya. "Berani ya lo nyolot sama gue?!"
Bella mencengkram keras bahu Gaby, hingga membuat gadis itu meringis.
"Ih Bella apaan sih ? Kasar deh," ucap Gaby berusaha melepaskan cengkraman Bella.
"Ini belum seberapa dari apa yang bakal gue lakuin kalo lo gak jauhi Gezza!" ucap Bella mengancam.
Gaby yang merasa kesakitan mulai berani melawan. Dia menyentak tangan Bella yang mencengkram bahu nya itu dan menatap tajam pada Bella dan sidekick nya.
"Gezza itu pacarnya Gaby, jadi kamu gak berhak larang aku buat deket sama Gezza. Harusnya kamu tuh yang jauh-jauh. Emang mau disebut pepacor?" tanya Gaby dengan senyum miring.
"Lo yang rebut dia dari gue! Gue nge-tag Gezza udah dari kelas satu!" bentak Bella.
Cih! Kagak tau aja dia. Kalo Gaby suka Gezza udah berapa tahun. Ucap Gaby dalam hati.
"Terserah kamu aja, yang jelas aku gak akan jauhin Gezza. Udah itu aja!" ucap Gaby dan hendak pergi meninggalkan Bella.
Namun belum beberapa langkah, kedua tangan Gaby sudah ditahan oleh sidekick nya Bella.
Tanpa kata-kata Bella langsung menumpahkan kuah mie yang tinggal sedikit itu, Bella mengambil sisa makanan orang lain dan mengotori seragam Gaby.
"Itu hukuman buat lo! Dasar anak pembawa sial! Pembunuh mamanya sendiri. Pembunuh!" desis Bella.
Mendengar ucapan Bella tadi membuat emosi Gaby terpancing. Dengan tenaga ekstra Gaby mendorong kedua setelah Bella.
Gaby mengambil satu minuman kemasan, mendekat ke arah Bella dengan penuh intimidasi dan mengguyurkan air itu dari kepala Bella.
"Kamu denger ya? Aku bukan pembunuh. Dan ini balasan buat orang yang mulut nya kasar kaya kamu!" sentak Gaby tajam.
Bella dan kedua sidekick nya langsung menciut melihat kilatan amarah Gaby.
"Jangan kalian kira selama ini aku diam karena takut. Aku cuma gak mau bertindak diluar batas! Dan jangan memancing aku!"
"Kalian boleh bully aku semau kalian, tapi jangan ucapin sesuatu yang kalian gak tau tentang keluarga aku!" ucap Gaby lalu pergi meninggalkan kantin, sambil menahan air mata.
***
Gaby keluar dari dalam toilet dengan mata merah dan wajah lembab.
Gaby berjalan menuju kelas, namun langkahnya terhenti saat melihat Genta yang berjalan berlawanan arah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Teen FictionBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...